Part 6

4.4K 575 49
                                    

Adel sedari tadi hanya berdiam diri di atas ranjangnya dengan posisi kepala di bawah, kaki di atas yg menyender pada dinding.

(Anggep gini ya tapi nyenderan nya di atas kasur)

Ia selalu seperti ini jika sedang berpikir keras, katanya, ini supaya otaknya dapat bekerja jauh lebih maksimal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia selalu seperti ini jika sedang berpikir keras, katanya, ini supaya otaknya dapat bekerja jauh lebih maksimal.

Tentu kalian tau sendiri apa yg membuat dirinya berpikir keras sekarang kan? SALAH! Jika kalian akan mengira ia memikirkan ciuman tante itu, melain kan karena ia sedang mencari cara agar orang tuanya menolak lamaran Tante itu. Bisa hancur masa muda nya jika menikah dalam waktu dekat.

Ia juga sudah berapa kali mengutuk wanita itu menjadi batu seperti Malin Kundang.

Adel sedang berencana menjalan kan aksi mogok makan nya malam ini. Sedari tadi, mama dan kakaknya sudah berulang kali mengetuk pintu kamarnya untuk menyuruhnya makan, namun sama sekali tidak ia gubris sedikit pun.

Tok! Tok! Tok...

Pandangan Adel langsung beralih ke pintu kamarnya, Adel hanya mencibir saja.

"Gak bakal gue bukain sebelum mereka batalin pernikahan gila itu."

"Panjul! Buka pintunya."

Terdengar suara teriakan Papanya dari luar yg membuat Adel langsung menurunkan kakinya dan berdiri seperti semula.

"Papa." Gumamnya.

Ia menatap ke arah meja belajarnya dan mendapati segelas air minum disana, ia mengambil gelas air itu, kemudian Air itu ia tuangkan sedikit ke tangan nya lalu ia letikkan ke matanya untuk membuat air mata palsu.

Setelah dirasa cukup meyakin kan karena matanya sedikit perih dan memerah. Ia berjalan ke arah pintu dan membuka kuncinya dengan sangat pelan dan hati-hati. Ia kembali ke atas ranjang dan sekali lagi meletikkan tetasan air ke matanya. Ia langsung berbaring membelakangi pintu, tak lupa ia menutupi sekujur tubuhnya dengan selimut, yg tersisa hanya wajahnya saja.

"Gak di kunci!" Teriaknya kemudian memasang tampang pura-pura menangisnya.

Adel merasakan pintu kamarnya di buka, ia merasakan papanya mendekat dan duduk di tepi ranjang.

"Del?" Panggil Papanya sambil menepuk pelan selimutnya.

Adel langsung mengeluarkan suara tangisan nya yg ia buat-buat saja.

Hikssss...

"Ayah tiri.. hanya cinta.. kepada atasan nya saja..."

Hiksssss...

Adel bersenandung dari balik selimut dan mengganti lirik lagu tersebut.

"Padahal papa itu sebenernya papa angkat kamu, bukan papa tiri." Jawab sang Ayah yg membuat Adel langsung keluar dari selimutnya dan berbalik menatap wajah Papanya,

Nikah Paksa (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang