WARNING ⚠️
KATA KASAR DAN ADEGAN DEWASA, Bagi yang tidak suka bahasa kasar tolong lebih bijak dalam membaca. Terima kasih.
Tinnnn.. Tinnnn...
Gadis cantik dengan balutan seragam SMA itu turun dengan tergesa-gesa dari lantai dua rumahnya.
"Mamah, Rara berangkat dulu ya"
"Hey, dek. Enggak sarapan dulu kamu?"
"Hati-hati. Bilang sama Marka jangan ngebut" Lanjutnya, Mama berteriak dari dapur. Yang hanya dibalas lambaian tangan dari putri cantiknya.
Selalu saja begini, setiap paginya akan terburu-buru.
"Ayo buruan" Rara menepuk bahu lebar lelaki yang duduk di atas jok motornya.
"Astaga, Ra. Kalo kayak gini mending lu enggak usah pakek seragam sekalian deh. Ganti dulu sana" Marka yang melihat seragam yang dikenakan Rara melotot kaget. Bagaimana tidak. Rok abu-abu ketat yang hanya bisa menutup paha mulus serta seragam ketat yang juga mencetak body tubuhnya. Marka pusing.
"Gila lu, ganti dulu sana"
"Enggak bisa bodoh. Udah mau jam tujuh ini. Gue bisa kesiangan juga karena dari semalam cari seragam yang satunya enggak ketemu" Bohong, seragam yang lebih layak hanya Rara gantung di lemari pakaiannya. Males mau pakek.
"Alasan aja lu"
"Serius Ka, ayo ih berangkat. Mau telat lu?"
"Ckkk. Naik lu, nih pakek dulu. Paha lu kemana-mana mampus" Marka segera melepas jaket yang ia kenakan, lalu melemparkan ke arah Rara agar bisa gadis itu pakai untuk menutupi pahanya selama diperjalanan.
***
Tepat ketika dua anak itu sampai diparkiran, bel tanda masuk berbunyi. Rara segara melompat dari motor Marka lalu melepas helm yang segera ditangkap oleh pemuda itu.
Mereka satu kelas, namun kenapa hanya Rara yang heboh sendiri. Biasa perempuan batin Marka.
"Yooo, Rara lomthe is back" Teriakan Nana membuat semua siswa didalam kelas langsung menoleh kearahnya.
Rara yang mendapat perhatian seluruh kelas itu semakin besar kepala. Berjalan layaknya model sambil melenggak-lenggokan pinggulnya. Sesekali tangannya mengibas manja pada rambutnya.
"Udah sinting nih bocah" Khai segera menarik sahabatnya untuk duduk. Agar tidak membuat kelas yang sedari tadi sudah berisik, menjadi semakin berisik karena tingkah ajaib Rara.
Siulan nakal dari para lelaki atau cibiran ketus dari beberapa kubu perempuan. Namun tidak membuat Rara takut sama sekali.
Setelah Rara mendudukkan diri dibangku samping Khai, gadis cantik itu langsung mendapat cercaan pertanyaan dari Rena, gadis yang duduk tepat dibangku depannya.
"Kok lu bisa lolos dari Marka sih, anjing? Seragam lo haram banget"
"Rena berisik. Seragam versi halal gue enggak ketemu gue cari"
"Lu kata gue percaya, enggak tsayyy" Ucap Nana menimpali yang hanya dibalas kekehan cantik dari gadis itu.
***
"Hihhhh, Marka anjing. Bisa-bisanya pinjem buku tugas gua malah ditinggal dirumah. Dihukum kan gue jadinya"
"Udah dehhh, nih makan dulu. Ngomel mulu enggak capek emang?"