Sudah empat bulan setelah Jimin dimakamkan, hidup Yoongi sungguh tidak beraturan. Ia dengan mudahnya memberikan seluruh aset perusahaannya kepada Hoseok karena ia sudah tidak mungkin lagi mengembangkannya. Hoseok baru tahu keadaan sahabatnya yang selama memendam perasaannya kepada Jimin ketika pada suatu malam Yoongi mabuk berat dan menceritakan semuanya. Hoseok pun hancur melihat sang sahabat sudah kehilangan arah dalam hidupnya.
Yoongi masih sering mendapatkan mimpi buruk dari kejadian yang menimpa Jimin. Hoseok membuat Yoongi untuk bertemu seorang ahli terapis yang bisa sedikit mengurangi tekanan dalam hidupnya. Namun usaha itu tidak berjalan mulus karena Yoongi pun tidak menuruti perkataan siapapun karena yang Yoongi inginkan hanyalah Jimin.
Hanya Jimin seorang.
Liam sudah ditetapkan sebagai tersangka karena salah satu wartawan merekamnya tengah menjambak Jimin lalu membawanya ke apartemen dan juga kamera pengawas yang ada di atap pada saat itu. Serta banyak lagi bukti yang Yoongi simpan karena dulu ia sempat dengan diam-diam memanggil dokter untuk melakukan tes visum pada Jimin.
Belakangan ini, hampir setiap hari Yoongi menghabiskan sorenya di makam Jimin. Ia sangat berusaha kuat untuk menjalani hari-harinya tapi tidak bisa. Tidak ada lagi yang bisa membuatnya kuat karena Jimin sudah tidak ada disampingnya. Seperti sore ini, ia hanya duduk memandang foto dan batu nisan Jimin.
"Ji, kamu baik-baik disana?" Yoongi
menjulurkan tangannya untuk mengelus foto Jimin."Kalau saja aku lebih tidak mendengarkanmu untuk tidak terlalu ikut
campur, aku akan ambil tindakan dan membawamu pergi. Kamu pasti masih di
samping aku sekarang. Ji,--sayang." air mata Yoongi tidak terbendung lagi. Ia menangis sekencang-kencangnya hingga
tubuhnya bergetar."If I can't be close to you, I'll settle for
the ghost of you." Yoongi bergumam sambilmenatap sekali lagi foto Jimin yang tersenyum lebar. Yoongi meraih saku celananya untuk mengambil sesuatu disana."I miss you more than life. Jimin, I miss
you more than life." sambil menatap lekat foto sang pujaan hati, Yoongi menempelkan sesuatu di pelipisnya."Jimin. I love you. See you in the other side."
Yoongi memejamkan matanya, menghela nafasnya pelan kemudian ia dengan cepat melepaskan pelatuknya. Suara itu membuat burung yang tengah bersandar pada pohon rindang di atas makam Jimin berterbangan. Kini Yoongi terbaring tepat di samping makam sang pujaan hati.
Jimin, I miss you more than life.
Mungkin sebagian orang berkata jika mengakhiri hidup tidak akan juga mengakhiri rasa sakit itu sendiri. Justru rasa sakit itu akan berpindah kepada orang yang ditinggalkan. Sebagian orang juga mungkin bermimpi buruk ketika tertidur, sesungguhnya mimpi buruk itu datang saat dalam keadaan terbangun.
Ya mimpi buruk bagi Yoongi tidak hanya saat tertidur. Jalan terakhir yang Yoongi tempuh kali ini tidak meninggalkan rasa sakit pada orang yang ditinggalkan. Yoongi yang membuat rasa sakitnya sendiri sirna. Karena bagi Yoongi, Jimin adalah alasan untuk ia bertahan. Namun kini tidak ada alasan lagi untuknya bertahan.
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
YOONMIN - GHOST
Fanfiction"And If I can't be close to you, I'll settle for the ghost of you. I miss you more than life" Yoongi siap jika semestanya pergi, ia pun mengikutinya.