"Makasih lo udah mau bayarin belanjaan gue sama saudara saudara gue, nggak tau lagi gue gimana cara makasih buat lo" ujar Renan dengan menatap Agatha yang sedang berjalan di samping nya
"Kalian udah banyak banget bilang makasih dan itu udah lebih dari cukup, nah sekarang kita masuk sini" ujar Agatha dengan memberhentikan jalannya di depan sebuah resto yang terdapat di mall tersebut
"Agatha kalo lo pingin kita ganti uang lo dengan kerja di sini nggak papa kok, tapi kita harus dapet izin Ibu dulu biar boleh kerja disini" ujar Naren dan di setujui oleh saudara
"Pikiran lo kok suudzon banget sumpah" ujar Agatha dengan kesal
"Gue ngajak kalian ke sini buat makan bukan buat kerja, pinter tapi kok pikirannya pendek!" Lanjut Agatha dan masuk ke dalam tentunya di ikuti lainnya
****
"Sekali lagi makasih lo udah mau belanjain kita, bayarin kita makan, dan ajak kita jalan-jalan ke mall" ujar Jenan yang pertamakali nya berbicara panjang kepada Agatha
"Gue kira lo nggak bisa bicara panjang ternyata bisa juga" ujar Agatha membuat Jenan tersenyum tipis
"Yaudah gue pamit bye" ujar Agatha dan lanjut pergi dengan menyetir mobil miliknya
"Kalian dari mana? Ibu pulang kok kalian nggak ada yang di rumah? Terus ini kalian belanja banyak dapet uang dari mana?" Ujar Ibu mereka yang bernama Ayu
"Ayo Javier mau cerita di dalemm ajaa" ujar Javier dengan antusias lalu menarik lengan Ibu nya dengan halus
"Anaknya baik ya, Ibu jadi pingin punya anak kaya dia" ujar Ayu dengan tersenyum lembut
"Tapi Bu denger denger katanya dia anak konglomerat, Papa nya dia aja yang punya yayasan sekolah" ujar Renan
"Dan tadi Agatha juga dengan mudahnya belanjain kita apa aja yang kita mau, dia tipe anak yang kalo beli apa-apa nggak lihat harga" ujar Naren
"Chandra juga tadi beli boneka lumba-lumba yang gedheeeee banget" ujar Chandra dengan memperagakan sebesar apa boneka barunya
"Sekarang dimana bonekanya hm?" Ujar Ayu dengan lembut
"Kata Agatha ntar di kirim soalnya kalo di bawa pulang langsung mobil nya nggak muat" ujar Chandra
"Nanti malam kita akan ke rumah Ayah baru kalian" ujar Ayu
"Benar-benar langsung nanti malem Bu?" Ujar Jenan
"Iyya, kan nikah nya lusa" ujar Ayu
"Cepet banget, perasaan Ibu santai-santai aja, kenapa udah tiba-tiba lusa aja?" Ujar Renan heran
"Semuanya udah di urus sama calon Ayah baru kalian" ujar Ayu dengan tersenyum manis
"Punya anak nggak Bu?" Ujar Chandra
"Punya lebih kecil dari Javier sama Chandra" ujar Ayu
"Pasti nanti Ibu kalo udah nikah lebih sayang sama anak tiri Ibu dari pada Javier" ujar Javier
"Lo jangan egois dek, pasti juga Ibu sayang sama kita, tapi kan anak baru nya Ibu itu udah lama nggak punya Ibu" ujar Naren
"Ya Javier nggak mau! Awas aja ya kalo Ibu lebih sayang sama dia!" Ujar Javier tak terbantahkan
"Javier! Jangan egois!" Ujar Jenan dengan tegas membuat Javier kesal dan langsung meninggalkan ruang keluarga
****
"Tuan, maaf di depan ada tamu" ujar seorang bodyguard kepada Dio yang sedang duduk di ruang keluarga
"Suruh mereka masuk" ujar Dio
"Permisi maaf" ujar seseorang yang masuk ke ruang keluarga
"Eh Ayu, akhirnya kamu datang juga ayo masuk, pas sekali sebentar lagi akan makan malam" ujar Dio dengan menggiring Ayu beserta ke-enam anak nya
"Tunggu ya, saya panggil kan anak saya terlebih dahulu" ujar Dio lalu pergi ke lantai 2 dimana kamar Agatha berada
"Rumah nya bagus" ujar Naren dengan melihat lihat interior tiap ruang
"Insecure nggak sih" ujar Renan
"Kita juga pernah kaya gini kali" ujar Javier
![](https://img.wattpad.com/cover/303389621-288-k442419.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Januartha
FanfictionMemang terkadang hidup tak selamanya di bawah, hidup seperti roda yang berputar terkadang di bawah dan terkadang di atas seperti itu lah hidup. Seperti pengusaha sukses yang kini namanya sedang melejit, Ardio Januartha atau kerap di sapa Mr.Januarth...