Hai, ketemu lagi, nih.
Jangan lupa komen sama votenya yaaa😍💘
Happy Reading all 💘
***
Selatan menatap Utara yang tengah melamun. Selatan tersenyum jail, kemudian, ia langsung mencubit hidung Utara, membuat Utara terlonjak kaget akibat perbuatannya.
Utara menatap kesal ke arah Selatan sambil mengusap-usap hidungnya yang baru saja di cubit oleh Selatan. "Ataaaa, ih! Jail banget, sihhh!"
Selatan tertawa. "Lagian ngelamun terus. Mikirin apa sih, Ra?" Tanya Selatan serius setelah menghentikan tawanya.
Utara menggelengkan kepalanya pelan. "Enggak, bukan apa-apa kok, Ta."
Selatan mempertipis jarak diantara keduanya. Ia mengusap lembut pipi Utara sambil menatap dalam manik Utara. "Udah berani bohong, hm?"
Utara menahan napasnya. Jantungnya langsung berdetak tak karuan saat jaraknya dan Selatan begitu dekat. Bahkan, ia bisa merasakan hembusan nafas Selatan diwajahnya.
Selatan langsung mundur, ia tertawa jail. "Nafas, Ra."
Utara langsung mengambil oksigen sebanyak-banyaknya. Setelahnya, ia langsung meringis, menahan malu saat di tatap seperti itu oleh Selatan.
Selatan mengulum senyumnya. Ia merapikan rambut Utara yang sedikit berantakan. "Kalau ada apa-apa itu bilang sama Ata, Ara. Jangan di pendem sendiri, ya?"
Utara menganggukkan kepalanya pelan, dengan rasa sesak yang tiba-tiba muncul di dadanya. Ia menarik nafasnya pelan. Kemudian, tersenyum untuk menutupi kesedihannya. "Iyaaa, Ata. Makasih, ya."
Selatan tersenyum. Ia mengambil helm yang ada di jok belakang. Kemudian, ia langsung memakaikan helm tersebut ke kepala Utara.
"Harus bener pake helm nya, biar kepalanya aman kalau jatuh," ucap Selatan sambil memakaikan helm nya ke kepala Utara.
Utara tersenyum sambil menatap wajah Selatan yang sedang serius memakaikan helm di kepalanya. "Tapi 'kan Ata pasti gak bakal buat Ara sampe jatuh, 'kan?"
"Iyaaa, cantik." Selatan tersenyum sambil menatap Utara. "Ata gak bakal buat Ara sampe jatuh. Karena, Ata pasti bakal jagain Ara terus. Ata gak mau Ara kenapa-napa."
Utara tersenyum, lagi. Ia mengangkat jari kelingkingnya ke hadapan Selatan. "Promise?"
Selatan menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking milik Utara. "Yes, promise baby."
***
"ASSALAMU'ALAIKUM, BUNDA! SELATAN UDAH PULANG NIHHH SAMBIL BAWA CEWEK CANTIK!" Teriak Selatan saat ia dan Utara baru saja masuk ke dalam rumahnya.
Utara menutup kedua telinganya saat mendengar teriakan Selatan. Sedetik kemudian, ia langsung mencubit pinggang Selatan. "Berisik, Ta! Baru juga masuk, jangan teriak-teriak, ih!"
Selatan cengengesan sambil mengusap-usap pinggangnya. "Iya-iya Ara maaf. Ya udah nih gak teriak lagi."
"Assalamu'alaikum, bunda. Selatan udah pulang nih sambil bawa cewek cantik." Selatan berucap dengan sangat pelan, seperti berbisik.
Utara menatap datar ke arah Selatan. "Gak gitu juga konsepnya, ketannnn!"
Selatan menatap kaget ke arah Utara. "Kok ketan sih, Ra?!"
"Iya, 'kan emang Ata itu kek ketan, item!" Utara memeletkan lidahnya mengejek Selatan.
Selatan menatap garang ke arah Utara sambil berkacak pinggang. "Udah berani ya Ara sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Utara [Sequel Cerita Antaris]
Novela JuvenilTerapi penyembuhan terbesar adalah persahabatan dan cinta. ~Utara Bianca Auristela Saat senyuman berubah jadi kagum, saat gelak tawa berubah menjadi sayang, dan saat persahabatan berubah menjadi cinta. ...