5. cukup tinggal disisiku, pintanya.

10 1 0
                                    

Aku dimana?

Itulah pertanyaan yang ku lontarkan pada diriku sendiri sesaat setelah Aku bangun dari tidur panjangku.

"Sudah bangun?"

Suara yang tiba-tiba muncul membuatku terkejut setengah mati. Bagaimana tidak terkejut, Aku hanya mendengar suara tanpa melihat ada orang yang berada di sekitarku.

Aku pun berusaha untuk merubah posisiku menjadi duduk.

"Mau duduk? Sebentar Aku bantu."

Lelaki itu mendekat ke arahku. Ternyata sedari tadi ia duduk di sofa yang berada tepat didepan ku.

Lelaki itu, dia Arkana.

Mengapa Arkana ada disini?

Tanpa menunggu persetujuan ku, Arkana memegang punggungku dan membantuku untuk duduk.

"Kamu kenapa ada disini?" Tanyaku.

"Kamu tidak ingat apa yang menimpaku beberapa hari lalu?"

Apa yang terjadi kepadaku? Aku tidak ingat.

"Kamu sudah tidur selama 5 hari."

Mataku terbelalak mendengar ucapan Arkana. 5 hari? Bagaimana bisa Aku tidur selama 5 hari?

Sembari mengingat apa yang terjadi 5 hari lalu, Aku merasakan ada yang berbeda dengan kakiku.

Benar saja. Kakiku kini dibalut oleh gips.

"Kaki ku kenapa?"

"Kakimu patah, karena Aku menabrakmu."

Apa? Jadi Aku dirawat dirumah sakit ini karna Arkana menabrakku?

Saat ini Aku tidak bisa berfikir jernih. Ada apa dengan semua ini?

"Kenapa Kamu keluar rumah padahal hari itu sudah larut? Aku sengaja mengantarmu pulang agar Kamu tidak pergi kemana pun lagi. Jika Kamu ingin minum mengapa tidak mengajakku?"

Pertanyaan Arkana menambah kepusinganku.

"Minum?"

"Bukankah Kamu pergi minum-minum? Kamu dalam keadaan mabuk saat Aku menabrakmu." Jawab Arkana sembari mengupas apel dan memberikan potongan apel itu untukku.

"A...Aku tidak ingat."

"Tentu saja Kamu tidak ingat, Dokter mengatakan Kamu terkena geger otak ringan. Namun seiring berjalannya waktu, ingatanmu akan kembali. Beritahu Aku jika Kamu sudah mengingatnya."

Aku mengangguk menjawab ucapan Arkana.

"Aku akan berusaha mengingatnya."

Arkana beranjak dari kursi dan memakai jaket kulitnya.

"Apa Kamu ingin makan sesuatu? Atau ada sesuatu yang Kamu butuhkan?"

"Tidak ada."

"Ya sudah hubungi Aku jika terjadi sesuatu. Aku ingin merokok sebentar."

Sesaat sebelum Arkana meninggalkan ruangan, Aku memanggilnya.

"Arkana..."
"Terimakasih, karena sudah membawaku kerumah sakit."

"Tentu saja Aku harus membawamu kerumah sakit, Aku yang menabrakmu. Jadi Aku harus bertanggung jawab."

Aku melihat sorot mata itu, wajahnya tampak lesu seperti orang yang kurang tidur untuk waktu yang cukup lama.

Apa dia selalu ada disampingku selama 5 hari ini?

"Aku akan kembali dalam 15 menit."

Suara Arkana membuyarkan lamunanku. Aku pun melambaikan tangan kepadanya dan ia pun pergi meninggalkanku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Smile Has Left Your Eyes | TAEIL | [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang