Their Story

170 10 0
                                    

Seoul,  five months ago

Matahari mulai memancarkan sinarnya pagi itu. Denting alarm berkali-kali berbunyi agar raga yang sedang tertidur segera bangun dari lelapnya. Seseorang itu dengan cepat memencet tombol alarm untuk berhenti berbunyi. Ia menyibak selimutnya lalu duduk di pinggir ranjang mengumpulkan seluruh nyawanya. Yoongi, Min Yoongi merentangkan tangannya agar lebih rileks kemudian ia berdiri dan berjalan menuju kamar mandi untuk memulai pagi ini. Min Yoongi adalah seorang pemimpin perusahaan agensi yang sudah turun-menurun keluarganya bangun dan ia hanya meneruskan perusahaan itu atas peninggalan dari mendiang sang Ayah. Yoongi lebih menyukai menjadi seorang komposer namun karena keadaan dalam keluarganya yang tidak mempunyai keturunan laki-laki selain dirinya, mau tak mau Yoongi harus menjalankan wasiat terakhir ayahnya. 
   
Setelah membersihkan diri dan sebagainya, Yoongi keluar dari kamar mandi lalu berjalan menuju lemari pakaiannya. Selama beberapa menit melamun untuk berpikir apa yang harus dikenakannya, Yoongi menoleh ke arah ponsel yang berdering di atas meja nakas. Dengan cepat memilih pakaian dan membawanya, Yoongi meraih ponselnya melihat nama rekan kerjanya sekaligus sahabatnya di layar, Jung Hoseok.
   
“Halo?”
   
“Yah! Min Yoongi! Sudah jam berapa sekarang? Apakah kau lupa kalau hari ini kita ada meeting untuk membahas perkembangan skandal yang dibuat oleh si berkepala besar? Ya, si kepala besar Liam Payne!” Yoongi terkekeh mendengar Hoseok berbicara seperti itu. Ya, pasalnya Hoseok sudah terlalu tidak suka dengan pria itu.
   
“Hose, kamu gak boleh begitu lah, apapun itu, dia tetap klien dan artis di bawah naungan kita.”
   
"Kamu itu terlalu baik, Min Yoongi. Apakah kamu sudah lupa, artis seperti dirinya hanya memberikan skandal bagi agensi kita, eh– maksudnya agensi kamu, Ngi.”
   
“Hose, sudahlah. Aku tidak punya waktu untuk itu. Aku tengah bersiap-siap, aku akan tiba sekitar empat puluh lima menit lagi.” Yoongi melihat jamnya di dinding. Ia benar-benar harus bergegas.
   
“Aku tahu kamu pasti belum sarapan, Jimin sudah membuatkan sarapan untukmu tadi dia menitipkannya padaku. Aku rasa ia tidak bisa ikut latihan dance hari ini. Katanya sakit, aku yakin pasti juga karena si Liam itu.” Yoongi tertegun saat nama itu disebut. Park Jimin, seorang penari latar di agensinya. Jimin dan Yoongi sangat dekat bahkan sampai Yoongi berhasil mengembangkan perusahaan keluarganya, Jimin selalu mendukungnya lebih dari apapun. Mereka teman semasa sekolah menengah dulu. Yoongi sudah menganggap Jimin seperti adiknya sendiri atau mungkin lebih karena hanya Yoongi yang tahu tentang perasaannya kepada Jimin. 

Sudah setahun belakangan, Jimin menjalin hubungan dengan Liam. Yoongi sebenarnya tahu apa yang terjadi di dalam hubungan tidak sehat itu. Jimin terus menerus menolak Yoongi untuk membantunya. Jimin sudah jatuh terlalu dalam pada sosok Liam. Yoongi menghela nafasnya pelan kemudian membalas perkataan Hoseok untuk segera menutup teleponnya. Kali ini apa lagi yang terjadi? Yoongi dengan segera mengenakan pakaiannya kemudian memastikan keperluannya yang harus dibawa hari ini. Yoongi lalu mengambil kunci mobilnya dan keluar dari apartemennya. Tujuannya bukan untuk ke agensi, tapi hanya untuk seorang Park Jimin.

YOONMIN - GHOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang