06. Utara

124 28 81
                                    

Jangan lupa dipencet ya tombol bintangnya. 🥰

Ada yang kangen sama Utara dan Selatan gak, nih? 😂

So, Happy Reading guys. 🧚💞

***

Mawar mengambil tas ransel nya yang ada di atas tempat tidurnya, kemudian, ia melangkah ke arah cermin yang ada di kamarnya.

Mawar merapihkan rambutnya sambil tersenyum manis melihat pantulan dirinya sendiri. "Kecantikan gue gak usah di raguin lagi, sih." Ia terkekeh sebentar, sebelum ia melangkah keluar dari kamarnya.

Mawar mulai menuruni satu persatu tangga rumahnya. Ia bisa melihat Mama nya yang sedang menyiapkan makanan di meja makan. Ia menghampiri Mama nya.

"Mah, aku mau langsung berangkat aja, ya!"

Sarah menoleh. "Lho? Kamu gak mau makan dulu?"

Mawar menggeleng sambil tersenyum. "Enggak deh, Mah. Nanti aja di kantin aku makannya."

Sarah menampilkan raut kecewa nya. "Yah ... padahal Mama udah masak makanan kesukaan kamu."

Mawar mendekat ke arah Sarah, kemudian, ia langsung memeluk Sarah. "Maaf ya, Mah. Soalnya, aku buru-buru. Tapi nanti aku janji, kalau udah pulang sekolah, langsung aku abisin makanannya."

Sarah membalas pelukan putrinya sambil tersenyum lembut. "Iya, Sayang. Ya udah kamu berangkat gih."

Mawar melepaskan pelukannya. Ia mengambil tangan Sarah, kemudian, ia langsung mencium tangan wanita yang sudah melahirkannya itu. "Assalamu'alaikum, Mah."

Sarah mengelus lembut rambut Mawar. "Wa'alaikumsalam, hati-hati, Sayang."

Mawar membalikkan tubuhnya sambil melangkah menuju pintu. Raut wajahnya langsung terlihat kaget saat ia membuka pintu rumahnya dan menemukan Utara yang sedang tidur di depan rumahnya dengan keadaan yang tidak bisa dibilang baik.

Kedua tangan Mawar mengepal saat melihat Utara. Ia tersenyum miring saat sebuah ide muncul di otaknya. Ia melangkah masuk kembali ke dalam rumahnya, membuat Sarah langsung menatapnya heran.

"Kenapa balik lagi, Wa? Ada yang ketinggalan?" Tanya Sarah.

Mawar menoleh, sambil tersenyum miring. "Aku mau ke kamar mandi dulu, Mah. Mau bawa air buat siram kotoran dulu."

Sarah hanya menganggukkan kepalanya sebagai balasan ucapan Mawar. Sedangkan Mawar, ia langsung melanjutkan langkahnya ke arah kamar mandi.

Setelah membawa air se-gayung dari kamar mandi, Mawar langsung melangkah ke luar, tepatnya ke arah Utara yang masih memejamkan matanya.

Mawar tersenyum miring saat ia melihat Utara yang sedang tidur. Kemudian---

Byur ...

Utara langsung terperanjat kaget saat tiba-tiba ada air ke wajahnya. Ia langsung mendongakkan kepalanya, melihat ke arah Mawar yang sedang tersenyum miring.

Mawar tertawa senang, sambil menendang tangan Utara dengan kencang. "Makannya, gak usah tidur di luar rumah gue, Utara! Emangnya lo pengemis?"

Utara hanya diam sambil memegang tangannya yang terasa sakit akibat tendangan Mawar.

Sedangkan Mawar, ia langsung menampilkan raut pura-pura terkejut nya sambil menutup mulutnya. "Oh iya gue lupa! Lo 'kan pengemis, ya? Buktinya lo suka ngemis-ngemis ke Mama gue buat tinggal disini!" Seketika tawa Mawar langsung terdengar di telinga Utara.

Mawar mensejajarkan tingginya dengan Utara. Ia memegang dagu Utara, membuat kepala Utara menengadah ke atas. Mawar menatap wajah Utara yang terdapat bekas darah.

Utara [Sequel Cerita Antaris]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang