04. DUTY AND MYSTERIOUS OLD MAN

20.5K 1.8K 291
                                    

"Jika adikku mampu untuk lebih memilih tenggelam menjadi buih dengan menggenggam erat tangan ibumu, lalu apa alasan aku tidak bisa percaya padamu?" -Joven Adelard

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika adikku mampu untuk lebih memilih tenggelam menjadi buih dengan menggenggam erat tangan ibumu, lalu apa alasan aku tidak bisa percaya padamu?" -Joven Adelard

.
.

"Kakak.."

"Hm? Sudah mendapat surat di keluarkan dari sekolah?"

"Hehe.. udah.."

Axeras menggeleng frustasi. Dengan muka polos andalannya, Princess kembali menyampaikan bahwa ia lagi-lagi di keluarkan dari sekolah. Sekolah mana yang tidak pernah ada Princess sebagai siswanya dan berakhir mendepaknya?

"Inces, bagaimana kalau dad tahu tentang ini?" tanya Axeras.

"Ya mana Inces tahu. Inces kan bukan dad. Tapi.. Kalau dad kayaknya b aja. Kalau mom baru.. Inces di jewer.." balas Princess dengan nada menyesal di bagian akhir.

"Inces, kapan kau akan menjadi dewasa? Kau bahkan lebih tua dariku."

"Kakak, nih ya, Inces itu udah dewasa. Buktinya Inces bisa tahu kalau kakak itu ganteng. Terus, dad itu nggak ada aura gentle nya. Yakan?"

Axeras memutar bola matanya. Sungguh jika ia bisa, ia ingin mencelupkan kepala adik angkatnya ini ke kolam renang.

Saat Princess sudah mulai usil dengan barang-barang Axeras di ruang kerjanya, Axeras justru mendapat panggilan suara dari Joven. Axeras buru-buru mengangkatnya dan menghidupkan loudspeaker.

"Bagaimana? Apa adikmu sudah di keluarkan dari sekolah?" tanya Joven.

"Iya, dad. Baru saja dia memberi tahuku."

"DADDYYYYY.. INCES DI KELUARIN DARI SEKOLAHHH!!!" pekik Princess.

"Lalu dad harus apa lagi?"

"Bom sekolahnya, dad!"

Dari seberang sana terdengar Joven menghembuskan napas beratnya. Ia juga lelah dengan kelakuan Princess, tapi apa boleh buat, itu memang hasil perbuatannya. Sifat yang di bawa putrinya juga sifatnya dan Stefanie.

"Dengar, sudah tidak ada lagi sekolah yang mau nampung kamu, Sweetie. Dad dan mom sudah ambil keputusan agar kamu dan Axe sekolah di Indonesia."

"Wahhh asikk, bisa beli bubur ayam setiap hari!" seru Princess.

Membicarakan bubur ayam membuat Princess menjadi kelaparan. Ia memegangi perutnya yang keroncongan dan bermaksud untuk pergi ke dapur mencari cemilan. "Kakak, Inces laper, Inces ke dapur ya?" ujar Princess di angguki Axeras.

Setelah Princess melenggang pergi, Axeras melanjutkan percakapannya dengan Joven.

"Indonesia, dad?" tanya Axeras memastikan.

ADELARD 2 || guardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang