Nomor Handphone

4 0 0
                                    

.....

Aku tak tau perasaan apa yang menghantuiku, aku sering melihatmu diam-diam dari arah ruang kantorku, apakah aku disebut pencuri ? karena tak izin menikmati dirimu dari jarak kejauhan.
Memutar otak, bagaimana ya agar dapat berhubungan lebih dekat denganmu, terlintas fikiran untuk meminta nomor handphonemu, tapi bagaimana ya?

Kalau minta langsung pasti dikira perempuan yang sangat berani, agresif dan banyak lagi. Akhirnya kuminta bantuan operator diperusahaan tempat aku bekerja sebut saja Bang Adi.
Dia adalah salah satu orang yang berjasa di awal mulainya hubungan kita.

"Bang mintain nomor abang itu dong" Pintaku pada bang Adi.
"Tenang-tenang besok kupastikan dapat untukmu dek" Begitu katanya .
Ah, sudah tak sabar menunggu esok hari, untuk mendapatkan nomor Handphone mu.

.............

Esok hari pun tiba, dipagi hari seperti biasa aku bekerja, dan di jam 10.00 pagi aku iseng bertanya ke Bang Adi.
"Gimana bang?"
"DAPET" kata bang Adi dengan nada bangga.

"siapa nama abang itu bang?" Tanyaku pada Bang Adi, "Abeng namanya"

Terekam dalam fikiranku. 
"oh, Abeng"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kalau Suatu Hari Aku Melupakanmu...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang