eps 1. Duda Ganteng jadi Anjing

147 0 0
                                    

Dapatkan cerita lengkapnya (50 RB)

Termasuk bonus pulsa
300 ebook
Request tiap hari

Amanah no tipu tipu

Wa : 0895406159020

Dog Slave Spesial Bandung

Si Duda Ganteng Yang Suka Gonggong

1-6

Braga membuka pintu di tengah malam yang diguyur hujan deras, dirinya kedatangan tamu yang bukan lain adalah tetangganya sendiri, Densol.

"Kenapa, bang? Oke silakan masuk----" Braga awalnya hanya membuka pintu dengan ragu, tapi saat menatap mata Densol, tetangganya yang miskin dan tinggal di rumah reot dengan penampilan seperti pemulung gembel yang tak pernah mandi, ia langsung mempersilakan tamu tengah malam itu masuk tanpa menunggu pertanyaannya dijawab.

Braga, papa muda dengan muka ganteng dan badan ideal beranak kembar itu ditinggal mati oleh istrinya, ia memutuskan pindah di kampung Dolly, kawasan kelas menengah ke bawah, selain untuk move on merelakan kepergian sang pujaan hati, statusnya yang di PHK membuat ia membeli rumah sederhana di area pinggiran kota.

"Gue sendirian di rumah, males mau ngapain kalo lagi bosen..." Banyak yang miskin selain Densol, tapi hanya pemuda akhir berusia 33 tahun itu lah yang penampilannya paling gembel dengan fisik buruk rupa. Seluruh badan item bau ketek, rambut kribo penuh kutu dan bau apek, muka jelek dengan kaos dan celana pendek boxer yang tak pernah berganti.

"Kebetulan gua besok mau interview bang, ngelamar - lamar aja... Jadi... Kalo mau maen besok malem aja bang...." Braga adalah orang miskin yang ganteng dengan badan proporsional, potensi besar untuk masuk ke industri model. Ia sangat risih dengan penampilan Densol malam ini, bukan hanya karena dekil, tapi tetangganya yang bujang tua sebatang kara itu bertelanjang dada dan memakai handuk lusuh kotor di tengah malam dengan cuaca hujan ekstrim ini.

"Hahaha gue ditolak anjing! Parah loe---" Densol berbicara lantang dengan aksen atau logat nyablak-nya layaknya orang kampung. Braga takut kedua anak kembarnya yang baru masuk TK itu terbangun dari tidur lelapnya. "Ya engga bang... Cuma emang gua mau istirahat aja buat fokus besok... Ya jadi..." Braga tidak enak mau menolak, tapi kepentingan dirinya terutama anak-anaknya tetaplah harus diutamakan. "Gapapa... Gue pulang deh... Elo mah jahat sama gue..." Densol yang main duduk di sofa empuk tanpa dipersilakan sang tuan rumah berdiri dan memeluk badan tegap Braga secara mendadak.

Braga harusnya menolak, di peluk orang yang bau dan dekil apalagi bertelanjang dada dengan memakai handuk gembel, tapi ia tidak merespon atau melepas dekapan kuat Densol.

"O--O---Oke bang besok dah maennya---" Braga bingung, mati gaya harus melakukan apa karena pelukan dari Densol sangat aneh, begitu aneh, karena membuatnya nyaman meski hidung mancungnya mencium bau apek dan ketek dari tetangga bujang tuanya tersebut yang memang dikenal orang agak aneh.

Lika Liku Seksual ( 4 season) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang