Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kak Jake ga ada niatan buat jadi pacar aku gt? :))
Happy Reading 💘
Hari demi hari, terlewati. Masih sama seperti kemarin, mereka terus bertemu melalui mimpi. Semenjak saling mengungkapkan perasaan mereka semenjak itu, entah mengapa hal itu juga sedikit merubah hidup mereka.
Sasa yang biasanya tidak bersemangat kuliah atau menjalani aktivitas, kini justru bersemangat karena Jake. Sementara lelakinya, Jake, juga sama. Ia yang awalnya jenuh dengan urusan kantor, sekarang sangat menikmatinya. Selagi malam nanti keduanya bertemu, dan bercengkrama lagi. Semuanya seperti tampak baik-baik saja bagi mereka.
Dan lagi, seiring berjalannya waktu setelah mengetahui perasaan satu sama lain, dunia mimpi mereka banyak perubahan. Entah itu mulai tumbuh pohon ek, atau tiba-tiba ada sungai dan danau. Semuanya muncul secara tiba-tiba, bahkan mereka tak sadar karena hanya sibuk dengan pasangannya.
Tiga bulan telah terlewati, saat ini di dunia mereka keduanya tengah duduk di atas rumput hijau. Dan di bawah pohon ek dekat dengan danau yang begitu indah di depan mereka. Jake berbaring dengan paha Sasa yang menjadi bantalannya. Lelaki itu sibuk bercerita tentang keluhannya di kantor tadi. Sasa sendiri mendengarkan sembari membuat mahkota dari rangkaian bunga yang ia ambil dari ladang tadi.
"If I had checked the project plan before the meeting, I wouldn't lose a business colleague."
Sasa tersenyum simpul, dia membenarkan tatanan bunga yang tampaknya mudah lepas. "Well, I'm not knowing so well about it. But, It's a common thing in the business world. You may get the better colleague than them."
"Yeah, I know." lelaki itu kemudian menghela nafas. Awalnya lelaki itu masih kesal, namun ketika melihat wajah Sasa dari bawah sini. Siluet yang menghalangi pancaran mentari yang menembus rimbunan daun di atas. Jake tersenyum melihatnya. Setidaknya kebersamaannya dengan Sasa menjadi pelipur lara untuknya. "You are... Beautiful."
Gadis itu mengalihkan pandangannya sejenak, lalu kembali melihat pada mahkota bunga yang hampir jadi. Dia terkekeh pelan, "Suddenly?"
Jake ikut terkekeh, dia lalu bangun dan duduk menghadap Sasa. Melihat dan memperhatikan gadis itu merapikan mahkota bunga tersebut. Jake benar-benar memperhatikan Sasa, ya dia lebih fokus pada gadis itu. Dan tentunya membuat Sasa kehilangan fokusnya.