Spam komentar untuk bab selanjutnya--»
Jennie terbangun napasnya memburu dengan cepat ia berjalan keluar bathub setelah menyelesaikan mandinya. Mengambil Kimono putih miliknya ia segera berjalan cepat keluar kamar mandi dengan sedikit terseok karena tak sengaja hampir jatuh lantaran kakinya yang licin.
Dengan cepat ia mengambil ponselnya miliknya. Jennie merasa ada yang aneh dengan tubuhnya saat ia tertidur tadi dan juga kewanitaan terasa perih setelah itu. Wanita itu berniat menghubungi sang sahabat.
Beberapa kali panggilan itu tak terjawab. Jennie mengeram marah ia lupa bawa Joy hari sedang date bersama kekasih barunya. Ia juga sedikit menyesal karena hanya Joy teman dekat Jennie.
Bukan wanita itu tidak punya teman selain Joy, hanya saja Joy tahu seluk beluk kehidupan Jennie dan rahasia apa saja tentang Jennie. Dan juga Jennie merasa aman dan nyaman menceritakan semuanya kepada Joy. Hanya Joy sahabat dekat wanita itu.
Bahkan Joy tahu alasan Jennie kabur dari rumah orang tuanya dan perilaku orang tua Jennie yang menyuruh gadis itu agar merubah sifat serta tingkah lakunya Jennie yang tidak sama sekali mencerminkan seorang putri keluarga konglomerat.
Keluarga Jennie baik dari pihak ibu dan ayahnya sama-sama dari keturunan konglomerat membuat wanita itu sangat sulit sekali untuk bertindak sesuai kehendak hatinya, apalagi ibunya yang merupakan anak dari perdana menteri korea sekarang, yang otomatis dia merupakan cucu dari perdana menteri itu membuat ibu Jennie sering memarahi Jennie akibat perilaku yang buruk itu.
Tak ada yang akan Jennie lakukan, ia berniat malam ini akan datang ke pesta Taehyung. Jika di pikir- pikir ia butuh hiburan malam ini.
Kembali mengabaikan perasaan aneh yang menimpah tubuhnya Jennie mengambil baju serta dalamnya. Ia dengan cepat berganti, setelah itu ia kembali mengerjakan tugas kuliahnya sebelum malam untuk pergi ke pesta Taehyung.
Setelah malam tiba, Jennie dengan cepat menganti pakaiannya dengan drees super mini dengan tali sejari di pundaknya, karena ini acara Taehyung. Jennie tahu pasti pria itu tengah menyiapkan hiburan anak muda zaman sekarang dan ia tidak akan melewatkan itu, walaupun dia enggan bertemu dengan Taehyung tapi setidaknya Jennie ingin mabuk untuk menghilangkan strees karena ibunya terus menerus mengancam Jennie agar kembali ke rumah.
Masa bodoh, Jennie tidak perduli. Sudah ia bilang jika ibunya masih tetap kekeh menjodohkan dengan anak temannya, Jennie tak akan pulang ke rumah untuk saat ini, mungkin. Tidak tahu jika uang tabungan sudah menipis. Tapi untuk saat ini Jennie enggan kembali.
Omong-omong dirinya sudah membeli mobil dua hari yang lalu di temani Joy. Walaupun mobil itu tak sebagus dengan koleksi mobil mewah miliknya yang berada di rumah orang tuanya, tapi mobil bmw itu cukup keren untuk Jennie menurut Joy dan juga dirinya harus ingat jika sedang kabur, otomatis dia harus hemat. Pesan Joy.
Mengambil kunci mobil miliknya, Jennie berjalan keluar apartment unitnya. Menatap sekilas unit di seberangnya, wanita itu menghembuskan napasnya kesal. Ia tidak lagi bertemu dengan laki-laki tampan itu Jennie harap setelah ini keberuntungan berpihak padanya.
Ia ingin sekali bertemu dengan pemuda tampan itu lagi.
Menghentakkan kakinya kasar Jennie berjalan menuju lift. Sembari menunggu lift sampai di lantai dasar Jennie bertukar pesan dengan Joy dan menanyakan dimana posisi wanita itu. Karena malam ini juga Joy akan datang ke pesta Taehyung. Joy sempat mengolok-olok Jennie karena tadi menolak untuk tidak pergi.
Setelah sampai, Jennie berjalan ke arah basement parkiran di mana mobilnya berada. Wanita itu menghentikan pergerakan kakinya dan segera bersembunyi di balik dinding.
Di sana Jennie melihat, beberapa pria berjas rapi tengah seperti menunggu seseorang, Jennie tahu itu merupakan pengawal ayah dan ibu.
Untuk apa mereka kemari, apa jangan-jangan. Cih, Mommy!!!!
Jennie mengeram kesal setelah tahu maksud ke datangan beberapa pria berjas itu. Jennie menendang pelan tapi kesal seraya memukul udara beberapa kali.
Bagaimana ibunya tahu dia berada disini, ini sangat jauh dari area rumah mereka. Jennie kembali mengintip ke arah beberapa pria berjas itu, mereka sekarang tengah berdiri di depan mobil miliknya.
Jennie kembali bersembunyi ketika salah satu mata pria berjas itu seperti melihat dirinya.
"Siapa disana?!!"
Gawat.
Jennie mengigit kukunya gugup. Dengan cepat ia berlari. Saat akan masuk ke dalam lobby seseorang menarik tangan Jennie.
Laki-laki itu meletakan jari telunjuk di bibirnya menyuruh Jennie diam saat beberapa pria berlari mengejar.
Jennie mengerjap matanya beberapa kali, tak percaya. Bahwa yang menolongnya ini adalah laki-laki tampan yang beberapa hari ini selalu hingga di kepalanya.
Jantung Jennie berdebar-debar dengan jarak sedekat ini. Ia melupakan perasaan paniknya saat para pengawal ibunya mengejarnya tadi.
Kali ini Jennie tidak akan melewatkan kesempatan ini. Sudah cukup ia merana karena tidak kembali bertemu dengan laki-laki ini.
"Hei," ucap Jennie pelan.
Pemuda itu mengalihkan perhatiannya kepada Jennie yang berada dekat dengannya. Menatap matanya Jennie yang berbinar-binar menatapnya. Ia menyunggingkan seringainya tipis. Pemuda itu tahu Jennie sangat mendambakan dirinya.
"Siapa namamu?" Bisik Jennie kecil, tepat di dekat telinga laki-laki itu. Kemudian tersenyum menatap pemuda tampan itu.
Laki-laki itu sedikit merunduk mendekat mulutnya di telinga Jennie, lalu laki-laki tampan itu mengecup telinga Jennie pelan. "Lee Taeyong."
Jennie sedikit bergidik geli ketika laki-laki mengecup pelan telinga kirinya. Perasaan Jennie berbunga-bunga mendengar suara manly sedekat itu. Apakah dia boleh berharap lebih dengan laki-laki tampan ini.
—tbc
Aku bakal update bab selanjutnya kalau
Chapter ini sudah 99 vote
Dan 100 coment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apertemen 401 » Jennie
Fiksi Penggemar[ Mature, Fantasi, Adult, Fanfiction ] 18+ Gadis cantik berpipi bulat itu menatap unit sebelahnya. Perasaan tak enak dirasakan. Bulu kuduknya Berdiri, merinding menatap pintu Apartment bertulisan 401. Dengan cepat ia menarik koper berwarna lila...