PRENJON . 06

30 21 24
                                    

2 Minggu rudy bolos sekolah tanpa sepengetahuan ayah dan ibunya yang sedang melakukan bisnis nya di luar. Membuat galuh khawatir akan keadaan sahabat kecilnya itu. ia menunggu sahabatnya di depan gerbang sekolah tak terasa kakinya merasa sedikit lelah karna menunggu kehadiran sahabatnya.dimas melihat galuh sedang menunggu sahabat nya dimaspun menghampiri gadis itu dan mengajak nya masuk kelas bersama.

"Lo nungguin rudy?"tanya dimas

"Iya" jawab galuh dengan singkat

"Gihh , masuk aja luh rudy kayaknya nggak bakalan masuk deh " suruh dimas menarik tangan kanan galuh masuk kedalam sekolah.

"sampai sini aja lo nganter gue" pinta galuh sambil melepaskan genggaman dimas.

"Loh, kok sampai sini aja luh? Masuk gedung aja sekalian"suruh dimas kepada galuh.

"Ngga usah, suci udah nungguin gue soalnya"ucap galuh meninggalkan dimas sendirian.

"SUCI!!!"panggil galuh dengan lantang membuat suci terkejut.

"Apaan sih lo luh?,pagi pagi udah bunyi aja toak lo"

"Hehehe,maaf dong ucik ayang"Sambil merangkul pundak suci

"kenapa lo ngga bareng sama dimas? biasanya lo suka nempel sama dia"Kekeh suci

"Gpp cuma masih bosen aja jalan bareng dia"

"Ohh gituu,eh tapi lo masih ngga berantem kan sama dimas?"

"Ya nggak lah, ngapain juga gua berantem sama dimas"ucap galuh sambil mengerutkan alisnya.

"Udah lah gua males jalan bareng sama lo "lanjut galuh Sambil meninggalkan suci sendirian.

"Dih siapa juga yang ngajak lo jalan bareng sama gue?"Tanya suci sambil memutarkan bola matanya dengan malas.

-dikelas-

Tulisan XII IPS 3 tampak jelas dipapan atas pintu kelas yang masih terlihat berdiri kokoh itu.suara bising dan gaduh membuat suasana kelas menjadi lebih berkesan terlihat galuh dan teman temannya sedang membicarakan sesuatu untuk mengisi kekosongan mereka disaat jam kosong.ditengah galuh asik mendengarkan kelah keluh teman temannya tiba-tiba ia teringat sosok pria yang bernama rudy di kepalanya membuatnya khawatir dan menelfonnya berkali kali namun tak ada hasil galuh semakin cemas memikirkan rudy yang telah lama tak memberikan kabar.

"Kenapa sih luh?,dari tadi sibuk nelfon orang mulu"tanya suci

"Udah diem aja lo"jawab galuh dengan tampang masam

"Kalo ada masalah tinggal ngomong sama kita aja luh jangan dipendem sendiri"Saran suci

"Ini urusannya gua dan bukan urusannya kalian semua, jadi kalian ngga usah ikut campur kehidupan gua" tegas galuh kepada teman temannya

"Udahlah gua mau pergi keluar dulu"ucap galuh dan meninggalkan teman temannya.ditengah perjalanan rudy bertemu dimas yang sedang berjalan.

"Lo mau kemana luh?, bentar lagi masuk"

"Gue mau ke kelasnya rudy bentar"

"Ngapain lo kesana?"

"Bukan urusan lo"

"Kan gua udah bilang kalo rudy ngga masuk sekolah"

"Tau darimana lo?"

"Dari gua sendiri,gua kan orang sakti hahaha"kekeh dimas membuat mood galuh menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

"Bisa aja lo ngelawak"

"Nah kalo senyum gitukan jadi cantik cewe gua"

"Biasa kumat lagi gombalannya"katanya sambil mencubit lengan kanan milik dimas.

"Adeh adeh sakit tau dicubit begitu"ucap dimas sambil mengusap pergelangan tangan kanannya.

"Lagian lo yang mulai dulu"

"Kan gua mau ngehibur lo,masa ngga boleh?"

"Ngga"

"Hah....,gini amat hidup lo luh seneng dikit napa luh?, yaudah gua tinggal ke ruang seni dulu"

"Gua ikut dongg coy"ucap galuh sambil menyusul dimas yang meninggalkannya.

Sesampainya diruang seni terlihat dimas yang sedang sibuk melukis dengan tenang sedangkan galuh juga sibuk memandangi sosok pria yang sedang melukis didepannya.

"Lucu"kata gadis itu sambil memandang pria yang sibuk dengan lukisannya membuat pria tersebut sempat terkejut dengan perkataan gadis itu yang membuatnya malu dan salah tingkah.

pria itu berhenti melukis dan bertanya kepada galuh"lucu?"
"Iya lucu, lukisannya"polos galuh "oh gitu"lanjut dimas raut wajahnya yang malu dan sempat berpaling dari tatapan galuh melihat tingkah laku dimas yang lucu membuatnya tertawa senang"hahaha,kok kamu lucu banget sih kalo lagi salting?"kekeh galuh memegangi perutnya yang sakit karna tertawa terlalu lama.

3 jam kemudian....

"Eh,galuh anterin gua ke mall dong buat beli make up"pinta suci merangkul lengan galuh agar galuh menuruti permintaannya "gua nanti mau pergi ke rumahnya rudy"suci yang mendengar perkataan galuh membuatnya sentak terkejut karena jarang sekali galuh yang menghubungi rudy lebih dulu"tumben banget lo yang main kerumahnya rudy duluan?, kalian udah jadian?"
"Idih ngaco lo, mana mungkin gua jadian sama dia coba?,gua anggap rudy itu cuma sekedar hubungan kakak dan adik aja"jelas galuh kepada suci.galuh memutuskan untuk pergi ke rumah rudy sesampainya di rumah rudy galuh disambut dengan bi jum dengan hangat.
"Wah non galuh tumben sekali datang kesini non?, gimana kabarnya non?"Sapa bi jum ditemani sembari senyuman hangatnya itu "saya sehat bi jum, gimana keadaannya rudy bi?kok dia ngga pernah masuk sekolah ya?"tanya galuh karna penasaran"a-anu non t-tuan Smuda..."ucap bi jum dengan gugup membuat galuh semakin khawatir akan keadaan rudy disana tanpa basa-basi galuh pergi bergegas gegas menuju bilik rudy.sesampai depan pintu kamar rudy galuhpun memberi izin agar dirinya masuk "rudy ini gua galuh,gua boleh masuk ya?"pinta galuh dengan tulus.rudy tidak merespon galuh membuat galuh semakin khawatir akan keadaan rudy dan meminta satpam rumah untuk membukakan pintu kamar milik rudy. Terlihat sosok pria sedang duduk didepan jendela matanya yang sayu dan berbengkak badannya yang terlihat  semakin kurus itulah keadaan rudy saat ini,galuh yang tak tahan melihat sahabatnya hancur seketika air matanya berjatuhan dengan deras memeluk sosok yang rapuh itu dan menyalakan dirinya sendiri.

•••••

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PRENJONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang