Jumpa

2 0 0
                                    

Pagi ini matahari terlihat begitu cerah. Sejuk.
Malam tadi kita bertemu kembali via suara. Sungguh, mendengar tawamu saja sudah buatku gugup tak menentu.
Antara banyak luka yang ku alami, tak ku sangka, ternyata kau adalah penawarnya.
Bahagia sekali rasanya menemukan sosok mu di antara hutan belantara ini.
Senang sekali rasanya di temukan olehmu setelah tersesat di ruang sempit ini.
Telfonku berdering, panggilan masuk darimu.
Aku mengantuk sekali, tapi kau lebih menarik dari rasa kantuk ku.
"Assalamualaikum, sudah bangun?"
Ah, Tuhan.
"Anak gadis tidak baik bangun siang hari, sudah beres-beres rumah, belum?"
Ku jawab setengah mengantuk. Obrolan panjang.
Kau men-dumal karna aku yang bangun kesiangan, ibumu men-dumal karna kau memarahiku.
Tuhan, bahagia sekali rasanya.
Bisakah aku menetap saja disini? Dengannya, bersama Ibunya, bersama orang-orang terkasihku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 07, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PulihWhere stories live. Discover now