Part 3

4K 467 47
                                    

Adel dan Zee kini tiba di depan sebuah kios yg bertuliskan "Cupang Badrun" di depan nya.

"Lo ngapain ajakin gue kesini anjir?" Tanya Zee dengan nada yg terkesan tak percaya, mereka masih mengenakan baju sekolah kan? Trus ngapain ke penjual cupang begini?

"Lu mau duit kagak?" Tanya Adel seperti sebelumnya.

"Ya mau lah..."

"Yaudah ayuk masuk..." Adel menarik tangan Zee tanpa menunggu jawaban Zee kemudian masuk ke dalam kios itu.


Di dalam kios, pandangan Zee mengitari isi yg ada di sekitarnya. Terdapat banyak jenis ikan cupang yg sangat cantik dan bervariasi.

"Lo bawa temen Del?" Tanya seorang perempuan yg bisa di tebak seumuran dengan mereka.

"Iye nih Drun, partner." Jawab Adel sambil tertawa.

Sedangkan Zee beralih menatap heran ke arah mereka, Drun? Oh Zee tau. Berarti orang ini pemilik kios ini kan? Tapi kenapa di beri nama Badrun sedangkan dia perempuan?

Adel dan Badrun terlihat berbincang-bincang dan Badrun mengambil kotak yg berisikan ikan cupang. Zee akhirnya mengerti, ternyata Adel mengajaknya untuk mendelivery Cupang-cupang ini pada pemiliknya. Dan mereka akan mendapat ke untungan dari penjualan cupang ini.

"Nih.." Ucap Badrun sambil meletak kan kotak itu di bawah.

"Lo pakai sepeda gue aja noh di depan." Lanjut Badrun dan mereka pun mengangguk.
















•••••
"Badan lo berat banget gila!" Kesal Adel yg mengayuh sepeda dan Zee duduk di belakang sambil memegangi kotak yg berisi cupangan itu.

"Ya kan itu salah lo.. udah bener gue yg boncengin." Jawab Zee santai, karena tadi Zee sudah menawari supaya dia yg membawa sepedanya, tetapi Adel tidak mau karena ia tidak ingin memangku kotak yg lumayan berat itu.

Hingga, tak terasa mereka sudah mengantar satu persatu ikan cupang yg ada di dalam kotak itu.

"Huft cape juga..." Ucap Adel, mereka kini berhenti di depan penjual minuman di pinggir jalan.

"Dapet berapa itu kita?" Tanya Zee sambil menyeruput air nya.

"150rb. Ntar bagi 2 dah. Lumayan buat jajan." Jawab Adel dan Zee pun mengangguk setuju.

"Udah ah yuk balik." Ajak Adel dan mereka pun memutuskan untuk mengantar sepeda dan setoran pada Badrun terlebih dahulu.

Saat akan keluar dari sebuah gang, ternyata ada sebuah mobil yg melaju, syukurlah Zee yg membawa sepeda sempat menghindar dan mobil itu juga sempat membanting stir dan menginjakan rem nya.

Mereka terjatuh di rerumputan di bawah pohon yg ada disana.

"Aduhhhhh... sialan tu mobil!" Ucap Adel yg sudah terduduk di atas rerumputan yg ada disana dan sepertinya lutut dan sikutnya sedikit luka.

Adel memandangi mobil yg menabrak mereka itu berhenti di pinggir jalan, terlihat pintu mobil terbuka.

Zee yg akan bangun pun langsung di tahan oleh Adel.

"Apasih?!" Tanya Zee dengan nada kesal, tangan nya juga terdapat luka kecil.

"Pura-pura pingsan cepet!" Ucap Adel dan Zee pun menurutinya setelah mendengar suara seseorang, dan Zee langsung mengerti maksud Adel sekarang.

"Kalian gak apa-apa?" Tanya seorang wanita berpakaian casual ala-ala kantoran dengan sangat lembut.

"Tante kalo bawa mobil hati-hati dong!" Cerocos Adel langsung dan memanggil si penabrak ini Tante karena dilihat dari dandanan nya, wanita ini terlihat sangat dewasa.

Nikah Paksa (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang