"Pagi yutai!" rara tersenyum ceria menyapa yuta, mark dan Lucas yang lagi nongkrong di kantin.
Di belakangnya karina udah cekikikan liat kelakuan rara yang selalu ganggu ketenangan yuta, dua orang itu udah kaya anjing sama kucing yang tiap hari kerjaanya ribut mulu.
"Bacot!" sungut yuta, matanya mendelik tajam. Tapi Rara ga ngerasa takut sama sekali, dia malah makin semangat buat gangguin yuta.
"Gimana-gimana, mantep ga kemaren pitingan kembaran gue?" ledek Rara dia udah duduk di depan yuta dengan tangan bertopang dagu.
Yuta makin kesal karna Rara sekarang makin punya alasan buat ngeledek yuta. Padahal niatnya kemarin itu mau bikin Rara kesel dengan nyium gadis itu depan mark sama lucas. Tapi malah dia yang di permaluin sama Nana.
"Gue lagi males ngeladenin lo, mending lo pergi!" usir yuta, dia emang lagi ga mood sekarang.
Dia masih inget gimana Nana ngejatuhin harga diri yuta di depan mark dan lucas.
Rara terkekeh, dia kemudian mengacak rambut yuta gemas dan langsung nyubit kedua pipi yuta bikin cowo berambut merah jambu itu marah.
"Utututu~ yuta kayanya macih malah ya? Maafin kak nana ya utaaaa ututuuu kacian kemalin cakit ya? Iya? Adudu mana yang cakit sini kak rara obatin" saut rara dengan naga gemas seperti sedang berbicara dengan anak kecil.
Dengan kasar yuta menepis tangan rara, dia marah sekarang. Mark sama Lucas udah jaga-jaga kali aja Yuta kelepasan mukul rara kan repot.
"Lo di diemin ngelunjak ya!" yuta mendekati rara, matanya menatap rara tajam. Tangan kanannya mencengkrang kedua pipi rara membuat bibir rara jadi mengerucut lucu.
"Gue peringatin, gue ga mau mukul mulut bacot lo ini! Jadi pergi sebelum gue marah!"
Rara menepis tangan Yuta kasar, karina mulai khawatir sekarang. Dia tau Rara itu nekat, tadi biar begitu Rara beda sama Nana yang bisa bela diri. Di balik mulut bar-barnya, rara itu lemah banget.
"Lo pikir gue takut?! Ayok! Kalo berani sini pukul gue!" tantang Rara, dia belaga marah padahal dalam hati dia merutuki kelakuannya sendiri.
Yuta yang merasa terpancing mulai emosi, tangannya terayun hendak ngampar rara membuat gadis itu menutup matanya rapat-rapat.
Plak
Mata rara masih terpejam, mendengar suara tamparan membuat gadis itu membuka matanya karna tidak merasakan rasa sakit sama sekali.
Rara terkejut melihat Nana yang baru saja menampar Yuta, cowo itu juga menyentuh pipi kirinya yang baru saja di tampar nana.
Seisi kantin langsung ramai, pasalnya ini pertama kalinya mereka melihat Yuta di tampar orang, apalagi yang melakukan itu adalah Nana, di anak olimpiade yang di kenal sebagai murid paling pintar dan kebanggan sekolah.
"Kalo nyari lawan buat adu otot jangan sama cewe, banci aja ga berani mukul cewe" Ucap Nana, suara dingin dan datar.
Mark dan Lucas langsung menutup mulut mereka, merasa kagum dengan keberanian Nana begitupula dengan karina yang langsung menjadi fans nomor satunya Gadis cantik itu.
Sedangkan Rara langsung tersenyum bangga, dia langsung berdiri tepat di belakang tubuh Nana menatap yuta dengan pandangan mengejek.
Ayolah Rara memang sangat hobi nyari masalah sama orang lain, apalagi jika itu yuta.
Orang-orang mulai ramai membicarakan mereka, yuta yang makin kesal langsung mendekati Nana. Berdiri tepat di depan gadis itu, keduanya saling berpandangan dengan tatapan angkuh satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD TWINS ✔
FanfictionLauna dan Laura, kembar indentik tapi memiliki sifat yang berbeda. Laura memiliki ide gila untuk bertukar peran dengan Launa. -------------------------------------------- Shor story : 2022 Status : Complete Date updated : 14/03/22 ...