Dan saat istirahat tiba, benar saja ke-enam saudara itu pergi ke kelas Agatha bersama-sama namun naas, saat di pintu kelas mereka di hadang oleh 3 pemuda yang digadang-gadang kan termasuk para pembully
"Mau apa lo kesini cup?" Ujar salah satunya yaitu Husain
"Mau cari Agatha" ujar Henan
"Hahaha si cupu berani-beraninya mereka nyari princess gue" ujar Husain dengan angkuh
"Wah nyari masalah nih mereka" ujar teman Husain, Felix
"Permisi, tapi maaf kita kesini bukan mau nyari masalah, cuma mau ketemu Agatha doang kok" ujar Naren
"Nggak usah lagi kalian cari pacar gue! Dia juga nggak akan mau sama salah satu dari kalian!" Ujar Husain dengan menarik kerah baju Naren
"Nama aja Husain kelakuan ngelebihin setan tau nggak lo!" Ujar Agatha yang tiba-tiba muncul dari belakang mereka
"Eh sayang, aku nungguin kamu dari tadi" ujar Husain melepaskan kerah baju Naren dan berbalik menghadap Agatha
"Buang kata-kata sampah lo! Gue bukan pacar lo!" Ujar Agatha dengan tegas
"Kita kan udah jadian 2 minggu kok kamu nggak mau ngakuin sih" ujar Husain
"Lo mending pergi deh males banget ngeladenin lo tau nggak!"
"Dan masalah mereka itu emang gue yang nyuruh, bukan kemauan mereka juga nyamperin gue!"
"Ayo! Kita keliling sekolah dari pada ngadepin mereka ntar darah tinggi lama-lama!" Ujar Agatha dan langsung pergi menarik tangan Naren dan diikuti ke-lima saudara nya
"Kita buat pembalasan aja" ujar Husain dan diangguki oleh Felix
****
"Okay gue capek, lo ber enam bisa balik ke kelas udah semuanya kalian keliling in" ujar Agatha dan langsung pergi tanpa permisi
"Dia baik ya nggak kaya mereka yang natep kita kayak sampah" ujar Chandra yang menatap punggung Agatha yang mulai menjauh
"Gue yakin sih orang tua nya ngedidik dia benar-benar baik" ujar Renan
"Bahasa kita mulai ngikutin dia" ujar Henan dengan terkekeh ringan
"Gue jadi kepikiran sama omongan Ibu tadi malem" ujar Naren dengan termenung
"Selama mereka baik kenapa harus lo pikirin" ujar Renan
"Bukan itu masalah nya, tapi mereka sama keluarga kita beda kasta, bisa diibaratkan mereka berlian kita cuma kerikil" ujar Naren membuat Renan kembali berfikir
"Udah nggak usah pikirin terlalu berat, lagi pula Ibu keliatannya bahagia sama calon nya, ya kita apa boleh buat kan" ujar Javier
"Ayok masuk kelas aja ntar telat masuk gawat" ujar Chandra
----
"Papa mau nikah" ujar Dio tiba-tiba saat keduanya sedang makan siang di sebuah resto
"Again? Do you really need Agatha's answer?" Ujar Agatha dengan menatap ayahnya lekat
"Sangat sangat perlu Agatha, karna kamu anak Papa satu-satu nya" ujar Dio dengan yakin
"Jika Agatha menjawab tidak apa Papa tetap menikah?" Ujar Agatha dengan menatap kesamping dengan tatapan kosong
"Kenapa Papa diem? Nggak bisa jawab kan? Kalo seandainya Papa akan tetap nikah walaupun jawaban Agatha tetap tidak, kenapa tanya Agatha? Nanggung tau nggak" ujar Agatha saat tidak mendapatkan jawaban dari ayahnya
"Maafin Papa tapi Papa ingin kamu merasakan kasih sayang seorang Ibu Agatha, lagi pula dia juga baik" ujar Dio
"Terserah Papa aja Agatha nurut" ujar Agatha dan melanjutkan makannya yang sempat tertunda
"Besok mereka datang untuk menginap di rumah"
"Selamanya"
"Ya terus Agatha harus apa? Nyewa NCT gitu buat nyambut mereka?" Ujar Agatha acuh
"Maksud Papa jangan pandang mereka rendah, mereka bukan dari kalangan seperti kita sekarang, bisa di katakan mereka adalah kita dahulu" ujar Dio dengan lembut membuat Agatha mengangguk paham
*****
Keesokan harinya...
"Kay itu rame-rame ada apa?" Ujar Agatha saat memasuki sekolah dan mendapati di lapangan basket sedang ramai para murid sekolah tersebut berkumpul
"What is this?" Ujar Agatha pada salah satu murid yang berkumpul
"Murid baru cupu lagi di bully sama Husain Felix dan Lino" ujar murid tersebut
Prokk prokk prokk prokk
"Waw seneng banget gue pagi-pagi udah di suguhin pemandangan bullyan kaya gini" ujar Agatha dengan berjalan maju samb bertepuk tangan
"Lo tau kelakuan lo nggak lebih dari sampah! Nggak usah seakan-akan lo itu manusia paling berkuasa di sekolah ini"
"Lo cuma anak donatur nggak lebih! Nggak usah sok! Jangan mentang-mentang Papa lo penyumbang lo jadi berkuasa, not dear"
"Kalo lo nggak terima cabut aja cabut donatur keluarga lo! Sekolah ini juga kalo keluarga lo cabut jadi donatur nggak masalah!"
"Okay stop! Sayang please deh, mereka itu cuma murid yang dapet beasiswa nggak lebih! Buat apa kamu belain mereka!" Ujar Husain membela diri
"Di dunia ini semua manusia itu sama! Cuma kelebihan dan kekurangan nya aja yang beda!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Januartha
FanfictionMemang terkadang hidup tak selamanya di bawah, hidup seperti roda yang berputar terkadang di bawah dan terkadang di atas seperti itu lah hidup. Seperti pengusaha sukses yang kini namanya sedang melejit, Ardio Januartha atau kerap di sapa Mr.Januarth...