Tugas Dari Si Raja

16 3 4
                                    

Selamat menikmati 👋🏻

SMA Bhakti Sekala adalah salah satu sekolah elit swasta dengan beberapa peraturan ketat dan sistem belajarnya yang gila. Untuk setiap angkatan memiliki 6 kelas, kelas 6-5-4 adalah kelas yang diperuntukkan bagi siswa siswi yang memiliki nilai tinggi. Sedangkan kelas 3-2-1 adalah kelas yang diperuntukkan bagi siswa siswi yang memiliki nilai di bawah atau mentok kkm.
Kkm untuk kelas 6-5-4 adalah 90 dan kkm untuk kelas 3-2-1 adalah 80.
SMA Bhakti Sekala juga memiliki tata tertib yang ketat. Terlambat 1 menit dari jam yang ditentukan siswa akan disuruh keluar dan tidak berhak mengikuti pelajaran hingga jam pelajaran berikutnya. Cukup menguntungkan? Tentu tidak, karena anak-anak Bhakti Sekala selalu ditanamkan pemikiran "jika mereka tidak belajar, maka mereka gagal". Hal itulah yang membuat siswa siswinya memiliki kedisiplinan yang tinggi. Selain itu, masih banyak peraturan gila lainnya yang diterapkan di SMA ini.

Dan karena alasan itulah Ale dimasukkan ke sana. Dia adalah tipe anak yang bebas dan keras, masuk ke SMA Bhakti Sekala tentu bukan pilihan yang baik, tapi dia terpaksa karena kakak pertamanya merupakan alumni SMA BS, sedangkan kakak keduanya masih menduduki bangku kelas XII di SMA yang sama. Keduanya membuat cerita, mengatakan kalau SMA BS adalah SMA terbaik yang pernah ada dengan beragam fasilitas dan hal-hal baik lainnya. Ya mereka tidak sepenuhnya salah, tapi Ale merutuki dirinya sendiri karena termakan ucapan keduanya.

Ale selalu menatap gerbang masuk sekolahnya yang lebih mirip gapura kampung dalam-dalam, seperti apa yang dia lakukan saat ini. Dia menatap setiap ukiran yang terdapat pada tiang penyangga selama hampir 5 menit sambil sesekali mengomel, membuat satpam yang mengawasi gerbang sedikit kebingungan.
"

Ngapain ngobrol berdua ama tiang neng? Lagi banyak beban hidup apa gimane?" Tanya si satpam yang hanya dibalas delikan tajam oleh Ale. Tanpa menjawab pertanyaan si satpam Ale melenggang pergi memasuki lapangan sekolah. Dia bisa melihat beberapa siswa tengah bermain sepak bola padahal 10 menit lagi kelas akan dimulai. Tapi yasudahlah bukan urusan dia juga.

Ale kemudian meletakkan tasnya di atas meja. Dia merapihkan sedikit almamaternya kemudian memposisikan kepala di atas tas, bersiap untuk tidur. Matanya sudah terpejam dan pikirannya tengah sibuk membawanya memasuki alam mimpi. Dia bisa lihat, dia lagi naik ke atas kereta kuda yang kayak di film Cinderella, tapi kudanya diganti ama buaya terus dia pake bando kucing, baju catur, dan rok tutu sambil ngebawa gelas boba yang tinggal setengah. Saat sedang asik jalan-jalan naik buaya tiba-tiba aja dia jatuh soalnya si buaya langsung berdiri ngelirik cewek dekat tiang listrik lagi main gundu. Ale hanya bisa berdecih melihat si buaya yang memang buaya. Namun seketika dia tersadar saat kepalanya dihantam dengan keras oleh sesuatu.
Ale pun membuka mata, menoleh ke arah sang pelaku yang tengah menyeder ke meja di sebelah meja Ale dengan kedua tangan di dalam kantong dan kemeja putihnya yang terbuka menampilkan kaos hitam oblong dengan kalung bandolan huruf berwarna senada. Dia nampak memperhatikan Ale dengan wajah datarnya yang menyebalkan.

"Apa?" Tanya Ale ketus sembari bangun dari posisinya. Dia tersenyum miring "itu 50 soal astronomi dari Pak Ilham, kerjain ya!" ucapnya dengan nada perintah. Ale mendelik, "tugas punya elo ngapain gue yang lo suruh kerjakan? Kerjain aja sendiri. Punya tangan kan?"
Ale kembali membaringkan kepalanya di atas tas, tapi orang itu tidak menyerah dia kembali memukul kepala Ale dengan kertas fotokopian itu. "Dikumpulnya lusa sebelum mata pelajaran kedua, salah dibawah lima dianggap gagal"

Ale mulai kesal, "Nev, kan gue sudah bilang... Ini tugas lo ya lo yang kerjakan! Ngapain ke kelas gue buat nyuruh gue yang kerjakan? Katanya peringkat pertama paralel, tapi tugas aja harus nyuruh orang lain. Peringkat lu hasil nyogok ya?" Sindir Ale. Senyum Nevan semakin miring, "karena pintar bukan berarti rajin, gue tunggu tugasnya ya Ale-Ale. Ingat, salah di bawah lima berarti gagal" pemuda itu kemudian pergi dengan tatapan cuek, wajah datar macam aspal, dan gaya sok keren yang membuat Ale muak dan sekali-kali ingin menendang pemuda itu ke palung Mariana.

Niskala Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang