Selang beberapa lama setelah kejadian itu, bos ku memesan plang nama perusahaan dan setelah melihat keluar, laki-laki itu yang sedang memanjat dan memasang plang nama itu. Dengan sigap aku langsung menuju ke tempat kerja laki-laki tersebut. Namun yang merespon ku pertama kali bukanlah dia melainkan rekan nya yang lain. Sembari aku terus melihatnya namun ia tetap dengan sikap nya yang dingin.
Dua hari kemudian plang nama pesanan perusahaan ditempat aku bekerja selesai dan tiba-tiba siang itu aku melihat laki-laki itu sedang memasang plang tersebut dengan memanjat menggunakan alat sejenis tangga mungkin. Segera aku keluar dari ruangan ku dan melihatnya namun tetap dalam kondisi tenang, rileks agar tidak kelihatan begitu bahagia dan berdebar tentunya.Aku berkata padanya "hati-hati bang, nanti jatuh" lalu bergegas pergi dengan perasaan campur aduk dan laki-laki itu menjawab "Iya" sembari tersenyum. Terenyuh aku melihat senyuman beberapa detik itu, masih kuingat hingga saat ini.
Ku tuliskan disini karena aku takut tiba-tiba aku tak dapat lagi mengingat apapun tentang kisah awal yang penuh debaran antara aku dan dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalau Suatu Hari Aku Melupakanmu...
Teen FictionMatahari yang kembali bersinar setelah di redupakan oleh langitnya. Dan agar dia takkan pernah lupa bahwa kenangan yag baik dapat sedikit menutupi luka lama yang hampir membusuk.