"Cepatlah, Alexa!" Aku berteriak saat aku berjuang dengan kenop pintu, yang terbukti sulit untuk diputar saat menggunakan sarung tangan, "Kita akan terlambat!"
Adikku, Alexa, datang dan membantu saya dengan kenop pintu itu sebelum memakai sarung tangannya sendiri.
Kami akan bertemu beberapa teman lain untuk menyekop salju yang menumpuk karna badai salju. Badai itu pun membuat listrik mati sampai sekarang.
Aku tersenyum saat kami mendekati tempat pertemuan. Sepupu kami, Cassie, melambai pada kami.
Aku melihat ke sekeliling, semua terlibat dalam percakapan yang berbeda. "Di mana Erica?" Tanyaku. "Dia janji akan membantu."
"Aku tidak tahu," jawab Cassie, "kita panggil-panggil didepan rumahnya satu jam yang lalu, tapi tak ada jawaban."
"Ya sudahlah kalau dia tidak mau datang. Mari kita mulai bekerja," kata Alexa.
Beberapa jam kemudian, kami semua berkumpul di rumah kami menyeruput cokelat panas, dan Erica pun datang. "Dari mana saja kau?" Tanyaku sambil membiarkannya masuk.
"Aku ada di rumah! Mengapa kalian tidak memanggilku?" tanyanya.
"Kita sudah lakukan, kenapa kau tidak menjawab?" bentak Cassie.
"Pasti kamu memanggilku saat aku sedang menggunakan hairdryer, jadi aku tidak mendengar panggilanmu" jelas Erica.
Alexa berdiri. "Benarkah ? Bukannya kamu hanya malas membantu kami?
Kenapa Alexa berkata begitu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Horror Riddle [sub Indonesia]
FanfictionCerita ini berisi cerita- cerita horror pendek yang memiliki arti tersendiri. Kalian tidak hanya sekedar membaca tapi juga menebak apa maksud dari cerita ini. Dan cerita ini saya copy dari blog yang pernah saya baca. Walau pun, ada yang saya tulis...