🤗 HAPPY READING 🤗
16 Maret 2022
"Mas, ambil boneka itu." ucap Syifa dengan menunjuk sebuah boneka panda berukuran mini didalam box.
Dengan susah payah Ali mengambilnya, namun selalu gagal dan gagal. Membuat Ali jadi menyerah.
"Kita beli aja yah sayang, susah ngambilnya."
"Enggak mau, masa untuk istri sendiri nggak mau berjuang sih, katanya cinta."
"Yaudah iya." Ali memasukkan koin terakhir yang ia punya lalu mengucapkan basmalah terlebih dahulu. "Bantu hamba Ya Allah." batinnya.
"Dikit lagi mas, dikit lagi, ayo mas pasti bisa, ayo mas!" teriak Syifa heboh saat Ali berhasil mengapit boneka. "Yey." Syifa bersorak ria mengambil boneka yang berhasil keluar. Sedangkan Ali mengucapkan hamdalah dalam hati seraya mengelus dadanya.
"Makasih mas." ucap Syifa tersenyum manis.
"Nggak mau kata terimakasih, maunya dipeluk."
"Banyak orang loh mas." Syifa menatap kearah orang-orang yang juga sibuk bermain.
"Nggak peduli, saya ngambek nih."
"Iya deh iya." Syifa mendekat kearah pria itu lalu memeluknya, Ali menyambut pelukan sang istri dan mencium puncak kepalanya.
"Kita pulang yah, udah sore, bidadari nggak boleh lama-lama diluar."
"Yaudah ayo, Syifa juga udah capek mas."
🥀🥀🥀
Setelah selesai melaksanakan sholat magrib berjamaah dilingkungan komplek rumah, dengan langkah lebar Ali menuju kediamannya, Pikirannya terus mengarah pada sang istri, yang meminta diantar kerumah lebih dulu, setelah itu ia pergi ke masjid.
Ceklek.
"Astaghfirullaahalazhiim, sayang!." kaget Ali menatap istrinya yang sudah terbaring lemah diatas lantai.
"Ya Allah, sayang, kamu kenapa?"
"Mas, kepala dan perut Syifa sakit." adu gadis itu.
"Saya, izin angkat yah sayang." tanpa lama Ali mengangkat tubuh mungil istrinya menuju kamar mereka yang terletak dilantai dua, lalu membaringkannya di ranjang.
"Mas, aku belum sholat."
"Yaudah, saya bantu ambil air wudhu." Ali dengan segera menuntun tubuh lemah itu, tapi matanya terbelalak kala menatap bercak darah diseprai putih ranjang milik mereka.
"Astaghfirullaahalazhiim, sayang. Kita kerumah sakit aja yah, itu ada darah." ucap Ali panik. Syifa menoleh lalu duduk kembali keatas ranjang.
"Sayang, kamu nggak papa kan?" Nampak raut khawatir pria itu membuat Syifa senyum menatapnya.
"Jangan khawatir yah mas, Syifa baik-baik aja kok."
"Tapi sayang, itu."
"Udah bulannya mas, mungkin karena itu juga aku pusing dan perut aku keram."
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSYIFA ALI (On Going)
Teen Fiction📌 CERITA PERTAMA, MAAF KALAU ADA SALAH KATA. 📍BLURB📍 Assyifa putri anugerah, gadis cantik, yang dijodohkan dengan guru agama yang tidak ia sukai semasa ia bersekolah. Ali Shawqi Rayyan, pria Sholeh yang memiliki perawakan wajah tampan, alis tebal...