#3

4K 50 0
                                    

°Cerita ini sudah tamat dan menghasilkan 4 season dengan harga 50 ribu versi ebook.

°Genre Bot Muscle, Bdsm, Gay, Femdom.

°Hubungi Wa untuk pembelian 30 ebook = 0895406159020

Dokter Joseph meminta bantuan kepada kedua body guard dengan perangai bengis berkulit hitam tersebut untuk menelanjangi Damian sepenuhnya. Secara sempurna.

Dengan beberapa perlakuan kasar, Damian untuk pertama kalinya telanjang di depan beberapa orang. Membuat tubuh nya malah makin mengundang napsu karena kontol yang ia punya berukuran sangat besar dan menggoda.

Dengan mulut yang tersumpal dan beberapa anggota tubuh yang terbelenggu rantai, mustahil bagi Damian Victor untuk kabur atau sekedar mengeluarkan umpatan kasar kepada mereka sebagai "penyekapnya" Itu.

Tak berlangsung lama setelah mereka bertiga menelanjangi Damian, mekanik tersebut masuk dengan membawa sebuah alat yang ia letakkan di dekat Damian. Sebuah alat aneh dengan tabung transparan dan beberapa selang yang terhubung pada tabung tersebut.

Damian mengernyitkan keningnya, napasnya tersengal-sengal ketika mengamati alat yang dibawa orang asing tersebut. Ada sebuah pasungan yang ternyata sedang diusahakan untuk membelenggu sepasang paha mulus, padat dan seksinya tersebut. Dan Damian baru tahu jika tabung tersebut akan membuat penisnya terkurung.

"Emmppphhh!! Emmpphhhh!!!" Damian menggelinjang ketika dokter dan mekanik tersebut saling bahu membahu berusaha agar penisnya dapat masuk ke dalam tabung yang terhubung selang dan juga sebuah kabel tersebut. Ia tahu itu seperti alat pemompa penis, tetapi seperti di modifikasi dan jelas lebih aneh. Dia hanya bisa merasakan penisnya telah masuk ke dalam tabung.

Awalnya tidak sempit, sampai ketika mekanik tersebut menakan salah satu remote yang terhubung ke sebuah kabel kecil dimana membuat tabung tersebut bergerak dan mempermainkan penis Damian.

"Apa maksudnya ini?!" Damian merasa malu, risih dan sangat tersiksa karena dilecehkan secara mental oleh perlakuan seperti ini. Dan ia semakin malu ketika penisnya semakin lama semakin membesar. Sampai memenuhi tabung tersebut dan bahkan terasa sakit karena tertahan oleh alat itu.

Alat yang membuat dirinya hampir mendesah di balik sumpalan mulutnya, sampai sekuat tenaga untuk menghalau desahan tersebut karena begitu malu jika dilihat oleh keempat penyekapnya.

Tabung tersebut bergerak naik turun, mengocok penis seorang mafia yang ditakuti di seluruh dunia. Hanya Doni yang bisa melakukan itu, yang dapat melecehkan Damian sampai merasa depresi dan tidak ada harga dirinya.

"Ehmmppp!! Ehmmppp!!"

"Dok, ini alat apaan? Gua baru tau kalau alat ini bisa berfungsi sebagai pengocok kontol. Terus... Ini selang sama wadah plastik buat apaan dok?" tanya salah satu bodyguard yang kebingungan. Lantas Dokter Joseph menjawab masih sambil mengamati progres dari kontol Damian.

"Nanti juga tau, intinya alat ini buat memerah sperma si budak, nah selang ini nanti bakal jadi perantara sperma budak ini ke wadah yang jadi tempat menampungnya." Joseph singkat menjelaskannya sambil meletakkan selang itu ke wadah agar tidak terbuang

Kedua body guard itu mencengkram kontol mereka karena sedang di uji, saat ini mereka melihat seorang pria tampan, blasteran italia yang dirantai lalu ditelanjangi. Mereka harus profesional karena budak tersebut telah dimiliki oleh tuan mereka, tuan Doni mulia.

Bukan hanya itu saja, pria bule yang badannya gagah dan perkasa itu juga sedang bergelinjang karena tak dapat menahan rangsangan yang dibuat oleh alat tersebut. Berada di antara ambang kenikmatan atau merasa tersiksa.

Alat itu akan mengeluarkan semua spermanya sampai habis, sampai ia tidak dapat mengeluarkan sperma lagi.

"Demi apapun... Kontol guahhhh... Geli.... Aahhh.... " Damian mulai terangsang, semakin lama lenguhan yang ia keluarkan semakin keras.

Penisnya semakin membesar, sampai tidak ada celah kosong di tabung transparans tersebut yang bekerja dengan naik turun. "Ehmmmppp!!" Ritmenya semakin cepat, lenguhan desahan yang tak malu malu lagi dikeluarkan oleh Damian membuat penisnya sebentar lagi menyembur.

"Anjing! Alat apa ini! Rasanya... Aahh.... Rasanya mau keluar.... Sialan! Apa... Aaahh... Yang direncanakan si bajingan itu....!!" ungkap dalam hati Damian Victor yang merem melek penuh nikmat sambil diguyur oleh peluh keringat.

Dokter Joseph gembira karena cairan kental putih itu telah mengalir melewati selang kecil yang dihubungkan ke sebuah wadah khusus untuk menampung sperma. Lantas ia menyuruh sang mekanik untuk mempercepat alat tersebut.

"Lebih cepat lagi, buat spermanya terkuras habis. Ayo lakukan!" Dokter Joseph dan yang lainnya mendengar desahan dari Damian yang semakin keras, dengan dadanya yang naik turun, hidungnya kembang kempis serta mata indahnya yang merem melek.

"Gila! Sialan.... Nikmat... Aahh..
Bener.... Ahhhhh...... Sumpahhh..!! " Damian terus mengucapkan kata kata acak yang terdengar tidak jelas karena mulutnya masih disumpal oleh kaos kaki bekas yang kini basah di mulutnya.

Ia juga melihat dengan jelas spermanya mengalir lewat selang dan ditampung di sebuah wadah yang sekarang sudah cukup penuh. "Apa segini cukup??" Joseph bertanya pada sang mekanik dikarenakan penis Damian telah berhenti mengeluarkan spermanya setelah beberapa menit menyembur.

"Gila! Itu pejuh banyak amat, buat apa si dokter? Buat di minum? Kentel banget!" Salah satu body guard dengan potongan rambut cepak mengintip ke dalam wadah yang kini di penuhi oleh sperma Damian, si perjaka yang sebentar lagi lubang keperjakaan nya akan hilang direnggut sesuatu benda.

"Saya mau meneliti kandungan sperma budak ini, kamu lepas alat pemeras spermanya, dan kalian berdua, saya minta tolong untuk memasangkan ini."

Damian yang banjir keringat, kelelahan dan pusing serta lemas samar-samar mendengar percakapan antara dokter Joseph dan kedua body guard tersebut.

"Dildo.. Mantap nih, ini dipasang setiap malam? Gede parah!" Body guard berambut gondrong yang di kuncir kuda itu mengambil sebuah benda untuk menyumpal lubang pantat Damian. Setiap malamnya, membuat mantan Mafia itu kesakitan karena lubangnya dimasuki oleh sebuah Dildo hitam besar

Setelah dokter Joseph dan Loni pergi dari ruangan, Derek, menampar muka Damian yang setengah sadar dengan Dildo secara kencang, berkali+kali sampai merah. Itu jelas membuat Damian terkejut bukan main.

"Hemmpppphhhh!!!!!!" Damian mendelik tajam, dan kembali terbangun karena merasakan perih di sekujur wajahnya. Body guard itu tidak ada henti hentinya menampar muka mulusnya dengan Dildo. "Bajingan... Keparat.... " Jangan sampai Dildo itu melesat masuk ke dalam pantat perjakanya tersebut.

"Aaarggghhhhhh!!!" Tidak butuh waktu lama, Derek dengan ludah kentalnya yang menjadi pelumas, memasukkan paksa Dildo hitam tersebut ke bongkahan lubang pantat semok Damian. Menghujam kencang sampai badan mantan Mafia tersebut bergelinjang.

"Hemmppphhh!!!" Suaranya yang berat namun penuh aura menggairahkan, terdengar nyaring menggema di ruangan tersebut.

Kedua body guard tersebut tidak mempedulikan Damian yang memberontak sambil meringis kesakitan, yang penting hanyalah bagaimana Dildo besar hitam tersebut tersumpal sempurna di lubang pantat Damian. "Berhasil. Hahaha!"

Lika Liku Seksual ( 4 season) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang