V

3.1K 277 30
                                    


Setelah melewati perdebatan yang menguras energi tersebut, keduanya sekarang sudah berada di meja makan kediaman Mommi Zelicca, meskipun sudah larut malam tetapi rumah itu masih ramai, ruangan makan yang tidak bersekat dengan ruang keluarga dipenuhi oleh anggota keluarga Ashel. Anak kedua dari keluarga Zelicca tersebut memiliki satu orang kakak bernama Nasha yang akrab dipanggil Ayu — sebutan kakak perempuan khas Palembang, perempuan berusia tiga tahun lebih tua tersebut tidak kalah cantiknya dari Ashel, selain seorang Ayu, Ashel juga memiliki dua orang adik laki-laki, yaitu, Jastin yang berusia satu tahun lebih muda, dan seorang pangeran kecil berusia 2 tahun bernama Rafassya.

Malam itu bukanlah kali pertama Adel bertamu ke rumah Ashel, sehingga tidak muncul kecanggungan antara Adel dan seluruh keluarga Ashel, bahkan adik-adik Ashel sangat dekat dengan Adel, seperti sekarang ini, Adel sedang asik bermain game bersama Jastin, Ashel yang merasa tidak diperhatikan pun kerap menjahili Adel untuk sekadar mencuri perhatiannya,

"Fassya itu coba ambil hp nya Kakak Adel," intruksi Ashel kepada si bontot Rafassya,

"Eeh Acel ya adeknya disuruh-suruh yang ga baik," spontan Mommi memarahi Ashel,

Adel yang mendengar hal tersebut kemudian tertawa puas, "Tau nih Tante, marahin aja Acelnya", ucapnya masih dalam tawa,

"Ih Mommii," ucap Ashel merajuk dengan bibir yang ditekuk,
"Bukannya belain anaknya," lanjutnya.

Melihat tingkah gadisnya, Adel kemudian mematikan hp,

"Nanti-nanti lagi Tin, kakak lu serem kalo ngambek", ucap Adel kepada Jastin,

"Tau nih Aceng, nyebelin banget orang lagi main, ganggu aja sih" balas Jastin sambil mencibir kakaknya tersebut,

"Bodo, Adel kan kesini mau nemenin gue bukan nemenin lu," Ashel pun tak mau kalah membalas cibiran adiknya itu,

"Posesif ck," cibir Jastin lagi,

"Emang, wle", Ashel menambahkan,

Adel kembali tertawa melihat tingkah laku Ashel yang seperti ini, ia kemudian mengacak gemas rambut Ashel,

"Naik ke kamar aja, yuk?", tanya Ashel kepada Adel,

Belum sempat merespons pertanyaan tersebut, tangan Adel sudah digenggam oleh gadisnya itu,

"Mommi, Acel sama Adel ke kamar ya," ucap gadisnya itu yang lalu menuntunnya menuju kamar di lantai atas, Adel pun hanya diam mengekori Ashel.

.

Saat ini, Adel yang sudah terlebih dahulu membersihkan diri sedang duduk di meja belajar milik Ashel, menunggu gadisnya yang sedang mandi.

Untuk menghidupi suasana kamar yang sepi ia memilih untuk memutar lagu, Adel kemudian memilih playlist yang Ashel buatkan untuknya, lagu pertama yang terdengar adalah Sampai Jadi Debu - Banda Neira, aktivitasnya lalu beralih menelusuri meja belajar milik gadisnya, perhatiannya jatuh pada sebuah album foto polaroid pemberian dirinya saat ultah gadisnya yang ke -17, saat itu Adel menghadiahi gadisnya sebuah kamera polaroid lengkap dengan album-albumnya, ia lalu mengambil album tersebut dan mulai membuka lembaran pertama, pada lembar tersebut terdapat sembilan cetakan foto polaroid, lembar ini berisi foto foto Ashel dengan keluarganya saat merayakan ulang tahunnya yang ke-17, terlihat foto Ashel dengan masing-masing anggota keluarga, Adel kemudian mencari foto Ashel bersama dirinya namun tidak berhasil ia temukan.

Saat dirinya hendak membuka lembar kedua, pintu kamar tiba-tiba terbuka,

Cekrek,

The Sunset is Beautiful, Isn't It?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang