calum's pov
now playing: for emma - bon iver
record store yang satu ini tau aja gue suka sama bon iver, apalagi yang album satu ini, apalagi lagu yang lagi keputer sekarang.
sometimes, this song reminded me of my ex so much, namanya juga emma. pas banget kan? i used to sing her this, tapi sekarang semenjak putus sama dia, udah engga.
kadang suka risih sama lagu ini karena ya, it reminded me of her so much. tapi karena gua udah lama banget ga denger lagu ini, ya boleh lah, dengerin sebagai pelampiasan.
we broke up a year ago, karena she cheated on me. and waktu itu keadaan udah kacau banget. i forgive her. sadly she then flew back to her home di australi. parahnya, she didin't tell me that she's going back to her home country. sebenernya hak nya dia mau ngasih tau apa engga sih. tapi ya, it hurts.
di store ini lumayan lengkap isinya daripada record store yang kemarin kemarin gue kunjungi. tempatnya juga adem, dan ga kecil banget, ga luas kayak amoeba di amrik banget. pas lah.
setelah keliling-keliling, gue sadar kalau gue ga sendirian didalem. gue lihat ada cewe yang tadinya gue lihat asing, ternyata engga. dia yang waktu itu ada di ruang printer sekolah yang dengerin percakapan bullshit gue dan ashton.
kenapa gue degdegan ya? masalahnya kok bisa gitu ketemunya di record store? gue kira cewe cewe kurang suka main ditempat kayak gini. soalnya kebanyakan gue liat cewe cewe suka nongkrong gajelas, or even belanja. kalo belanja nya ke record store ya keren banget.
setelah berjalan pelan-pelan menemukan cewe itu di salah satu lorongan rak, ternyata ia posisi membelakangi gue, dan sedang asik melihat sebuah vinyl. gue memutuskan untuk pura-pura melihat vinyl di lorong itu dan berjalan backwards agar kesannya nanti "tabrakan"
modus banget gue
brakkk
"e- eh maaf o- kak, maksud gue, c-calum.?"
shit she knows my name
"eh- gue juga maaf banget."
"oh- iya iya."
hening sejenak
"lo, ngapain kesini?" tanyanya
"ya, suka suka gue. lo?"
"temenin papa jaga toko."
jaga toko? hah ini store punya papa nya?
"jaga toko?"
"iya."
"punya bapak lo?"
ia mengangguk
busetdah keren banget.
"serius?" tanya gue memastikan
"ga, gue boong."
"lah."
ia pun kembali asik melihat vinyl yang ia pegang, yaaitu vinyl album arctic monkeys yang berjudul "suck it and see."
"kalo yang ini, gue lebih prefer piledriver waltz versi yang submarine."
"ya, mana ajasih. selera orang beda beda. kayak waktu itu lo pernah bilang soal blur oasis. selera orang kan beda beda. terserah lo mau su-."
belum selesai sebenarnya berbicara, ia terdiam. gue kaget karena dia inget gue, dan omongan gue waktu itu.
"a- nevermind. gajadi."
gue tersenyum
ia kembali menaruh vinyl yang habis gue komenin dan mencari-cari vinyl lain. gue menjauh sedikit (ga banyak) lalu melakukan hal yang sama, mencari-cari vinyl random yang sebenernya mau ikut aja, modus (hehe). pindah ke lorongan rak sebelah, gue juga ikut. tapi dari jarak yang tidak seperti yang tadi, karena tidak mau menggangu.