Tandai Typo
(21+)-
Jennie menyengit dalam tidurnya ketika dirasanya seseorang tengah mengecup-ngecup dadanya dengan gemas. Dengan mata yang masih mengantuk Jennie membuka bola matanya dengan sangat terpaksa.
Seolah tahu Jennie akan membuka mata Taeyong langsung mencium Jennie dan salah tangannya ia gunakan untuk meremas kuat payudara Jennie.
"Akhh.." desahan Jennie tertahan dengan bungkam mulut Taeyong.
Jennie benar-benar lelah sekarang. Bahkan dirinya belum sepenuhnya sadar dari tidur sudah di serang oleh Taeyong.
Chmm.. ckhmm..
Bunyi kecupan dan lumatan Taeyong pada bibir menggoda Jennie. Terus terdengar.
Jennie berusaha menyikirkan tangan berurat Taeyong dari dadanya yang membuat Jennie nyeri karena Taeyong meremas dengan sangat kuat.
"Tae..yong.. sakit.." Jennie berusaha melepaskan genggaman tangan Taeyong yang masih terus memainkan payudara Jennie dengan kasar.
Lelaki itu mengabaikan rintihan Jennie. Ia masih meremas kuat kedua payudara Jennie yang menurutnya sangat gemas sekali, sehingga membuat Taeyong ingin selalu terus memainkannya.
Jennie yakin payudara kulit payudara sudah berubah kemerahan. Bahkan bekas semalam masih ada.
Tiba-tiba Jennie memekik kuat. Mulut panas Taeyong telah bersarang pada payudaranya dan mengigit kuat putingnya. Jennie meringis kulit puting terasa perih. Taeyong sangat brutal. Jennie yakin puting pasti luka.
Taeyong bersmirk mendengar pekikan Jennie. Bukannya berhenti lelaki itu malah semakin kuat mengigit puncak payudara Jennie.
"Ahh.. Taeyhyongg.. berhenti.. aduh.." Jennie beberapa kali menepuk punggung laki-laki yang berada diatasnya sedang mengusui di payudaranya.
Taeyong menjauhkan mulutnya dari payudara Jennie, menatap wajahnya sakit Jennie dengan smirik andalkan.
Ah, tidak. Taeyong semakin tampan dengan wajah seperti itu. Kesal Jennie. Awalnya wanita itu kesal dengan Taeyong, tapi entah kenapa Taeyong seolah membuat Jennie semakin jatuh dan tunduk pada Taeyong hanya dengan melihat wajah laki-laki itu.
Jennie memejamkan matanya dengan mulut terus mendesah. Taeyong kembali melakukannya pada tubuh Jennie.
Jennie sontak memegang lengan bisep Taeyong ketika laki-laki itu dengan kasar memasuki lubang Jennie. Taeyong dengan cepat memasuki kembali tubuh Jennie.
Dengan kasar Taeyong melebarkan kedua paha Jennie, ketika wanita itu berusaha untuk mengapit dirinya. Taeyong bahkan menampar beberapa kali kewanitaan Jennie sehingga membuat Jennie memekik tak tahan. Milik Taeyong telah sepenuhnya tertanam di dalam lubang hangat Jennie. Jennie merasa sesak akan milik Laki-laki itu.
Tak perlu bergerak pelan, Taeyong malah menggerakan miliknya dengan cepat. Ia mencari titik kepuasan itu pada tubuh Jennie seperti semalam.
Jennie bahkan terantuk di dinding heardboard kasur sangking kuatnya dorongan Taeyong. Tak puas Taeyong malah mencekik leher Jennie, sehingga membuat Jennie kesulitan bernapas. Taeyong semakin mencekik kuat leher Jennie ketika pelepasan itu datang.
Jennie memukul-mukul tangan Taeyong yang berada di lehernya, bukan melepaskannya Taeyong malah mencium Jennie dan mengigit bibir bawah wanita itu sembari mendorong kuat miliknya.
Crot.
"Arhh.."
Suara manly milik Taeyong terdengar jelas oleh Jennie. Jennie mulai merasakan tangan Taeyong yang dilehernya mengendur dan dia merasa kecupan di setiap sudut bibirnya.
Jennie hanya memejamkan matanya lelah, masih menghirup napas dengan banyak. Ia merasa Taeyong masih mengecup wajah lelah Jennie dengan bagian bawah yang masih setiap bergerak walaupun dengan pelan. Jennie merasa pegal di pahanya yang masih terus dimanjakan oleh milik Taeyong.
Tiba-tiba Taeyong menarik kedua tangan Jennie, membuat wanita itu terduduk. Dan dengan cepat membalikkan tubuh Jennie.
"Ahhh.. biarkan.. aku istirahat sebentar.."
•
Wanita itu terbangun ketika merasakan udara dari Ac menerpa tubuhnya telanjangnya. Telanjang.
Iya, Jennie di biarkan telanjang terlentang di atas tempat tidur oleh Taeyong. Bahkan laki-laki itu tidak membenarkan letak tidur Jennie yang masih seperti terakhir Taeyong menganggahi tubuh Jennie.
Posisi Jennie sekarang adalah kaki terjuntai di sisi ranjang dengan kedua paha terbuka lebar. Bahkan sisa-sisa cairan Taeyong masih menempelkan di kewanitaan Jennie yang masih terasa sangat lengket.
Jennie sedikit kesal dengan laki-laki itu. Apa sebegitu Taeyong hanya mau tubuh Jennie saja. Inikan pertama kali bagi Jennie. Wanita itu merasa sudah di perlakukan seperti jalang oleh Taeyong.
Dengan pelan-pelan Jennie merapatkan kedua pahanya. Pahanya terasa sangat kaku dan juga selangkangan mulai terasa sakit.
Jennie mulai turun dari ranjang dengan pelan-pelan setelah melilitkan selimut yang tak jauh darinya untuk mencari gaunnya semalam. Ia ingat semalam mereka melakukan di sofa. Jennie menghela napas untuk berjalan keluar dari kamar rasa sungguh tidak sanggup.
Dengan sangat terpaksa dan berusaha dengan setengah mati menahan sakit di kewanitaannya, Jennie akhirnya keluar dari kamar milik Taeyong. Jennie melihat gaun super mininya di ujung sofa dan tidak menemukan satupun dalamnya. Dengan cepat Jennie mengambil gaun tersebut dan memakainya. Untuk dalam nanti saja setidaknya Jennie harus berpakaian dulu.
Kemudian Jennie mencari tasnya. Dan melihat ponselnya jatuh tak jauh dari tas miliknya dengan buru-buru Jennie mengecek ponselnya.
Banyak panggilan dari orang tuanya dan juga Joy serta beberapa panggilan dari Taehyung.
Gara-gara bertemu dengan Taeyong, dia melupakan niat awal untuk ke pesta Taehyung. Tapi tidak masalah Jennie akhirnya bisa tahu dan sedikit mengenal pemuda tampan itu. Bahkan mereka melakukannya, ah pipi Jennie memerah mengingat. Walaupun dia sempat kesal dengan Taeyong yang meninggalkannya tapi, percayalah rasa suka kepada laki-laki tampan yang merebut keperawanan itu masih mendominasi di diri Jennie.
Jennie harus memberitahukan ini pada Joy. Tapi sebelum itu ia ingin pulang dan untuk hari ini, Jennie sama sekali tidak berniat untuk pergi ke kampus. Karena jadwal telah berjalan sejak satu jam yang lalu. Dan lagipula tubuh Jennie sangat lelah ia butuh air hangat sekarang.
Tapi sebelum meninggal apartemen milik Taeyong. Jennie menatap sekelilingnya. Wanita mendesah kecewa. Kemana Taeyong? Apa laki-laki itu benar-benar meninggalkan Jennie setelah menikmati tubuhnya. Seketika itu juga perasaan kecewa menggelayuti hati kecil Jennie. Jennie harap Taeyong bukan laki-laki sepeti itu.
Karena Jennie sangat berharap perasaan padanya.
-tbc.
Target 200 Vote dan Coment. ✓
Update minggu ini kalau sudah kecapaian, kalau nggak bakal lama lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apertemen 401 » Jennie
Fanfic[ Mature, Fantasi, Adult, Fanfiction ] 18+ Gadis cantik berpipi bulat itu menatap unit sebelahnya. Perasaan tak enak dirasakan. Bulu kuduknya Berdiri, merinding menatap pintu Apartment bertulisan 401. Dengan cepat ia menarik koper berwarna lila...