Idol

8.2K 386 15
                                    

Paling enak baca sambil dengerin SamKim - Breath🎶

☆.。.:* .。.:*☆

Ponsel canggih itu terus aktif bergulir menampilkan news akhir-akhir ini, terkadang berhenti disatu judul lalu kembali menggerakan ibu jarinya, sesekali akan terdengar helaan nafas seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ponsel canggih itu terus aktif bergulir menampilkan news akhir-akhir ini, terkadang berhenti disatu judul lalu kembali menggerakan ibu jarinya, sesekali akan terdengar helaan nafas seseorang.

Waktu terus berlalu dan rumor-rumor ini bukan makin tenggelam justru semakin ganas menyerang. Yu Jimin, nama gadis itu, begitu sibuk menatap layar ponselnya berjam-jam lamanya. Ibu jarinya kadang menekan satu berita, dan layar ponsel itu segera berubah tampilan, ia akan langsung menggulir mencari kolom komentar, melihat perkembangan terkini berita-berita yang sedang beredar. Atau sebut saja rumor...

Terkadang hal seperti ini yg mengganggunya, seharusnya ia sudah siap dengan dunia ini, tetapi tidak bisa dibantah ia masih takut. Masa pelatihan yang ia jalani untuk membangun skill dan mentalnya ternyata belum begitu baik untuk fondasi dirinya.

"Eonnie*, kajja* makan malam sudah siap" Suara yang masuk kedalam kamarnya itu membuatnya menoleh, ada si bungsu Ningning yang menyembulkan kepalanya dari daun pintu.

Tanpa merespon, ia bangkit dari ranjangnya.

.

Minjeong dan Ningning saling tatap begitu keempatnya sudah berada di meja makan. Menatap teman mereka yang menjadi lebih pendiam.

"Eonnie, bukan kah ini enak" Ningning bersuara, menghilangkan suasana yang tidak menyenangkan untuknya

Jimin yang merasa ditanya menoleh, "Yah ini enak Ningningie"

Minjeong belum puas dengan jawaban itu, Ningning memberi kode padanya untuk menegur Aeri. "Eonnie, kau harus makan yang banyak, tadi siang kau belum makan sama sekali" Minjeong menambahkan lauk di mangkuk Aeri

Aeri tersenyum dan mengucapkan terimakasih pada Minjeong.

Minjeong dan Ningning menghela nafas, sepertinya mereka tidak pandai dalam hal menghibur, keduanya masih terlihat murung. Yahh Minjeong dan Ningning tau, sangat tau bahwa rumors yang beredar pasti membuat keduanya seperti ini. Minjeong dan Ningning pun sungguh kesel dengan rumor tak berdasar itu.

.

.

.

Sore itu Jimin melangkah dengan gontai di koridor sunyi, sampai akhirnya ia menapaki anak tangga, sesaat menoleh keatas lalu kembali melangkah, ia pijaki satu persatu anak tangga itu, sambil kembali menunduk memperhatikan langkahnya, memang jarang yang berlalu lalang ditempat itu. Kedua tangannya ia masukan kedalam saku hoodienya.

Sebagai leader, tanggung jawabnya lebih berat, ia rasa ia mampu, walau kadang hati kecilnya merasa itu sulit. Membernya dan perusahaan menaruh harapan padanya. Apa ia bisa, semoga ia bisa.. Gumamnya terus menerus.

Behind The StageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang