Invasi kekaisaran Jepang di negara Republik Viseria jelas membuat warga kota ataupun desa yang berada tak jauh dari lokasi invasi menjadi sangat ketakutan. Tentara dan konvoi lapis baja kekaisaran Jepang memasuki kota dan desa mereka dan tentara Viseria banyak yang menyerah tanpa perlawanan.
Walaupun memang ada perlawanan itu akan cepat dikalahkan dengan unit tank panther milik tentara Jepang.
Banyak tentara Viseria yang diarak paksa ke tengah kota dan dieksekusi oleh tentara Jepang sebagai contoh untuk tidak melakukan perlawanan yang sia-sia.
Karena itu banyak warga yang kotanya telah dikuasai oleh tentara Jepang menjadi takut dan lebih memilih berdiam didalam rumah karena takut akan dihabisi oleh tentara Jepang.
Sedangkan di istana presiden Viseria lebih tepatnya diruang pertemuan, suasana didalam ruangan itu terasa sangatlah berat terlebih setelah mendengar invasi dari negara yang sempat mereka hina dua hari yang lalu.
"Bagaimana pergerakan musuh ditimur komandan Albert?"
"Pergerakan mereka sangat cepat banyak kota maupun desa yang telah dikuasai oleh mereka, tentara kita yang berada ditimur jumlahnya cukup sedikit karena kebanyakan tentara kita ada di barat untuk menuntaskan pemberontakan disana."
"Kalau begitu kita perintahkan tentara kita dibarat untuk pergi ke timur guna menahan laju invasi musuh!!"
"Benar itu benar"
"Yah itu masuk akal harusnya itu bisa"
Dan banyak yang sependapat dengan pernyataan seseorang dari mereka tapi walaupun begitu komandan Albert hanya menggelengkan kepalanya.
"Kita tidak bisa melakukannya, bila kita secara tiba-tiba memindahkan tentara kita ke timur itu hanya membuat para pemberontak menjadi sangat agresif."
Dan suasananya kembali diam sedangkan sang presiden Julie Estelle hanya bisa menundukkan kepalanya sembari memikirkan hal-hal buruk dikepalanya.
Saat suasana sedang tegang tiba-tiba seorang tentara masuk kedalam ruangan untuk melaporkan sesuatu.
"Maaf menganggu anda semua tapi saya membawa berita buruk!"
"Berita buruk? Cepat katakan berita buruk apa itu?!"
"Musuh ditimur saat ini sudah memasuki salah satu kota terbesar kita, yaitu kota Kulak!!"
Laporan dari prajurit itu mengagetkan semua orang disana, bagaimana tidak kota Kulak adalah kota industri terbesar dinegara itu dan apabila kota itu jatuh maka tamat sudah riwayat negara Viseria.
"KOMANDAN AKU INGIN KAMU MEMERINTAHKAN TENTARA KITA DIBARAT UNTUK SEGERA PERGI KETIMUR!!"
"T-tapi nyonya itu akan sangat berbahaya.."
"Lakukan saja gunakan segala cara agar kota Kulak tidak jatuh ke tangan musuh!!!"
"Baik nyonya!"
Dengan cepat komandan Albert meninggalkan ruangan dan diikuti oleh prajurit yang membawa berita buruk tadi.
"Sial sial.. bagaimana ini terjadi, dimasa kepimpinanku kenapa selalu terjadi hal yang buruk!"
Presiden Julie Estelle terus mengeluarkan kata-kata kasarnya dan tentunya didengar oleh semua orang disana.
Ditengah kota Kulak terjadi pertempuran yang sangat sengit antara tentara Viseria dengan tentara Jepang, dimana tentara Viseria sekuat tenaga berusaha menahan laju tentara Jepang dengan senjata yang tentu saja seadanya dan hanya dengan tank yang tersisa 5 unit saja itupun tank mereka terlihat sangat lemah dihadapan tank Jepang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summoning The Rising Sun.
ActionSeorang Pemuda yang tiba-tiba dipanggil sama dewa buat dipindahin ke dunia lain karena dewa itu lagi gabut parah. dewa itu pun menyuruh pemuda tersebut untuk pick negara yang telah disediakan dan ternyata dia pick negara kekaisaran Jepang (dipaksa)...