"Apa luuu?!" tanya Adel ketus pada Gracio. Apalagi kakaknya memasang senyum yg sangat menyebalkan di matanya.
Apa kalian tau Adel sedang berada dimana? Iya, di atas lemari dan ia sedang duduk seperti orang yg sedang bertapa disana.
"Galak banget dah lu kayak abis ke injek tai." Jawab Gracio dari balik pintu yg hanya nongol kepalanya saja.
"Diem lu! Gue gak mungkin nginjek Kakak gue sendiri." Kesal Adel.
"Sialan! Lu ngatain gue tai?!" Ucap Gracio dan memilih untuk masuk ke dalam kamar Adel.
"Itu elu yg ngomong barusan, bukan gue." Jawab Adel dengan sangat acuh. Semenjak acara lamaran dadakan dari Tante Ashel membuat Adel menjadi sering kesal sendiri, apalagi terhadap Papa, Mama dan tentunya Kakaknya yg tiada hari tanpa membuat dirinya kesal.
"Serah lu deh, turun dah lu." Jawab Gracio menyuruh Adel untuk turun dari atas sana. Adel pun mengangguk dan segera melompat dari atas lemari.
"Kak?" Tanya Adel dan menghampiri kakak nya yg sudah duduk di atas tempat tidur miliknya.
"Hmm"
"Lo bantuin gue donggg." Rengek Adel tiba-tiba, karena mama papa nya tiba-tiba kembali menyuruh dirinya untuk mempertimbangkan pernikahan itu. Kini tersisa satu harapan terakhirnya yaitu kakaknya Gracio.
"Ogah, ntar malah gue lagi yg di suruh gantiin lo." Tolak Gracio, bukan ia tidak ingin membantu Adel, tetapi ia takut jika nanti justru kedua orang tuanya melimpahkan perjodohan ini pada dirinya.
"Ngalah kek sama Adek sendiri." Adel masih berusaha membujuk kakaknya.
"Kita memang katak beradik." Jawab Gracio dan langsung di potong oleh Adel untuk membenarkan kalimatnya.
"Kakak."
"Iya itu.. tapi urusan kawin, tidak bisa!" Lanjut Gracio berusaha sok tegas di depan sang Adik.
"Ah elu! Udah gak sayang sama gua kan!" Adel berpangku tangan berpura-pura marah.
"Bukan gak sayang, tapi gue lebih sayang diri gue sendiri sih. Lagian lu tau kan gue udah punya Shani." Jawab Gracio, bukan ia tidak menyayangi Adel, ia juga sudah memiliki kekasih.
"Tapi coba deh lo pikir kedepan nya-" ucapan Gracio langsung di potong oleh Adel.
"Ok!" Jawab Adel sambil meletak kan satu jari nya di kepala lalu menghadap ke arah depan.
"Ini gue lagi mikir ke depan." Lanjutnya sambil berpose Alay ala-ala cwk Cool.
"Nggak gitu juga, maksud gue tuh elu pikirin masa depan, kalo lo nikah sama Ashel itu pasti keluarga kita derajatnya bakal naik kasta." Jelas Gracio, bukan berpikir sambil menghadap ke depan!
"Kasta pala bapak lu!" Kesal Adel.
"Eits bapak kita sama deck." Jawab Gracio sambil terkekeh, sedangkan Adel sudah bertambah kesal.
"Lo bayangin kalo lo nikah sama dia, lo auto di panggil "Sultan Jember!" Lanjut Gracio dengan antusias memberi gelar pada Adel dan Adel hanya memutar bola matanya malas.
"Nggak dulu! Gue masih pengen bebas dan gue bertekad kalo pengen kaya, ya kerja. Bukan hasil ngerampok." Jawab Adel, dia memang sangat ingin menjadi orang kaya, tetapi dengan hasil keringat nya sendiri.
"Idih bahasa lu ketinggalan!" Ledek Gracio.
"Ketinggian." Koreksi Adel.
"Nah itu lo sadar!" Jawab Gracio sambil tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Paksa (HIATUS)
HumorBaca dulu yg versi Greshan ya! hehe "Saya belum ada niatan menikah Tante... saya masih sekolah." Adel "Makanya saya ajakin nikahnya hari minggu, pas kamu libur sekolah." Ashel Pure GxG Gak suka skip aja ⚠️