KOO

7.1K 86 4
                                    

Jungkook memilih pulang lebih awal, dia menutup kedai mie nya sedikit buru-buru saat ia merasakan rasa tegang pada area perutnya. Jungkook bukan tidak sadar bahwa dia tengah hamil hanya saja dia tidak punya pilihan lain, dia harus mencari uang untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari dengan berjualan mie saja kadang kurang apalagi jika dia harus berdiam diri di rumah. 

Jungkook tidak nekat untuk kali ini, karena terakhir kali dia nekat dia hampir membuat anaknya terluka. Pada usia kandungan 7 bulan Jungkook pernah memaksakan kondisi serupa saat perutnya terasa sangat keram, kebetulan saat itu kedainya tengah ramai pembeli dan seluruh pekerjaan di kedai ini hanya dikerjakan seorang diri. 

Pada saat itu dia merasakan keram hingga membuatnya kesakitan saat sampai rumah dia melihat ada bercak darah di celana dalamnya. Dia pergi ke dokter dan saat itu dia disarankan untuk tidak terlalu kelelahan atau sesuatu yang buruk akan terjadi. Maka dari itu saat ini jungkook memilih pulang dan langsung beristirahat. Mungkin sekitar setengah jam Jungkook beristirahat tapi ia mulai merasakan ada hal yang tidak biasa. Dia merasakan perutnya sangat tegang dan sakit kali ini. Jungkook hanya mengatasi itu dengan terus melatih pernafasannya.

"Huh....huh..ada apa ini sebenarnya?"

Jungkook meraih kalender di sebelah ranjangnya. Jungkook membelalakan matanya ketika tau hpl kelahiran bayinya sudah mundur sekitar 3 hari. 

"Emm...apa ini yang dinamakan kontraksi.."

"Ssshhhhh... awwwhhh"

Jungkook mengeratkan pegangannya pada sprai tempat tidurnya untuk menyalurkan rasa sakit

."Uhh...semakin sakithhh..ah..ah..ah..uhhh"

"Baby appa tidak akan sempat membawamu ke rumah sakit, jadi appa mohon jadilah anak baik dan bantu appa juga dalam proses ini"

"Uhhhhh.... emmmmhhhh"

Jungkook makin menggeliat tidak beraturan saat rasa sakitnya semakin teratur dengan jeda yang sangat singkat.

"Sepertinya aku harus melepaskan celananya"

"Uhhhhhnnngggghhhhhhhh....huh..huh"

Jungkook melepaskan seluruh celananya, tangannya ia tumpukan pada bagian lututnya. Rasa sakit itu kembali semakin menjadi, hingga Jungkook tak sengaja mengeluarkan ejanannya.

"Nnnnnngggggghhhhhh.....aahhhhh...emmmhhh"

PLOP

Terdengar suara seperti balon air yang meletus. Jungkook dapat merasakan bagian bawahnya terdapat aliran air.

"Ooouhhhgggggghhhh... eeeeeeeennnnnnnnnnggggggghhhhhhhhhhhh"

Jungkook dapat merasakan lubangnya sudah mulai terisi bulatan kecil kepala bayinya, dia membelai lembut kepala itu sambil terus memberikan dorongan 

"Eeeeekkkhhh...nnnnggghhh...akkhh"

"Eeeemmpppphhhh...hah..hah...eeeeekkk...aaakkkh"

"Eeeeennnggghhh... sakithhhhh...mmmmppphh..ahh"

Jungkook menarik pahanya ke dalam dan mempersiapkan diri untuk mengejan se kuat-kuatnya.

"Hhhhheeeennnngggghhhhh...uhh..ah..hah....eeeeggghhhhhhh"

Usahanya berhasil kepala bayi itu berhasil keluar. Jungkook terus memegangi kepala bayinya.

"Eeeeggkkhh...aaaannngggghhh..aahhh..sakit..sakithhh"

"Eeeeeeeennnnnnnnnnggggggghhhhhhhhhhhh....aaaaakkkkkhhhh"

"Hah..hah..hah"

Bahu bayinya berhasil ia lahirkan, dia mulai memegang dan berusaha menariknya sambil mengejan.

"Sakithhh.....aaaahhhhgggghhhhhhh"

"Nnnnnngggggghhhhhh...aahhhhh.."

"Aaaaaakkkhhhh... nnnnnngggggghhhhhh....eeeekkkkhhhh.... aarrrrnnnnnnggghhhhhhhh"

Bayi itu berhasil Jungkook lahirkan seorang diri, dia mendekap bayinya sampai ia merasakan lelahnya telah hilang. Meskipun nyeri tapi Jungkook memaksakan untuk pergi ke kamar mandi membersihkan tubuh bayinya dan memakaikannya baju yang sengaja ia beli dengan uang tabungannya.

"Taehyungie lihat anak kita sudah lahir, kau sudah jadi Papa Tae. Seandainya kau ada disini pasti kita sudah menjadi keluarg kecil yang lengkap. Tolong jaga anak kita dari atas sana ya sayang"

Jungkook meneteskan air matanya kala mengingat kenangan indah bersama suaminya Taehyung. Saat pertama menikah Taehyung mengatakan bahwa ia ingin memiliki banyak anak sampai jika perlu harus memiliki anak sejumlah tim sepak bola, tapi sayangnya manusia hanya bisa merencanakan tapi Tuhan yang punya kuasa akan segala hal. 

Tuhan mengambil Taehyung dari sisi Jungkook tepat sebelum Jungkook ingin memberikan surprise pada suaminya tentang kehamilannya itu. Tapi justru Taehyung yang memberikan surprise pada Jungkook dengan kabar yang tak pernah diinginkannya.

 1-2 bulan pertama Jungkook masih tinggal di rumah lama mereka, tapi kenangan Taehyung terus menerus berputar membuat Jungkook menangis dan akhirnya Jungkook memilih meninggalkan rumah itu dan mulai kehidupannya dari awal dengan menyewa rumah petak sempit dan membeli sebuah kedai usang untuk usaha mie nya.

Tapi sepertinya setelah kelahiran anaknya Jungkook akan kembali ke rumah nya dulu, karena lingkungan rumahnya yang sekarang terbilang kotor dan tidak sehat. Jadi dia akan memulai hidup barunya dengan sang anak berdua dirumah peninggalan Taehyung. Bagaimanapun anaknya juga harus tau memori-memori indah peninggalan Papanya. 


-Selesai_

Sekian update kali ini kita ketemu setelah mimin kelar UAS yaa....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

M-Preg OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang