Awan pagi tak secerah biasanya. Awan penuh menampung air begitu banyak dan pekat menghalangi sinar tak tembus pandangnya. Dunia bising ,teriak teriak adu benar banyak marah di lempar tak terarah diriku hanya duduk terdiam dan mengabaikan di ruang makan sambil menyantap sarapan pagi membiarkan suara rusuh itu redah.
Ditemani sembari musik dan awan mendung di dalam kamar yang sangat nyaman. Dengan hangat nya selimut berbulu menyelimuti tubuh yang telah rapuh ini menulis menulis curhatan isi hati membuat kan suasana tak kacau lagi walaupun mental masih acak acakan. Menulis berbagai curhatan tentang masalah hidup dari dalam rumah dan luar rumah membuat mata yang berbengkak ini menjadi lelah dan mengantuk.

Dan pada akhirnya tertidur dengan dengkuran yang keras . Keesokan harinya bi jum memberikan ucapan semangat.
"Semangat tuan muda buat dapetin cintanya tuan!!!"
Membalas nya dengan senyuman.
Rudypun berangkat sekolah menggunakan montor ninja hitam miliknya saat diperjalanan rudy berpikiran ingin membeli bunga untuk di berikan untuk seorang wanita yang rudy cintai sebagai tanda permintaan maaf dan ingin melamar nya menjadi pacarnya. Rudypun turun disebuah toko bunga kecil yang terlihat rapuh di pinggir jalan disaat rudy berdiri di depan toko sambil memilih milih bunga tiba tiba ada seorang ibu pemilik toko datang menghampiri rudy.
"Nak ganteng mau beli bunga?"
"Iya bu , s-saya mau beli bunga"
"Buat siapa nak ganteng?"
"Pa eh temen saya bu hehe"
" Ohh buat temen toh kirain buat pacarnya "
"Gak lah bu itu buat temen saya "
"Oh iya temen kamu orangnya tipenya gimana? biar bibi bisa milihkan bunga yang cocok buat temennya nak ganteng"
"Tipe temen saya itu sukanya marah , sifatnya kayak laki laki , cantik , baik walaupun sikapnya kasar sering toxic"
"Oke bentar bibi carikan bunganya dulu"
"Iya bu "
"Nah ini bunganya " (sambil memberikan buket bunga mawar merah)
"Bunga mawar merah melambangkan cinta abadi"
"Tapi bu saya kan mesen nya buat temen saya? Kenapa mawar merah jadi nya? "
"Sudah di bayar tidak dapat di tukar nak ganteng " (sambil mendorong rudy keluar dari tokonya)
"Tapi bu..."
"Buruan sana masuk sekolah nak ganteng nanti telat loh jodohnya diambil orang"
"Iya bu makasih bunganya!!" (sambil tersenyum )
Sampai di sekolah ketika rudy berjalan di lobby sekolah seketika seluruh orang beralih menatap kearah rudy dengan buket mawar merah di genggamannya.
"Waduh tuan muda rudy ngapain bawa buket segala kesekolah?" Tanya kamal
"Berisik lo!!"(sambil berlari meninggalkan kamal sendirian di lobi)
"Heh lo mau kemana dy?"
"Gua mau kesana bentar!!"
"Ngapain kearah gedung ips?! bentar lagi masuk!!"
"Gua izin bentar yaa"
"Eh tapi sekarang pelajaran nya bu ami!!"
"Udah gua izinnya bentar doang kok!!"
"Yaudah lah serah lo"
"Eh bentar kamal!!"
"Apaan lagi sih?!"
"Titip tas gua"
"Ogah gua!!"
Hish, titip bentar ntar gua beliin bakso dah "
"Okelah ,deal yaa"
"Yyyy , gua pergi dulu "
"Yoilah "
Rudy berlari sangat kencang dengan raut wajah senang dan tak lama tibalah di sebuah tempat seseorang wanita yang sudah menunggu di tempat duduk taman belakang gedung rudypun mengumpulkan tekatnya di balik gedung ips dan melangkah dengan hati dag dig dug dan suasana yang gugup campur aduk dengan suasana senang tiba-tiba bunganya terjatuh melihat sosok cinta pertamanya menaruhkan cinta kepada orang lain membuat rudy berlari sekencang mungkin meninggalkan mereka rudypun berlari menuju montor nya dan pergi dari sekolah. Rudy menaiki montor dengan ugal ugalan ditemani dengan air matanya yang tak kunjung henti membuat keseimbangannya tak setabil dan tubuhnya terjatuh diatas aspal yang panas meninggalkan banyak luka luka dibadannya. rudypun pulang kerumahnya dengan amarahnya yang tak bisa terkendali sampai bi jumpun tak sanggup menghentikan amarahnya. Rudy mengobrak ngabrik seisi rumah dan kamarnya dengan amarah dan tangisannya beberapa menit kemudian rudy mengurung dirinya di kamar duduk dipojok sudut ruang kamar sambil mengacak ngacak rambutnya sambil menangis.
"AGRHHH!!!! CAPEK GUA!!!HAH!!!"
"SAMPAI KAPAN HIDUP GUA KEK GINI?!!!"
"UDAH RAPUH GUA!!! , UDAH GAK SANGGUP HIDUP LAGI GUA!!"
"KENAPA HARUS GUA YANG NGERASAIN INI?!! KENAPA?!!"
"GUA UDAH CAPEKK...."
"TUHAN GAK ADIL!!!"
"GUA CAPE..."
"GUA CAPEE TUHAN!!!"
"MENTAL GUA UDAH ANCUR!!!"
"GUA CAPE...."
tak lama kemudian bi jum datang menghampiri rudy dan memeluk rudy dengan erat.
"Rudy tenang yah sekarang ada bi jum disini jangan lanjutin lagi yaa?"
"Rudy cape banget bii..."
"Hushh, rudy gak boleh bilang begitu dong udah jangan lanjutin lagi yah?"
"Heemm"
"Sekarang bersihin dulu luka tuan muda biar gak infeksi "
"Iya bi "
Setelah mengobati luka rudypun duduk diatas bangku belajar dengan tatapan dan pikiran yang kosong dengan raut wajah yang tampak pucat. Tiba-tiba terdengar kegaduhan dari bawah namun tak membuat rudy terkecoh, tak lama kemudian seseorang mendobrak pintu kamar rudy dan keluarlah sosok pria berbadan besar dengan wajah marah menarik kerah baju rudy yang sedang duduk diatas kursi.
"NGAPAIN KAMU BOLOS?!!, BERANTEM?!! HEBAT!!! DAN APA APAAN SEMUA INI?!! LIHAT APA YANG KAMU LAKUKAN?!! SEMUANYA BERANTAKAN!!! DASAR ANAK GAK TAHU DIRI!!! CUMA BISA MALU MALUIN ORANG TUA"(sambil menampar pipi rudy dengan keras)
"PLAKK"
"Maaf paa"
"SINI IKUT PAPA!!"(sambil menarik tangan rudy dan membawanya di sebuah gudang di bawah tanah )
"SINI KAMU!!! LEPAS BAJUMU!!! "
"jangan lepas pah rudy masih gak enak badan"
"LEPAS!!! CEPAT LEPAS BAJUMU!!! GAK USAH BANYAK ALASAN!!"
"iya pah"
"AGHHH!!!,SAKIT PAH!!!"
"MAAF PAH!!! RUDY SALAH!!RUDY GAK AKAN NAKAL LAGI!!"
Papah memukul mukul punggung rudy menggunakan rotan berkali-kali hingga memar memar dan sampai berkeluar darah.Beberapa menit kemudian bi jumpun menemukan rudy tenggeletak di bawah lantai yang penuhi bercak bercak darah dengan wajah yang pucat itu membuat bi jum panik dan membawanya ke kamarnya.
Halo apa kabar guys?
Janji gk nangis? Awokawok
Dahlah gjls sy
Lanjut gak nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
PRENJON
Teen Fictiongua Rudy Erlangga umur gua 18 tahun dari keluarga Erlangga yang terkenal si tuan muda yang jadi korban prenjon oleh sahabat gua sendiri yaitu yang bernama galuh.