Part 2

4.7K 410 14
                                    

"Zee?" Adel berulang kali membongkar isi tasnya seperti sedang mencari sesuatu. Wajahnya terlihat sangat panik dan sepertinya keringat dingin bercucuran di pelipisnya.

"Ha?" Jawab Zee dengan tenang sambil bermain game di handphone nya, kini mereka sedang menikmati waktu istirahat mereka.

"Kalo ini sobat Gue dari kecil, namanya Zee. Gak tau kenapa bisa bareng terus. Banyak yg bilang Zee ini cewek paling keren di sekolahan, tapi menurut gue sih masih kerenan gue kemana-mana."

"Perasaan gue gak enak dah?" Tanya Adel dan itu membuat Zee mengangkat kepalanya kemudian menatap Adel yg sudah sangat serius dan memancarkan raut wajah cemas.

"Kenapa?" Tanya Zee singkat.

"Gue belum ngerjain PR Bu Kinal..." Jawab Adel sedikit panik. Bagaimana tidak panik, Bu Kinal sangat terkenal dengan julukan guru Killer dan paling di takuti seantero sekolah ini.

"Trus?" Tanya Zee santai sambil mengangkat alisnya sebelah, ia pikir Adel kenapa. Ternyata gara-gara tidak mengerjakan PR.

"Haelah gak peka banget sih lu! Gue pengen nyontek Zee!" Jawab Adel sambil menyengir, padahal tadi ia terlihat panik, sekarang justru biasa saja.

"Makanya to the point Sat!" Geram Zee sambil membuka tasnya dan mengambil bukunya kemudian ia sengaja melempar Bukunya pada Adel.

Adel hanya tertawa sambil menangkap buku itu, jika tidak kenal siapa mereka, orang-orang pasti akan mengira bahwa sikap Zee barusan sangatlah tidak sopan.

Adel yg sibuk menyontek dengan kecepatan maximal dalam menulis pun tulisan nya menjadi ceker ayam, mungkin Bu Kinal akan kesulitan membaca tulisan nya ini. Tetapi Adel tidak perduli karena yg penting dirinya sudah mengerjakan nya.

Adel merasa tangan nya di senggol oleh Zee yg membuat buku nya jadi tercoret, Adel jadi sedikit kesal dan mengangkat kepalanya lalu menatap tajam Zee, sedangkan yg di tatap hanya memberi gestur untuk melihat ke arah depan.

Adel memutar kepalanya dan melihat seorang gadis cantik yg sudah tersenyum ke arahnya.

"Oh hai Marsha?" Sapa Adel sambil memperlihatkan senyum mengembangnya.

"Kalo yg ini namanya Marsha, neneng Gua pokoknya!" (Suara Adel)

"Hai.. kamu lagi ngapain?" Tanya Marsha dengan sangat lembut sambil tersenyum manis.

"Tuh denger kan? Denger suaranya aja udah bikin kantong gue geter gays. Pengen jajanin seblak!"

"Oh ini.." Jawab Adel sambil melirik buku nya.

"Lagi nyatet dosa-dosanya si Zee." Lanjutnya dan kepalanya langsung mendapat toyoran gratis dari Zee.

"Itu mulut kalo ngomong gak pake bismillah dulu ye!" Kesal Zee kemudian beralih menatap Marsha dengan senyuman nya.

Adel masih saja tertawa bahkan lebih tepatnya bengek.

"Ehm marsha? Itu tangan kamu kenapa?" Tanya Adel tiba-tiba, Marsha terlihat bingung dan mengangkat ke dua tangan nya.

"Gak kenapa-kenapa kok Del." Jawab Marsha dengan wajah bingung sambil memerhatikan tangan nya sendiri.

"Itu lohh.. sini coba liat." Ucap Adel dan Marsha pun menyerahkan kedua tangan nya, Adel justru menggenggam tangan Marsha, Zee yg tersadar langsung memukul wajah Adel dengan buku tulis.

"Modus!" Ucap Zee jengkel yg membuat Adel kembali terkekeh sampai bengek.

"Lembut tangan nya." Jawab Adel masih tertawa lalu mencium tangan nya yg bekas menggenggam tangan Marsha tadi.

Nikah Paksa (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang