melakukan apa yang belum pernah ia lakukan adalah hal baru untuk seorang gadis seperti lalisa devanka, gadis itu tengah memiliki beberapa barang untuk keperluan acara yang akan di adakan besok oleh perusahaan tempatnya bekerja.
Jisoo menemaninya, jelas. Wanita itu nampak bosan jika hanya duduk diam tanpa melakukan hal yang tidak Berarti.
Lalisa tengah mencicipi beberapa jamuan untuk menjadi hidangan besok, pasalnya kim company's mengadakan acara besar. Ya, bisa di bilang menjadi acara tahunan sekali.
Sedangkan jisoo, memilih kudapan untuk beberapa tamu penting perusahaan. Wanita itu pandai sekali mencari selera yang pas. Lalisa bisa pastikan, jika kudapan yang di pilih jisoo adalah kudapan terbaik dan terenak. "bagaimana eonni, kau sudah memilihnya." lalisa berjalan mendekati jisoo yang tengah mencicipi satu demi satu kudapan yang tertata rapih di meja lestoran ternama di tengah-tengah kota. Jisoo menatap lalisa sekilas lalu mengangguk.
"aku sudah memilihnya, bagaimana denganmu lalisa?"
"ya, aku sudah memilih beberapa menu untuk jamuannya. Apakah kau ingin kembali mencicipinya eonni?"
"tidak-tidak, aku percaya padamu." jisoo nampak berfikir, sebelum menepuk pundak lalisa. "lalisa."
'huh."
"sepertinya ada yang kurang?"
Gadis itu nampak bingung di tempat, menurutnya tidak ada yang tertinggal semua keperluan untuk acara sudah ia siapkan.
"kurasa tida_"
"ck! gaun untuk acara besok." Seketika jisoo menarik tangan lalisa dan membawanya pergi kebutik tanpa menunggu persetujuan dari gadis itu.
sesampainya disana, mereka di sambut oleh beberapa pelayan butik yang sudah menunggunya di depan pintu. Jisoo mengandeng tangan lalisa dan membawanya masuk kedalam, senyum mereka Seketika mengembang saat sosok yang tak asing terlihat disana. "rose."
Gadis itu berbalik lalu menghampiri lalisa dan jisoo." ehm, pelanggan setia apa yang bisa saya bantu?" gadis itu berucap dengan sedikit tawa kecil di bibirnya.
"ck! Kau ini." jisoo mendudukan dirinya di kursi yang tidak jauh dari sana, sedangkan lalisa mengudarakan pandangannya.
"lalisa, aku sudah menyiapkan satu gaun cantik untukmu."
"yak!yak! eonni, tidak aku tidak ingin memakai gaun." lalisa berjalan cepat kearah jisoo, pasalnya dirinya paham betul jika ia tidak bisa memakai gaun.
"rose yang akan membantumu untuk memakainya besok, ini acara resmi tau."
"kau tau sendiri eonni, aku sangat tidak nyaman jika harus memakainya."
"kau harus belajar."
"benar kata jisoo eonni lalisa, aku sudah memilih yang pas untukmu."
"kalian memaksa?" jisoo dan rose mengangguk secara bersama, membuat lalisa tak berdaya untuk membantahnya.
"cobalah lalisa." jisoo mendorong lalisa untuk mencoba gaun yang sudah di siapkan rose, gadis itu berjalan malas mendekati rose yang sudah menentang satu gaun cantik untuk di kenakan lalisa.
"eonni, Kumohon."
"diamlah lalisa." rose tersenyum saat lalisa merengek padanya, ia tau benar jika gadis itu benar-benar tidak bisa mengenakan gaun. Padahal proporsi bentuk tubuh lalisa sangat bagus rose mengakui itu. "lihatlah, bagimana? Kan aku sudah bilang kau sangat cantik jika mengenakan gaun lalisa."
"tapi ini terlalu rumit eonni."
"sudah jangan berdebat denganku, besok akan ada beberpaa pegawaiku yang akan menata riasanmu ingat jangan kabur." lalisa mengangguk patuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LITTLE HAPPINESS
RomansaDi usianya yang baru menginjakkan dua puluh tahun lalisa devanka tidak berharap lebih, hanya ingin bekerja dan terus membiyai sekolah sang adik. Namun naasnya dirinya dipaksa masuk kedalam pusaran kehidupan seorang Earl sehun william, duda kaya raya...