Namaku Greham, aku adalah orang yang biasa saja. Aku memiliki hobi bermusik tertutama bermain piano. Selama aku hidup, aku mengidolakan seorang pianis ternama di negeri ini, dia bernama W Noven Deeth Gubavil. Entahlah aku sendiri tak mengerti apa kepanjangan dari huruf W di depan namanya itu, tapi aku rasa itu nama panggung yang ia gunakan semenjak konser pertamanya sukses beberapa tahun silam.
Hari ini Gubavil akan mengadakan konser terakhir dalam rangkaian tur keliling dunianya, Ya kota ku menjadi destinasi terakhir konsernya. Tentu aku tak ingin melewatkan kesempatan ini, aku ingin melihat idolaku. Malamnya aku bersiap-siap untuk berangkat ke konsernya. Sesaat setelah keluar rumah aku melihat malam begitu cerah dan bulan purnama bersinar terang. "Hari ini akan menjadi kenangan yang paling indah dalam hidupku" gumamku.
Akhirnya aku tiba di gedung pertunjukkannya. Gedung itu terlihat tua karena memang di bangun pada zaman pertengahan. Dari 1000 kursi yang disediakan hanya 1 kursi yang tak terisi. Tak lama konser pun dimulai, Gubavil memainkan piano nya dengan sangat indah. Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 23.57 tiga menit lagi adalah penutupan rangkaian konser, sebagai puncaknya Gubavil akan memainkan salah satu lagu dari komposer kenamaan dunia. Tepat pukul 00.00 dia mulai memainkan lagu itu dengan piano dan di iringi oleh biola. Sejenak aku melihat penampakan bulan purnama yang bercahaya terang di jendela yang berada di langit-langit gedung pertunjukkan. "Ahh, lagu ini memang luar biasa ketika dimainkan dengan piano dalam keadaan malam ini. Ini adalah lagu yang indah untuk mengakhiri ini semua, ya yang terakhir".
KAMU SEDANG MEMBACA
Horror Riddle [sub Indonesia]
FanfictionCerita ini berisi cerita- cerita horror pendek yang memiliki arti tersendiri. Kalian tidak hanya sekedar membaca tapi juga menebak apa maksud dari cerita ini. Dan cerita ini saya copy dari blog yang pernah saya baca. Walau pun, ada yang saya tulis...