Malam begitu gelap dan sunyi, seorang wanita cantik berjalan sempoyongan masuk ke dalam rumah. Seperti biasa, ia selalu pergi ke club malam bersama teman-temannya hingga larut malam. Ia berdiri di depan pintu, lalu dibukanya pintu rumah perlahan, terlihat semua lampu sudah padam. "Mungkin mereka sudah tidur," gumam Kylie lirih.
Tidak mempedulikan itu, wanita itu terus berjalan masuk. Belum sempat kakinya menginjak anak tangga, tiba-tiba lampu ruangan tamu menyala. Kylie menghentikan langkahnya, tubuhnya mulai gemetar. "Apa itu ayah?" gumamnya.
Wanita itu menoleh dengan penuh rasa ragu, terlihat papa dan mamanya duduk di ruang tamu menunggunya dengan tatapan tajam, wajah mereka terlihat sangat marah kali ini. Papanya beranjak berdiri, menghampiri Kylie. Wanita itu semakin takut, ia berjalan ringan mendekati papanya dengan kepala terus menunduk.
Plak!
Tamparan tak terduga ia terima sangat keras di pipi kanannya.
"Sudah cukup Kylie kamu seperti ini, sampai kapan kamu seperti ini?! Pergi ke club malam, senang-senang sampai larut malam seperti ini. Papa dan mama mau kamu berubah sekarang! Mulai besok, kita akan pindah ke Jakarta. Mulai sekarang papa akan cabut semua fasilitas yang papa berikan padamu. Papa hanya memberikanmu uang saku 50 ribu per hari. Kalau kamu melanggar aturan papa yang baru, papa akan pindahkan kamu ke London. Sekarang kamu cepat pergi ke kamar, kemasi barang-barangmu!" perintah papanya dengan nada sangat tinggi, membuat Kylie bergidik ketakutan. Ia baru menyadari papanya semarah itu dan sangat mengerikan saat ia marah.
"Ingat kata papa kamu, kamu anak perempuan, harus jaga tingkah laku kamu. Paham?" sambung mama Kylie yang masih duduk di sofa menatap mereka. Mamanya tak peduli Kylie dibentak dan ditampar tepat di depannya.
"Iya," jawab Kylie singkat, ia menundukkan kepalanya. Wajahnya terlihat sangat lesu. Dengan perasaan kesalnya, ia menghentakkan kaki di sepanjang langkahnya menaiki anak tangga menuju kamarnya.
"Kalau kamu mau bertemu teman kecil kamu, kamu harus berubah. Papa akan penuhi keinginanmu, papa akan bantu kamu cari dia, tapi dengan syarat kamu harus berubah," lanjut papanya dengan nada menunggu. Papa Kylie terus berbicara, namun Kylie tak menghiraukan papanya, ia terus berjalan menuju kamar.
Perlahan ia memutar gagang pintu berwarna emas, membuka pintunya perlahan. Dengan langkah penuh emosi ia melemparkan badannya di atas ranjang miliknya.
"Akhirnya aku mulai pindah juga dari Surabaya," gumam Kylie.
"Aku harus mulai kehidupan baru lagi, menyesuaikan teman sekolah lagi. Hah, membosankan tau enggak," gumamnya. Diambilnya bantal dan ditutupnya wajahnya, hingga ia melupakan masalahnya sejenak, lalu tertidur pulas di ranjangnya.
***
Oh ya, hai namaku Kylie. Umurku 16 tahun, tapi masih 3 bulan. Aku bersekolah di SMA Nusa Bangsa. Dulu aku tinggal di Surabaya, namun setelah orang tuaku ada urusan pekerjaan dan karena kenakalanku, aku terpaksa pindah ke Jakarta. Aku terlahir sebagai anak orang kaya, namun aku tak pernah sedikit pun menggunakan fasilitas orang tuaku, kecuali uang saku yang hanya sebesar 50 ribu per 2 hari sekali. Itu semua karena kebiasaanku yang suka berfoya-foya, membuat orang tuaku menghukumku. Aku tidak boleh menggunakan fasilitas orang tuaku lagi, termasuk mobil. Di Jakarta kehidupanku berubah drastis, serasa seperti orang tak mampu.
Hari ini hari pertamaku sekolah, semoga kali ini sekolah baruku menyenangkan, kuharap begitu. Aku berjalan melewati pepohonan rindang terpampang di pinggir jalan.
***
Suara burung berkicau mengiringi suasana pagi hari ini. Udara pagi hari ini sangat sejuk wanita itu berjalan menyelusuri pepohonan rindang menuju ke sekolah, meski jalan kaki Kylie senang berjalan tanpa ragu menuju ke sekolah barunya.
"Hm, hukuman ini cuma beberapa bulan, aku harus kuat menjalaninya. Hanya begini saja pasti gampang," gumamnya lirih, tak lupa ia tampakkan senyum cerianya di wajah cantiknya. Kylie terus berjalan hingga langkah kakinya terhenti di pohon besar di seberang kanan jalan. Matanya mengernyit seketika, ia melihat seseorang lelaki tampan duduk sendiri di sana dengan buku di tangannya.
"Siapa dia? Ngapain juga dia duduk di bawah pohon sendiri?" gumam Kylie.
"Ah, biarkan saja, itu bukan urusanku." Kylie tak menghiraukan pria itu ia terus berjalan menuju ke sekolahan.
Tak lama berjalan, di depan matanya terlihat sekolah megah yang begitu luas dengan pemandangan sekitar yang begitu indah. Banyak pepohonan di dalamnya, membuat suasana semakin sejuk.
"Ternyata sekolah baruku lumayan juga. Mulai hari ini aku sekolah di sini, semoga aku nyaman di sini," ucap Kylie berjalan masuk ke sekolah barunya.
Tin! Tin!
Dari jauh terdengar suara klakson mobil yang membuatnya terkejut. Sontak badannya tersentak, beranjak dari tempat ia berdiri.
"Sialan! Siapa orang yang hampir saja menabrakku? Bisa bawa mobil enggak sih? Apa mungkin dia enggak pakai mata ya kalau menyetir?" gumam Kylie. Aku tetap berjalan dan tak sengaja menendang kaleng di depanku.
Kaleng itu tepat kena mobil yang hampir menabraknya.
"Wah?! Kena mobil dia," ucap Kylie tak merasa bersalah, ia tersenyum dengan kejadian itu.
Mobil sport berwarna merah itu berhenti tepat di depannya, ia hanya terdiam di tempatnya berdiri. Sepasang kaki itu langsung turun diikuti dengan kedua temannya. Semua siswi berkumpul di halaman sekolahan berteriak memanggil namanya, seperti film F4 saja ya?
Kylie mulai berjalan menjauh, mendadak langkah kakinya terhenti saat mendengar suara lantang yang membuat semua orang di tempat itu terdiam. Mereka lalu memandang ke arah Kylie.
"Siapa yang berani melempar kaleng ini dan mengenai mobil kesayanganku?!" ucap pria itu.
Tanpa menjawab, Kylie pura-pura tak mendengar teriakannya. Dipalingkannya wajahnya dan mencoba pergi menjauh dari kerumunan orang-orang aneh itu.
"Heh, kamu!" teriak cowok itu.
"Aku?" ucap Kylie, menoleh ke arah pria itu.
"Iya kamu, siapa lagi di situ kalau bukan kamu? Pasti kamu kan yang lempar kaleng ke mobilku?!" ucap pria itu, kakinya seakan ditarik berjalan mendekatinya. Meski dengan berat hati, Kylie mencoba minta maaf.
"Maaf, tadi aku benar-benar enggak sengaja. Gimana kalau aku ganti semua kerusakannya? Kamu bilang aja berapa totalnya, nanti aku ganti," ucap Kylie. Ucapannya terhenti mengingat perkataan papanya. Tapi, uang dari mana? Uang jajanku kan turun drastis, gumamnya dalam hati.
Ditariknya tangan Kylie hingga ia harus terpental di mobil. Wajah pria itu mendekat, semakin mendekat hingga ia bisa merasakan desiran napasnya. Tatapannya mengatakan seakan Kylie adalah mangsanya.
"Kamu mau bayar ganti rugi pakai apa? Cuma gadis miskin kok sok-sokan ganti rugi?" ucap pria itu yang terus memegang kedua tangan Kylie.
Semua orang di sekitar tertawa memandang kejadian itu, ucapannya membuat Kylie ditertawakan orang yang berkumpul di halaman.
![](https://img.wattpad.com/cover/304625275-288-k242673.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Where's My Love?
RomanceKylie seorang gadis remaja yang ingin mencari cinta, namun entah kenapa terhalang masa lalu. Hingga akhirnya ia menemukan cintanya yang nun jauh di negeri orang. Siapakah cintanya itu? Dan apakah itu benar-benar cintanya atau cinta yang bertepuk seb...