4.

2 1 0
                                    


Pagi ini anara buru buru berangkat sekolah. Tak lupa ia mengoleskan liptint warna pink muda serta memakai rok diatas dengkul dan memakai seragam ketat. Dan sialnya pagi ini ia telat mau tidak mau ia berurusan dengan rajen, ketua OSIS di SMA ini.

"Primadona SMA Pancasila telat 10 menit"ucapnya sambil memandangi jam tangan yang melingkar dipergelangan tangan nya.

"Banyak bacot lu! Cepetan bukain anjing!"

"Hormat ke tiang bendera "

"GAK! Lagi lu siapa nyuruh nyuruh gw"

"Lakuin atau saya cium kamu disini"rajen mendekatkan tubuhnya pada anara. Anara langsung berlari menuju lapangan ketakutan melihat sikap rajen yang tidak seperti biasannya.

"Kayanya tuh ketos kesurupan setan mesum"

Anara bergidik ngeri mengingat kembali kejadian tadi. Sudah 30 menit ia dihukum disini dan hari ini sangat panas sekali. Anara berulangkali mengelap keringat yang membasahi tubuhnya dan pipi nya. Rajen datang menghampiri anara dan memberikan minum.

Anara hanya melirik sekilas. Ia tak tertarik lagipula ia tak kehausan ia hanya ingin buru-buru pergi dari tempat ini. Andai saja rajen daritadi tidak mengawasi ia mungkin dari tadi ia akan kabur dari tempat ini.

"Gua ga butuh." Ia melempar Aqua botol yang diberikan rajen.

"Nyolot lu ya! Masih mending gua kasih."

"Gua gabutuh minuman! Yang gua butuh gua cepet-cepet ke kelas"

"Gw tambah hukuman lu sampai jam pulang sekolah selesai."

"RAJEN ANJING"

"ANAK BIADAB! BANGSAT!"

anara tak henti-hentinya mengeluarkan kata kata tak senonoh kepada rajen. Rajen tak mempedulikannya ia tahu betul bagaimana anara. Rajen melenggang pergi meninggalkan anara yang masih emosi.

RajenaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang