PELIK

5 2 0
                                    

Bara sadar dia telah jatuh hati kepada Sarah, Mantannya. Awalnya Bara hanya main-main dengan sarah sampai akhirnya  sarah tau dirinya dijadikan bahan taruhan, ia sendirilah yang memutuskan hubungannya dengan Bara.
Menurut sarah bara hanya main-main, dirinya bodoh terlalu mencintai bara namun bahkan sekarang sarah tak menampik jika iya masih jatuh dalam pesona bara. Ia mengatakan ingin kembali kepada Bara pada saat bara berstatus memiliki kekasih, ia tidak ingin egois tapi ia masih mencintai bara.

Dan Bara?, tentu saja tidak menolak kembalinya sarah dalam hidupnya. Bara sangat menyesal mempermainkan sarah, tidak.. bara tidak akan melepaskan sarah lagi. Bara tidak ingin terpuruk lagi akan kebodohannya sendiri.

Dan tentang Nathara, Bara tidak berniat memberi harapan kepadanya, dirinya sedang kalut pada saat sarah memutuskannya padahal Bara sudah mulai jatuh hati kepada sarah. Dan kebetulan atau takdir hanya Nathara yang mengulurkan tangan padanya.

Bara tidak mencintai Nathara, mereka menjalani hubungan sepihak yang hanya Nathara saja yang jatuh hati. Bahkan ketika Bara ingin memutuskan hubungannya dengan Nathara, gadis itu menolak dan menawarkan perjanjian padanya.

"Kalo gitu kamu bisa sama Sarah, aku bakal ada disini buat kamu, kita gak bisa berakhir seperti ini Bar, ini baru 3 hari semenjak kita jadian. Beri aku waktu 3 bulan, kalo dalam waktu 3 bulan hati kamu masih untuk sarah, Aku yang bakal mundur sendiri"

"Ayo kita buat perjanjian ini" lanjutnya.

Entah apa yang merasuki Nathara, ia harusnya tau posisi ini akan merugikannya tapi kenapa ? Kenapa iya memaksa suatu hal yang hampir tidak mungkin. Ayolah bisa saja Nathara bukan pemeran utama pada cerita ini...

'Bagaimana jika dalam waktu 3 bulan kedepan Bara tidak mencintainya?'

'Bagaimana jika Bara bersama dengan sarah? Bagaimana?'

Nathara terbuai, ia terlalu jatuh akan perkataan bara saat itu, seharusnya dia sadar. Bukan malah tambah berulah dengan mengajukan perjanjian konyol dengan embel-embel cinta.
-
-
-
Nathara menutup buku dengan sampul hitam diatasnya. Malam ini hujan turun, Nathara bukan tidak menyukai hujan ia hanya tidak suka dengan gemuruh petir yang terkadang selalu berjalan bersama hujan.
Nathara benar-benar takut suara petir, ia akan selalu memakai Earphone ketika hujan turun. Tidak alasan khusus hanya saja terkadang mimpi buruk selalu menghantuinya, kilas balik kenangan yang ahh Nathara tidak suka membahasnya.

Menghembuskan nafas jengah ia beranjak menuju tempat tidur untuk melepaskan penatnya. Dirinya terdiam menatap langit-langit kamarnya. Biasanya di situasi seperti ini dia akan menghubungi bara dan men-spamnya dengan pesan yang mengatakan bahwa dia ketakutan karena suara petir, berharap bara datang dan memeluknya. Malam ini tidak, Nathara tidak menghubungi Bara, dia masih belum bisa baik-baik saja. Lagipun bara tidak akan membalas pesannya seperti biasa, iya hanya akan membaca dan tidak membalas.

Nathara memejamkan matanya erat, berharap tidak menangis untuk malam ini, waktunya sudah terbuang 1 bulan tanpa tanda-tanda Bara mencintainya, ia tidak bisa hanya menangis meratapi kebodohannya.
Ia harus kuat, tidak boleh membuang waktu

"Jangan nangis cuman hal kayak gini Nath, Bara bahkan sebulan ini gak ada ngelirik lu sama sekali" monolognya.

Kilas balik saat dia menemukan bara terpuruk, mengulurkan tangan mengajaknya bangkit.
Menceritakan hal konyol agar lelakinya itu tersenyum. Sampai dimana bara mengatakan ingin mencoba dan belajar mencintai Nathara. Ia meyakinkan Nathara tentang dunia yang indah bersamanya.
Lalu, hanya berselang hitungan hari ia menghempaskan Nathara dengan mengatakan masih mencintai Sarah. Bara tidak tahu, Nathara tidak baik-baik saja dalam kondisi itu.

"Seenggaknya kamu percaya sama aku kan Nath? Maaf, Kalo dia masih lebih penting sekarang"

Kilasan itu membuat Nathara menangis, ia tidak baik-baik saja. Siapapun tolong Nathara rasanya sesak sekali saat ingatan akan bara yang meyakinkannya bahwa Ia akan belajar mencintai Nathara sampai Ia sendiri yang membuang Nathara.

"Bara..maaf kalo aku Egois, Maaf"

Sudah cukup. Besok ia akan melupakan kejadian hari ini, besok ia harus berjuang lagi. Nathara harus egois untuk sekarang, Nathara tidak mau mengalah lagi. Besok akan baik-baik saja. Iya semuanya akan baik-baik saja. Tapi izinkan Nathara menangis malam ini, Ia lelah..Nathara lelah.

-
-
-

Hai hai salam dingin dari aku.
Sebenernya nih cerita tuh banyak hal yang gak wajar hati-hati nanti mual muntah jijik dan sebagainya.
Selalu dukung penulis amatir yang sedang merantau ke dunia writter demi mengisi kegabutan di sela rebahan.

Jangan lupa tinggal kan jejak.

Happy kiyowokk chingu - Ai🌻
10/03/2022

BARATHA☀️ [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang