Slice Of Life

1.1.1 Antara Aku, Kau Dan Kebencian Yang Bukan Sesungguhnya.

Couple : Billy Tyson x Owen Marshal Strand 

Note : Man x Man, Drama, Tsundere, Survivor Cancer, Depresi, Trauma, Hate Love Relationship.

Timeline : Season 1 Episode 6 - 7

Siapa yang tidak mengenal seorang Owen Marshal Strand satu - satunya responden pertama yang berhasil selamat dari tragedi mengerikan serangan 9 -11 dan mampu membangun kembali stasiun pemadam kebakaran New York dari awal akibat seluruh krunya yang tidak selamat, namun siapa yang ia mengalami depresi dan kanker paru - paru stadium 1B yang selama ini ia kira hanya kelelahan.

beberapa bulan yang lalu ia diminta secara khusus untuk pindah ke Austin Texas demi membangun kembali salah satu Stasiun pemadam kebaran disana yang di tutup akibat tragedi kebakaran yang menewaskan hampir seluruh anggota pemadam 126 ditempat.

Semuanya berjalan lancar dimana ia menyeimbangkan kehidupan sehari - harinya seperti mulai melakukan Kemoterapi dan tetap menjadi komando bagi para anggota dalam melakukan tugas seperti biasa namun keseimbangan kehidupan terancam akibat munculnya Billy Tyson mantan Kapten pemadam 126 sebelum Owen yang memilih pensiun karena alasan pribadi yang entah bagaimana sangat membencinya padahal yang Owen inginkan sejak pertemuan pertamanya dengan Billy hanyalah pertemanan karena sebelumnya selama di New York ia memimpin tim yang usianya selalu dibawahnya.

--------------------------------------------

Setelah menghadapi panngilan terakhir dari tugasnya Owen lebih memilih untuk menginap di kantornya karena kelelahan yang melanda terlebih karena efek kemoterapi yang belum hilang, tidak banyak yang mengetahui keadaan dirinya yang sesungguhnya hanya Grace yang mulai curiga ketika bertemu dengannya klub, Judd, Dokter yang menanganinya, dan juga si Brengsek Billy Tyson yang terus mengusiknya, ketika ia hampir saja tertidur tiba - tiba muncul notifikasi pesan masuk dari Billy yang mengajaknya bertemu besok malam setelah Shift mereka berdua berakhir.

banyak orang yang mengira bahwa ia adalah orang yang kuat karena bisa bertahan dari berbagai tragedi dalam hidupnya namun mereka salah ia hanya pria paruh baya yang hanya bisa berpura - pura kuat dalam menghadapi menghadapi bermasalahan demi sang putra semata wayangnya dan juga kini demi para anggotanya yang bisa ia lakukan selama ini hanya menegakkan punggung demi melindungi orang - orang yang sudah ia anggap keluarga.

Tiba - tiba muncul Michelle yang sudah bersiap untuk pulang memasuki kantornya " Hai Kap apa kabar?" ujar Michelle sembari duduk di kursi dengan meja Owen " Seperti yang kau lihat aku baik - baik saja" ujar Owen acuh tak acuh sembali memejamkan mata menahan rasa sakit akibat kankernya kembali kambuh.

Michelle semakin curiga ada yang yang tidak beres dengan keadaan Owen sejak beberapa bulan ini jika yang diperhatikan semakin berubah entah bagaimana berat badannya semakin berkurang, wajah yang semakin memucat dan juga menahan nyeri di bagian bahu sebelah kiri - terlebih lagi Judd yang ia tau ketika awal stastiun pemadam kebakaran ini didirikan kembali sangat tidak menyukai Owen karena salah paham selalu memucat ketakutan ketika Owen mengajukan dirinya untuk menolong korban melebihi TK yang merupakan anak kandung Owen.

" OWEN CEPAT KATAKAN YANG SESUNGGUHNYA, APA YANG TERJADI PADAMU" bentak Michelle yang sangat khawatir karena kondisi Owen yang bahkan sudah tidak bisa duduk dengan benar di kursinya dan terus memegang bagian dada menahan sakit, " Mi...Michele aku Mo...hon bantu aku ambilkan tas ku" ujar Owen pelan tak berapa lama kemudian Owen tergeletak di lantai tak sadarkan diri.

untung dengan pengalaman bertahun - tahun sebagai seorang para medis Michelle dengan cepat memberikan pertolongan pertama untuk menyadarkan Owen kembali " Hei...Hei...Hei Owen bangun" ujar Michelle, tak berapa lama kemudian kesadaran Owen.

Ketika Owen membuka mata yang ia rasakan hanya rasa nyeri dan juga mual berlebihan yang membuat Owen berusaha bangun untuk menuju kamar mandi namun karena tubuhnya yang lemas ia terjatuh lagi "Hei Owen tenang oke aku akan membawamu ke kamar mandi " ujar Michelle setelah Owen memasuki kamar mandi hanya rintihan dan juga suara muntahan ketika pintu kamar mandi terbuka muncul Owen dengan wajah pucat pasih menghampiri Michelle yang sendari tadi menunggunya didekat pintu.