Chapter 3

654 57 40
                                    

"Ya, sampai jumpa, Chouchou."

Sarada menutup sambungan telepon, kemudian tersenyum tipis dan kembali duduk di tepi ranjang setelah belasan menit berdiri menghadap jendela sambil bercengkerama jarak jauh dengan Akimichi Chouchou yang berada jauh di belahan dunia sana.

Rasanya sudah lama sekali. Padahal belum genap satu tahun Sarada di California, tapi semua terasa ia rindukan. Suasananya amat berbeda dengan di Tokyo, tapi Sarada akui ia cukup cepat beradaptasi kendati awalnya sangat sulit walau hanya untuk berbicara dengan cara yang berbeda. Ia pandai berbahasa Inggris sejak SMP, namun, untuk berkonversasi secara langsung menggunakan bahasa USA dengan orang-orang pribumi ternyata tak semudah yang telah ia bayangkan dulu.

Bersyukur ia mengenal Emily Brandon saat kali pertama masuk kampus. Gadis asal Chicago itu adalah orang yang baik, dia dengan senang hati membantu Sarada beradaptasi dan mengenalkannya pada budaya kehidupan pergaulan di Amerika Serikat.

Kini Sarada masih bimbang dengan tawaran Emily mengenai undangan pesta dari kekasihnya. Sarada mau-mau saja berkenalan dengan banyak orang yang diketahui juga ternyata satu universitas dengannya, itu bukanlah hal yang buruk. Malah menambah relasi juga ada baiknya untuk kehidupannya mendatang selama mengejar gelar Strata 2 di sini.

Namun, tawaran mengenai tidur bersama seseorang adalah sesuatu yang akan Sarada setujui untuk keputusan akhirnya. Sebab, Sarada masih belum bisa melakukan hal terbuka macam itu kendati di Jepang sepasang kekasih banyak yang telah melakukannya. Namun, melakukannya dengan orang lain adalah hal yang berbeda. Apalagi, ini yang pertama untuknya. Emily bilang, pacarnya yakin seratus persen kalau temannya itu juga belum berpengalaman. Toh, Sarada dibuat bimbang kembali ketika dikatakan pula kalau pemuda itu juga dari Jepang sepertinya. Mendengar hal itu membuatnya malah teringat dengan Boruto.

Apakah Boruto juga masih lajang? Ah, Sarada benar-benar berharap besar dengan angan-angan itu. Persetan jika Boruto sudah bercinta dengan perempuan lain atau sebagainya. Selagi dia belum menikah atau terikat dengan siapa pun, tak ada yang tak mungkin dengan perasaannya selama ini.

Dan karena ia masih ragu dan belum bisa menyesuaikan diri untuk ikut pesta dadakan yang isinya adalah orang-orang asing baginya, Sarada akhirnya menolak. Namun, ia menerima tawaran mengenai berkenalan dengan pemuda itu. Emily sedikit kecewa, tapi refleks menjerit ketika Sarada setuju untuk mencoba terbuka dengan seorang lelaki asing.

*****

George merangkul kekasihnya dan memperkenalkannya di depan dua puluh orang teman-temannya. Ia kecewa sebab Emily tak membawa teman yang ia janjikan, namun setidaknya pacar barunya ini membawa kabar baik-menyebalkan-untuk Uzumaki Boruto.

"Hai, aku Emily Brandon. Senang bertemu denganmu."

Boruto membalas jabatan tangan gadis bersurai cokelat bermata hazel itu sambil tersenyum. "Boruto Uzumaki. Senang bertemu denganmu juga."

"Maaf, temanku malu untuk ikut secara langsung ke pesta ini. Tapi, dia mau berkenalan denganmu. George yang bilang, semua sudah diatur agar kalian mencoba menjalin hubungan baik. Aku sudah berusaha, besok kalian bisa langsung bertemu." kata Emily ketika mereka selesai berbasa-basi.

Mereka bertiga duduk di sofa. Berbicara mengenai kehidupan masing-masing selama di California. Boruto bertanya-tanya, siapa nama gadis yang akan ia temui besok, tapi Emily hanya tersenyum dan mengatakan kalau temannya tidak mau diberitahu tentang namanya, cukup ciri-cirinya saja.

Boruto refleks bertanya ciri-cirinya. Entah apa yang terjadi namun George tergelak sebab tak percaya dengan rasa antusiasme Boruto kali ini. Tak disangka-sangka malah ia sendiri yang dengan senang hati bertanya dengan raut penuh kuriositas. Padahal, tadi saat diberikan tantangan, mimik wajahnya menggambarkan seseorang yang ingin sekali memukul semua orang bak preman pasar yang tengah marah.

The Answer to EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang