Suara hair dryer terdengar memenuhi ruang kamar di keheningan malam itu. Karina gadis yang sedang mengeringkan rambutnya setelah menyelesaikan rangkaian kegiatannya. Setelah menyelesaikan perjalanan World Tournya di US dan Amerika Latin, ia dan rekan-rekan segrupnya memiliki waktu untuk pulang ke Korea terlebih dahulu sebelum ke Jakarta untuk SMTown. Melelahkan dan ia menikmatinya. Apa yang mereka raih saat ini memang harus dibayar dengan jam terbang mereka yang semakin sibuk.
Karina beranjak dari meja riasnya dan keluar menuju sofa ruang tengah, waktu sudah menunjukan pukul 11 malam, ia membuka saluran netflix sambil menunggu Lee Jeno pulang. Pria itu akan kembali dari tour Jepang nya. Terhitung hampir 2 bulan lamanya mereka hanya bertatap muka secara virtual. Ia di US, Jeno di Korea. Bahkan saat ia pulang ke Korea, kekasihnya itu di Jepang. Benar-benar sulit untuk mencocokan jadwal mereka.
Jadwal keduanya yang sangat padat memaksa mereka untuk mencuri-curi waktu walaupun hanya bertemu satu jam sekalipun. Dan saat ini adalah moment terbaik, SMTown mempertemukan mereka ditempat yang sama setelah LDR yang cukup lama. Memanfaatkan waktu sebaik-baiknya itulah solusi mereka. Sebisa mungkin mereka bertemu, kalaupun tidak-- gadget lah pilihan mereka. Tiada hari tanpa berbalas pesan, saling menghubungi, terlebih video call. Itu cara mereka mempertahankan komunikasi. Jika lelah dan butuh istirahat, mereka akan jujur, tidak boleh saling menutupi. Mereka tidak ingin terjadi salah paham yang merusak hubungan keduanya. Sematang itu mereka membangun komitmen.
Karina membuka makanan yang ia beli saat pulang dari perusahaan tadi, dengan ponsel yang masih berada dalam genggamannya, banyak postingan terbaru NCT nation, terlebih Lee Jeno, dimana memang itulah pencariannya. Cukup lama ia belum memantau lagi kegiatan kekasihnya itu.
"Kutinggal sebulan ototnya semakin besar saja" gumam Karina melihat foto-foto terbaru Lee Jeno bertebaran saat NCT Nation.
Kekasihnya tampak lebih berisi akhir-akhir ini, dalam beberapa konten NCT yang ia lihat, kekasihnya selalu terlihat asik sendiri jika ada makanan, Ia akui Jeno memang akhir-akhir ini memiliki nafsu makan yang baik, terlihat dari pipinya dan ia suka itu. Ia semakin berisi seiringnya waktu, tapi justru semakin tampan setiap harinya. Karina terkekeh membayangkan Jeno yang akan tampak malu jika ia memujinya secara terang-terangan.
Tidak perlu khawatir melihat idol seperti Karina asik berselancar di sosial medianya, karena itu adalah second account yang terkunci dan hanya segelintir org yg ia follow dan ia ijinkan mengikuti akunnya, mungkin hanya member aespa, semua member aespa memiliki akun rahasia, itu sudah jadi rahasia umum saat ningning membocorkannya dalam sebuah acara, ada beberapa member dream, dan orang-orang yang ia bisa percaya, seperti kakaknya atau kakaknya Jeno.
Menutup akun instagram tersebut, ia akan beralih ke akun official nya, tapi suara kode akses yang terdengar mengalihkan tatapannya. Karina hanya diam menatap pada lorong pintu masuk menanti sosok sang kekasih yang sudah di rindukannya, sudah jelas pasti pria itu yang datang.Karina beranjak dari duduknya dan menghambur kepelukan Lee Jeno yang menampakan diri, dengan sigap pria itu menangkap Karina dalam pelukan.
"Merindukanku?" ujar Jeno, tangan kirinya memeluk pinggang ramping Karina, dan tangan kananya mengusap belakang kepala sang gadis.
Karina tak menjawab, hanya pelukannya yang semakin erat.
Tau kekasihnya tak ingin melepaskan pelukannya, Jeno mengangkat sang kekasih dalam pelukannya bagai koala dan berjalan menuju sofa.
"Tak ingin lepas?" Jeno kembali bertanya pada Karina yang kini ada dipangkuannya, masih memeluknya dan bersandar nyaman dibahunya
Karina menggeleng.
Jeno tersenyum dan mengusap punggung kekasihnya. Karina sedang lelah dan ia ingin bersandar, Jeno akan memberikannya. Mereka sama lelahnya, tidak bohong, ia pun merasa dititik limitnya. Namun sebagai seorang pria, ia ingin memberikan kenyaman dahulu untuk kekasihnya.