She's Back

12 1 0
                                    

Carla terbangun dari tidurnya, ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Tubuhnya terasa lemas, ia juga tidak memakai sehelai benang pun sama seperti Aaron dan selangkangannya terasa sakit. Ia merasakan sebuah tangan memeluk perutnya erat dibawah selimut.

Ah ya, mereka melakukan itu, dan ini pertama kalinya untuk Carla.

Aaron mengerjapkan matanya, ia menatap perempuan yang membelakanginya, Carla membalikkan badannya.

"That's amazing, Baby," bisik Aaron. Aaron senang karena Carla masih virgin.

Carla hanya tersenyum kecil, ia menatap wajah Aaron.

"Aaron pukul berapa ini?"

Aaron mengambil ponselnya yang berada di nakas, "3 p.m."

"Aku lapar," gumam Carla.

"Aku akan mengambil pil kontrasepsi mu, dimana?"

"Ah, aku sudah meminumnya sebelum kamu melemparku ketempat tidur dan untungnya obat itu masih ada, sepertinya Mommy lupa membawanya atau memang sengaja tidak dibawa," ucap Carla dengan suara yang dipelankan diakhir kalimatnya.

Aaron terkekeh, kemudiam mengecup pucuk kepala Carla, "I love you, Carla,"

"I love you too,"

***

Kini waktu sudah menunjukkan pukul 7 p.m, Aaron dan Carla berada di kamar sambil menonton film tentu dengan selimut hangat. Malam itu terasa dingin karena hujan turun sangat deras ditengah kota New York. Sebenarnya saat ini musim panas, tapi malam ini New York diguyur hujan dan sangat nyaman jika tetap berada dirumah.

"Aku suka karakter wanita itu," ucap Aaron.

"Cathie? dia seperti jalang haus kasih sayang dari David, Aaron," Carla heran mengapa Aaron menyukai karakter seperti itu.

"Dia berjuang demi cintanya, Carla," Carla memutar bola matanya.

"Aku lebih menyukai karakter Maureen, bad ass," tiba-tiba Aaron teringat beberapa hari lalu Hera meminta Aaron untuk menjemputnya di bandara. Hera kembali.

"Carl," ucap Aaron pelan.

"Yeah?" Carla menatap mata Aaron.

"Ah, nothing," Aaron tidak bisa mengatakan itu.

Tiba-tiba ponsel Aaron berbunyi, ia melihat nama Hera tertera disana.

"Who's that?" tanya Carla, Aaron buru-buru membawa ponselnya pergi.

"Wait,"

Carla menatap Aaron curiga, namun ia berusaha untuk tetap memikirkan hal positif saja.

Aaron pergi ke dapur, segera mengangkat panggilan dari Hera. "Hera, can you stop bothering me?"

"Aaron, I miss you,"

"I don't care, Hera." Aaron segera mematikan ponselnya dan memblokir kontak Hera.

"Shit," umpat Aaron.

Ia segera berjalan menuju kamarnya, ia melihat Carla mematikan lampu dan hanya ada lampu tumblr yang menyala.

"Hey, Babe," sapa Carla.

Aaron tersenyum kikuk, ia takut percakapannya dengan Hera terdengar. Tapi sepertinya tidak.

Carla berjalan mendekati Aaron, "Aku ingin mengambil beberapa alkohol di kulkas," Aaron hanya mengangguk.

Aaron naik keatas tempat tidur Perempuan itu, ia menatap beberapa potret yang terpajang di dinding kamar. Ada potretnya bersama dengan Carla. Tak lama terdengar pintu terbuka, disana Carla sudah membawa dua botol vodka.

CARLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang