Ada Apa Ana?

5 0 0
                                    

"Haahh..."
Untuk kesekian kalinya Ale mengehela nafas. Dia memperhatikan soal yang ada ditanganya, beberapa kali dia menulis rumus serta angka di atas buku kosong sambil bergumam. Terkadang menghitung, kadang juga menghujat.

"Awas saja Nevan itu, saat mengembalikan tugasnya aku akan melemparkannya ke wajahnya yang menyebalkan itu" 

"Oh begitu kah?"

Ale tertegun. Dia menoleh ke belakang dengan kaku, di sana ada Nevan yang sedang berdiri menatap kinerja nya sembari meminum sekotak susu. Ale berdecih, sedang apa dia di sini?

"Ngapain lu?" Tanya Ale sambil buru-buru menutupi kertasnya

"Memperhatikan kerja babu gue" jawab Nevan enteng sembari duduk di samping Ale. Gadis itu bergeser, namun Nevan juga ikut bergeser.

"Napa lu deket-deket ? Sana jauh-jauh, gue gak mau deket-deket sama lu!" Usirnya

"Yasudah sih, gue memang mau pergi" Nevan berdiri lalu mulai melangkah

"Kerjakan yang baik ya. Ingat, salah di bawah lima dianggap gagal!" Nevan berteriak dari ujung membuat beberapa perhatian kembali berpusat kepadanya

Sekali lagi Ale berdecih. Pemuda itu sengaja ingin menjadi pusat perhatian makanya dia mengeraskan suaranya.

Ale kembali mengerjakan soal-soal tersebut sambil sesekali meminum es coklat yang ada di gelasnya. Hingga tak terasa jam istirahat telah berakhir. Ale pun kembali ke kelasnya.

Jam pelajaran pun dimulai seperti biasa


Ini pertama kalinya Ale menginjakkan kaki di depan kelas XI-6. Auranya benar-benar mengintimidasi. Baru berdiri di depan pintu saja Ale sudah merasa dikucilkan. Cukup hiperbola, tapi Ale tidak bercanda. Aura persaingannya sangat terasa.

"Kelas ini memang beda"

Ale membuka pelan pintu kelas tersebut, menampilkan suasana kelas yang sepi, tentram, dan damai. Ale menatap ke sekeliling, mencari sosok pemuda tegap dengan manik tajam dan wajah yang menyebalkan namun tak bisa menemukannya.
Ale mendelik kesal, pas lagi gak diharap dia nongol, giliran dicari dia pergi entah kemana.

Ale pun memutuskan untuk kembali, tapi baru selangkah berjalan seseorang memanggilnya.
"Nyari siapa lu?"

Ale menoleh. Seorang gadis tinggi berambut cokelat kemerahan sepunggung menatapnya dengan alis yang dinaikkan. Dia cantik, sangat malah, tapi entah kenapa Ale tidak nyaman berada di dekatnya. Meski terlihat ramah, aura mengintimidasi dan persaingannya begitu terasa. Apa dia sekarang sedang menganggap Ale sebagai musuhnya?

"Gue?"

"Iya, ngapain disini? Mencari seseorang?"

Ale diam sebentar, "iya"

Ale kembali diam bersamaan dengan gadis itu yang terus memperhatikannya dari atas hingga bawah. Bolehkah dia berlari sekarang? Dia ingin lepas dari situasi aneh ini.

"Lu-"

"Ale?" Ale dan gadis itu menoleh ke asal suara. Agra datang menghampiri mereka, menghampiri Ale lebih tepatnya.

"Ngapain lu ke sini? Tumben"

"Kenalan lu Ga?" Agra mengangguk, "iya, dia siswi dari kelas sebelah. Lagian masa lu gak kenal sih? Ini tuh Ale, peringkat 5 paralel Na. Kelamaan di goa sih lu" sindir Agra yang dibalas tabokan hangat dari gadis bernama Ana itu

"Ya mana gue tau, dikira gue hapal muka semua orang kali" belanya

"Dahlah. Oh iya lu ngapain ke sini le? Nyari Nevan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Niskala Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang