"Phi.."
"Kau... Bodoh Gulf.. Kau Bodoh, seharusnya kau berikan laptop tersebut kepadanya, kenapa kamu malah melindungi laptop tersebut dari pada nyawa mu. Laptop itu tak berarti apa-apa bagi ku Gulf, karena yang paling penting adalah nyawamu Gulf. Kau tau, kau membuat ku takut Gulf, aku takut kehilangan dirimu Gulf"
Deg~
Mendengar perkataan Mew tiba-tiba detak jantung Gulf berpacu cepat dan wajahnya sedikit memerah ia tak habis pikir kenapa Mew bisa berbicara seperti itu padanya? Apa Mew suka padanya? Itulah yang kini ada di pikiran Gulf.
*Kenapa nih orang ngomong kek gitu sih, seolah-olah dia khwatir banget ama gue. Apa jangan-jangan nih orang suka lagi ama gue?* Batin Gulf bingung.
"Gulf~" Panggil Mew, saat melihat Gulf menatapnya bingung.
"Ya Phi?"
"Aku mohon padamu, mulai hari ini dan seterusnya tolong jangan melakukan hal konyol seperti itu lagi. Nyawa mu itu sangat penting bagimu dan diriku" Lirih Mew seraya menggenggam tangan Gulf.
"Baik Phi" Jeda Gulf menatap Mew lekat, seolah ada sesuatu hal yang ingin ia tanyakan pada Mew namun sulit untuk ia tanyakan. "Emmm Phi, Gulf boleh tanya sesuatu hal gak" Lanjutnya.
"Tanya apa?"
"Emmm,, i-itu... Kena____"
Tokk~Tokk~Tokk
Ucapan Gulf terpotong saat tiba-tiba pintu ruangannya diketuk dari luar. Mew dan Gulf secara bersamaan melihat kearah pintu, lalu setelah itu seorang suster masuk kedalam ruangan Gulf untuk mengantarkan beberapa obat yang harus diminum oleh Gulf.
"Permisi pak, saya ingin memeriksa keadaan pasien dan sekaligus membawakan beberapa obat untuk diminum oleh pasien" Ucap suster tersebut.
"Ah, iya silakan" Mew bangkit dari tempat duduknya dan mempersilahkan suster tersebut untuk memeriksa keadaan Gulf.
Saat suster tersebut sedang memeriksa keadaan Gulf, pandangan Gulf terus tertuju kepada Mew karena dia belum selesai bertanya pada Mew dan ia ingin sekali mendengar penjelasan dari Mew atas pertanyaannya yang sedang mengganjal di hatinya.
"Maaf pak, tolong ini obatnya diminum terlebih dahulu" Ujar Suster cantik tersebut, sembari menyodorkan nampan berisi segelas air dengan beberapa obat disampingnya.
Pandangan Gulf yang awalnya terus memandang Mew, akhirnya teralihkan kepada suster cantik tersebut.
*Njir,,, cantik banget nih suster. Ternyata gue masih normal buktinya gue masih suka tuh ama cewek cantik* Batin Gulf sambil tersenyum memandang genit suster cantik tersebut.
Melihat Gulf yang terus tersenyum memandangi suster tersebut Mew terlihat emosi dan tak suka, seolah ia sedang cemburu.
"Biar saya saja yang membantunya untuk minum obat dan lebih baik kamu keluar dari tempat ini" Ketusnya, Mew merebut nampan tersebut dari tangan suster cantik itu sedangkan suster tersebut hanya tersenyum kikuk dan pasrah saat nampannya direbut oleh Mew.
"Baik, kalo begitu saya pamit ya pak" Ucap suster tersebut, ia pun segera bergegas pergi dari kamar Gulf sembari tersenyum-senyum.
*Astaga, mereka berdua keliatan cocok bangettt. Gue yang seorang fujoshi akut mendukung hubungan kalian berdua😍* Batin suster itu sebelum keluar dari kamar Gulf.
*Cih dia seenaknya mengusir suster cantik itu, padahal kan gue lagi mengagumi tubuh seksi tuh suster* batin Gulf tak suka saat Mew mengusir suster tesebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝙃𝙄𝘼𝙏𝙐𝙎]🔞My Sweetie || Mewgulf (+19)
RomanceSaat bos Mafia yang super Posesif menemukan seorang yang sudah ia klaim sebagai miliknya, maka tak ada satupun orang yang bisa memiliki orang tersebut. Itulah yang terjadi kepada Gulf, ketika ia yang seorang hacker handal tengah berhasil membobol s...