"Kau suka Taeyong ???"********
Taeyong menoleh ke arah sumber suara, betapa terkejutnya Taeyong melihat Jaehyun dengan sekotak coklat dibelakang tubuhnya.
"Ini dari mu???" Tanya Taeyong ke arah Jaehyun, dan Jaehyun pun mengangguk.
Taeyong tak tahu harus mengatakan apa lagi...Coklat sebanyak ini??? Apa ia tak salah lihat?
"Waaaa!! Terimakasih Jaehyun!!" Taeyong memekik senang lalu memeluk Jaehyun, membuat Jaehyun terdiam.
'Okay...stay cool Jaehyun...' Jantung jaehyun berdetak dengan cepat begitu Taeyong memeluk nya. Sial, darahnya berdesir hebat ketika bersentuhan dengan Tubuh Taeyong, seakan ada listrik yang mengalir dan menyetrum tubuhnya.
"Sama-sama Taeyong..." Jaehyun mengusap surai hitam Milik Taeyong.
Kalau boleh Taeyong jujur, sebenarnya ia agak bingung dengan dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia begitu dekat dengan jaehyun seakan akan mereka sudah kenal sejak lama padahal nyatanya mereka baru saja kenal selama 2 hari. Dan lagi...Taeyong baru menyadari jika di lehernya terdapat liontin merah bertuliskan 'JTY', seingat Taeyong dirinya tidak pernah membeli Liontin apapun...
Dan Tunggu...
..bagaimana bisa jaehyun mengetahui hari ulang tahunnya dirinya???
"Jaehyun, bagaimana kau tahu hari ini adalah Hari ulang tahun ku??" Iris coklat Taeyong menatap Legam tajam milik Jaehyun. Jaehyun tersenyum lalu menarik Taeyong agar lebih mendekat padanya.
"Kemarin aku tak sengaja mendengar pembicaraan mu dengan Si Hit- mingyu..." Jaehyun hampir saja keceplosan mengatai Mingyu di hadapan Taeyong.
"Ahhh begitu kalau begitu ayo masuk." Taeyong hendak masuk namun ia terhenti kala teringat sesuatu.
"Coklat nya bagaimana?" Taeyong menatap Jaehyun dan coklat yang banyak itu secara bergantian.
"Biarkan saja. Biar anak buahku saja yang mengurusnya." Taeyong mengangguk lalu masuk di ikuti Jaehyun...meninggalkan kedua anak buahnya yang sedang mendumal kesal tentang dirinya.
"Jikalau gaji kita tidak tinggi, maka aku tak akan sudi memindahkan Ratusan box coklat ini sebanyak 2 kali." Ucap salah satu dari mereka, yang satunya mengangguk setuju.
"Cepatlah, kita harus memindahkan coklat ini sebelum Bos memarahi kita." Kini kedua lelaki itu mulai memindahkan box coklat itu kedalam apartemen Taeyong satu persatu.
Pukul 17:00
Suasana di dalam apartemen Taeyong begitu ramai... Semua keluarnya serta sahabat-sahabatnya berkumpul guna merayakan pesta Ulang Tahun Taeyong, Ayah dan ibunya ada di sana, Ten juga yang lain pun ada serta Mingyu dan Jaehyun.
Jaehyun menatap Tajam Mingyu yang terlihat sedang asyik mengobrol dengan Taeyong di sofa sana. Membuat Jaehyun lagi-lagi harus terbakar api cemburu.
"Hey." Jaehyun menoleh ketika ada yang menyenggol lengannya. Oh, Ten ternyata.
Jaehyun menaikkan alisnya seolah bertanya 'Ada apa?' Ke arah Ten.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAND DREAM [Jaeyong]
Fantasía"Setiap kali aku melihat mu, rasanya darah ku berdesir hebat tanpa sebab...apa yang kau lakukan pada ku??" Lty "You'are mine. Darah ku mengalir dalam tubuh mu sehingga membuat mu tak bisa menjauh dari ku. sejauh manapun kau kabur dari ku...aku akan...