11. GUARDIAN

9.1K 516 129
                                    

"Identitas kita, Adelard kita, biarkan aku yang membawanya mati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Identitas kita, Adelard kita, biarkan aku yang membawanya mati." —Princess Edellyn Adelard

Pukul tengah malam, jalanan sudah tenang dan sunyi. Hanya terdengar harmoni suara jangkrik yang menemani gelapnya malam itu.

Axeras masih di sana. Duduk seorang diri di balkon rumah bersama angin malam yang terus berhembus menerpa tubuhnya. Ia masih saja menyibukkan dirinya dengan pikiran-pikiran yang lambat laun selalu muncul dalam benaknya.

"Tuan Joven membatalkan pertunangan dengan Ibumu dan mengambil sebagian aset milik Emilio lalu menjadikannya sebagai milik Adelard. Tuan Joven terus mengatakan kalau pertunangan yang terjadi hanyalah bentuk kelicikan dari Emilio saja."

"Berhati-hatilah dengan istri kecil mu itu!"

Axeras mendengus kasar. Apa yang terjadi pada hidupnya? Seolah ia benar-benar dikelilingi pengkhianat dengan wajah-wajah ramah yang tak pernah ia sangka.

Dad, tidak mungkin orang yang selama hidupmu kau hormati ternyata berkhianat kan?

Kau bukan bonekanya kan, Dad?

Handphone nya berdering, Axeras melihat sekilas bahwa kontak yang menghubunginya hanya tertera angka-angka asing. Ia dengan cepat tahu siapa yang telah menghubungi dirinya dan dengan segera menerima telfon itu.

"Bagaimana?" tanya Axeras pada orang di seberang sana.

"Tuan, semua dokumen yang anda minta beberapa hari lalu telah saya bawa. Apa kita bisa bertemu besok?"

"Tentu, kirimkan saja posisimu. Aku akan kesana."

"Baik, Tuan."

Panggilan terputus.

"Kakak kiyutttt!" Axeras menoleh mendapati istri kecilnya berlari kearahnya dengan membawa gadget di tangannya. Lucu, bahkan saat membawa barang yang tidak sebegitu besarnya pun tangan Princess masih terlihat lebih kecil.

Axeras menarik Princess agar duduk di pangkuannya. Kini mereka saling berhadapan dan Princess dengan mudahnya menyandarkan kepalanya pada dada bidang milik suaminya. "Belum tidur?"

Princess menggeleng. "Inces belum ngantuk. Kakak?"

"Hm?"

"Inces mau pelihara hewan."

Axeras menaikkan satu alisnya. "Bukan naga kan?"

"Aaa, enggak!"

Syukurlah. Axeras sedikit lega mendengar jika Princess benar-benar ingin memelihara hewan betulan.

"Inces mau gurita."

Fucking hell! batin Axeras menjerit dalam hati.

"Inces?" panggil Axeras halus berusaha sabar.

ADELARD 2 || guardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang