Chapter 3 - Menuju Kota ?

8 3 0
                                    

Mengikuti jalan sebelumnya akhirnya kami sampai di kereta paman dan bibi gadis ini. Sungguh keadaan menyedihkan untuk dilihat. Sebelumnya aku tidak terlalu memperhatikan karena keadaan mendesak. Tetapi ini benar benar mengerikan. Kurasa dunia ini sungguh tidak ramah. Bahkan saat pertama kali aku telah bertemu monster, dan setelahnya melawan bandit. Keadaan yang tidak akan kamu temukan di dunia modern.

Ini sungguh perubahan mendadak, aku sendiri tidak percaya bahwa aku dapat berdaptasi secepat ini. Aku memandang langit dengan penuh pikiran. Aku tak tau bagaimana keadaan mereka yang lain, atau hanya aku yang merasakan ini karena tidak sengaja terseret? Kuharap mereka baik baik saja.

"Paman, bibi.. hiks"

Aku melihat dari jauh gadis itu bergantian memeluk tubuh dari paman dan bibinya. Walaupun itu membuat badan gadis itu berlumuran darah paman dan bibinya. Sungguh pemandangan yang menyedihkan.

Aku memalingkan pandanganku kearah kereta yang telah rusak. Aku berharap disana ada beberapa kain atau baju yang bisa digunakan oleh gadis ini.

"Kumohon maafkan aku.."

Aku berucap sebelum memulai mencari cari di tumpukan kereta yang sudah hancur ini. Dan untungnya aku menemukan kain dan beberapa pakaian yang masih bagus. Sepertinya ini milik gadis ini dan bibinya. Kurasa ini hal bagus yang kutemukan sejak sampai disini pertama kali.

Aku mengambil beberapa dan menyerahkannya kepada gadis itu. Gadis itu menerimanya sambil mengusap air mata menggunakan lengannya.

"Gunakan ini. Kamu bisa mengganti disebelah sana, tapi berhati hatilah"

Aku menunjuk pohon yang besar tak jauh dari tempat kami.

"B-baik, terima kasih"

Aku hanya tersenyum. Kemudian membalikkan tubuhku kearah mayat mayat prajurit yang bertebaran tak jauh dari kereta. Aku merasa buruk untuk membiarkan mereka seperti ini tapi mau bagaimana lagi. Dengan tenagaku sendiri aku tidak akan bisa mengurus mereka. Tapi tidak baik juga membiarkan mereka seperti ini.

"Baiklah walaupun berat. Akan aku lakukan sebisaku."

Aku menarik tubuh mereka kedekat kereta satu persatu. Aku mungkin tidak dapat memberikan pemakaman yang layak tapi paling tidak aku bisa mengumpulkan mereka di satu tempat dan berharap akan ada yang dapat mengurus mereka selanjutnya.

"Sialan baju besi ini sungguh berat!"

Aku mengumpat disaat saat menarik tubuh mereka. Tubuh mereka saja sudah berat dan ini ditambah baju besi. Ini benar benar melelahkan.. atau tidak? Mungkin memang terasa berat tapi anehnya aku tidak merasa lelah sama sekali. Apakah ini efek skill Body enchant lv1 ?

Tak lama setelah itu gadis itu kembali. Sungguh pemandangan yang indah. Walau hanya menggunakan baju yang sederhana. Itu tidak membuat kecantikan gadis ini memudar. Wajah cantik bercahaya disinari sinar mentari di siang hari, dengan rambut kuning dan mata biru. Sungguh kecantikan yang tak dapat kamu jumpai selain di film atau anime yang pernah aku tonton sebelumnya.

Aku tidak sadar memandangi wajahnya cukup lama sehingga membuat expresi wajahnya menjadi merah. Tapi siapa yang tahan untuk tidak memandang keindahan seperti itu bukan.

Suasana disekitar kami menjadi canggung, hanya ada suara kicauan burung dan bau darah disekitar kami. Kecanggungan berlangsung cukup lama sampai gadis itu mengatakan sesuatu.

"T-terimakasih sebelumnya.. jika kamu tidak datang menolongku, aku tidak tau bagaimana akhirnya.."

Gadis itu mengatakannya sambil tertunduk, aku hanya tersenyum mendengarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I became the strongest because I was cheating but weak in the eyes of othersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang