"Bagaimana apakah semuanya sudah siap?"
"Nee hyung"
"Ayo berangkat"
Hari ini aku dan Yongi pergi ke Daegu cukup jauh dari pusat kota Seoul apalagi rumah Yongi tidak dekat dengan keramaian letak rumahnya cukup jauh dari pusat distrik butuh 5 jam untuk benar-benar sampai ke rumahnya jika tidak macet
"Hyung mampir ke toilet sebentar ya"
"Huh lagi?"
"Nee"
"Ini sudah ke 6 kalinya kita berhenti kau yakin tidak apa-apa"
"Hyung aku ini hamil tua wajar saja aku sering ke kamar mandi"
"Yasudah di depan kita berhenti perlu aku temani?"
"Tidak hyung di mobil saja"
"Oke"
Akhirnya mobil berhenti tapi kali ini aku tidak hanya buang air kecil perutku sedikit mulas aku cukup lama di toilet tapi ternyata itu tidak membuahkan apapun akhirnya aku kembali
"Lama sekali apa ada masalah?"
"Aku sedikit mulas tadi hyung,mianhae"
Kami melanjutkan perjalanan
Yongi memperhatikan Jimmy yang sedang terlelap dengan tidak tenang,beberapa kali ia mengontrol nafasnya sambil menyentuh halus perut besarnya.
Aku khawatir jujur saja,aku mencoba menenangkan Jimmy dengan ikut membelai perutnya
"Astaga Ji ini kenapa keras sekali,tidak seperti biasanya"
"Hyungh"
"Eh kenapa?"
Aku memandang wajah Jimmy dengan seksama nampak keringat yang bercucuran deras dari dahinya
"Huh...huh"
"Kenapa?"
"Mulas hyung sepertinya aku mendapat kontraksi"
"Astaga Jimmy kenapa tidak bilang daritadi,harusnya bilang kita tidak perlu melanjutkan perjalanan"
"Jangan hyung aku tidak ingin mengecewakan eomma, pasti eomma sekarang sudah mempersiapkan banyak makanan untuk kita"
"Tapi ini?"
"Tidak apa-apa aku masih bisa menahannya lagi pula ini anak pertama katanya persalinannya akan lama"
"Tapi Ji ini masih sangat lama untuk sampai"
"Aku tidak apa-apa hyung"
Jimmy tetaplah Jimmy manusia berhati lembut yang tak bisa sekalipun membuat orang kecewa dia lebih takut mengecewakan ibuku dan menipis ketakutannya akan kelahiran anak pertama kita yang bisa lahir sewaktu-waktu. Aku khawatir tapi aku tidak boleh terlihat panik agar Jimmy rileks menjelang persalinannya
2 jam berlalu aku makin di buat khawatir dengan keadaan Jimmy. Sampai akhirnya aku melihat air yang mengalir dari sela kakinya
"Emhhh...huh...huh"
"Jim air itu air ketuban kan?"
"Hyungh"
Nampak sekali raut kesakitan dari wajahnya
Aku menepikan mobilku untuk memastikan apa air itu benar cairan ketuban atau bukan
Aku membenarkan posisi duduk Jimmy menegakkan badannya dan meminta Jimmy untuk membuka dalaman
"Ji ini sudah bukaan 8,bagaimana ini ji?"
"Gwenchana hyung, sepertinya anak kita ingin memberik kejutan pada halmeoni nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
M-Preg Oneshoot
Fantasy⚠️JANGAN SALAH LAPAK YA FREND⚠️ YANG MASIH DIBAWAH UMUR DIMOHON KESADARAN DIRINYA UNTUK TIDAK MEMBACA!!