Daddy dan Papah

435 29 1
                                    

"Jiminaaa, Jungkookaa my little princes. Bangun nak kalian harus berangkat sekolah" teriakan sang papa dari lantai bawah yang cukup keras untuk alarm Jimin dan Jungkook yang sedang tertidur

"Aiish, papah gak pernah tau apa ya kalo suaranya tuh berisik banget, kok bisa sih daddy tahan. Aneh" ucap Jimin sebal, lalu pergi mandi sebelum sang papah datang mengoceh

Berbeda dengan sang kakak, Jungkook sudah bersiap turun untuk sarapan dengan kedua orang tuanya
"Adek udah siap pah, ini turun" teriaknya


Di pagi itu suasana kediaman keluarga bahagia ini sungguh ceria, sang papah yang selalu menampilkan senyum cerahnya, sang daddy yang tampak tenang namun selalu mendengarkan segala obrolan anak anaknya, Jimin si sulung yang selalu tampil menawan di setiap paginya siswa kelas 12, dan si bungsu Jungkook siswa SMP kelas 7 ini selalu aktif dan selalu bercerita apapun yang dia alami, "copyan si papah" julukan yang di berikan Jimin untuk sang adik.



Di sekolah saat jam istirahat Jimin akan selalu makan siang bersama Jungkook, karena mereka bersekolah di sekolahan yang sama.

"Kak besok ultah daddy, kita mau kasih apa ya enaknya?" Jungkook

"Gak tau nih dek, kakak gak ada ide. Kamu ada ide gak?" Jimin

"Adek sih kepikiran mau kasih foto aja sih kak. Adek udah mulai cari foto daddy sama papah dari jaman dulu terus nanti mau adek bikinin figura"

"Boleh tuh dek, nanti kakak coba bantu cariin foto mereka juga. Kakak jadi inget deh awal awal mereka adopsi kakak" Jimin menerawang

"Ih gimana kak, adek belum pernah di ceritain papah waktu adopsi adek dulu gimana cuma daddy pernah bilang kalo adek di temuin daddy di depan gerbang rumah" Jungkook sedih mengingat kata sang daddy tentangnya dulu, dan itu membuat sang kakak yang sedang menikmati makanannya tertawa terbahak

"Masa daddy ngomong gitu? Kasian banget sih dek. Nanti deh di rumah kakak ceritain, sekarang makanannya abisin terus kita balik ke kelas" mereka menikmati makan siang dengan tenang dan segera kembali ke kelas masing-masing.

Pukul 21.00 di kamar si bungsu, Jimin dan Jungkook sedang asik duduk bersila di tengah kamar dengan membuka album foto sang kakak di pangkuannya.
"Dulu kakak kok lucu banget sih, sekarang jelek" ledeknya
"Dih enak aja, kakak tuh prince charming tau yang naksir banyak" bela Jimin
"Bodo amatlah, udah ayo kak ceritain yang tadi siang dong adek penasaran" bujuk Jungkook
"Okeoke, kakak ceritain dari awal ya kamu dengerin, ini bakalan panjang ceritanya" perintah Jimin dan di Jungkook mengangguk mantap jawaban bahwa ia siap dengan cerita sanga kakak



Jimin POV on

Namaku Jimin, aku berusia 9 taun dan aku tidak tau aku ini sedang dimana, aku juga tidak punya orang tua, aku hidup dari belas kasih orang orang. Suatu hari ketika aku sedang menawarkan jasaku untuk membantu seseorang membawakan tas belanja nya ada seorang laki-laki tampan yang mendekatiku

"Kamu namanya siapa? Kok gak sekolah jam segini" ucap lelaki itu
"Halo tuan nama saya Jimin, apa tuan ingin saya bantu membawa belanjaan?" Aku coba menawarkan bantuan
"Ah tidak terimankasih, aku hanya ingin ngobrol saja denganmu sembari menunggu suamiku menjemput" ucapannya lembut sekali, dan dia tidak merasa jijik membelai rambutku yang kusut dan terlihat kotor
"Maaf tuan nanti tangan anda kotor" aku coba menghindar
"Kamu anak manis, apa orang tuamu tau kamu bekerja seperti ini? Kenapa tidak sekolah?"
"Saya tidak punya orang tua tuan, dan saya tidak punya uang untuk sekolah" ucapku padanya dan entah kenapa lelaki itu seperti akan menangis saat aku mencoba menatapnya
"Apa kamu sudah makan? Aku ada roti, makan ya" lelaki itu mengeluarkan 3 roti dari dalam tas kertas yang ia bawa lalu di berikan padaku.

Sope UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang