"Maaf Wi, tadi fotonya nongol jadi gak sengaja gue liat" kata Meggie karena Juwi baru saja keluar dari kamar mandi.
"Iya gapapa" Juwi tersenyum getir, ia ikut duduk disamping Meggie dan meraih selembar foto dari tangan Meggie.
"Dia siapa?" Tanya Meggie hati-hati.
"Mantan gue"
"Masih ada rasa?"
Juwi tertawa sumbang mendengar pertanyaan Meggie. "Enggak, fotonya lupa gue bakar" kata Juwi, yang tentu saja adalah omong kosong.
Meggie mengangguk pelan, sejenak suasana mendadak jadi canggung. Meggie membuang muka, sementara Juwi menatap nanar foto ditangannya.
"Dia mantan gue... dua tahun yang lalu" kata Juwi mulai bercerita, membuat Meggie menatapnya, terlihat jelas sorot kesedihan tercetak dimata Juwi.
"Kalo sama dia gue sakit... tapi kalo gak sama dia ternyata lebih sakit" kata Juwi lirih, masih menatap foto ditangannya.
"Dia emang cowok brengsek karena udah nyia-nyiain cewek kayak lo, Wi" kata Meggie tanpa sadar, sebelah tangannya terangkat untuk mengusap rambut panjang Juwi sesaat.
Lagi, Juwi tertawa "Kok lo tau dia brengsek? Padahal kan gue belum cerita"
Perkataan Juwi bikin mata Meggie mengerling panik. Sial, dia keceplosan.
"Eum... keliatan dari tampangnya" jawab Meggie agak canggung.
"Dia bukan cinta pertama gue, tapi dia adalah cowok yang bikin gue mati rasa sampe gak bisa ngerasain jatuh cinta lagi... lukanya mungkin udah sembuh, tapi bekasnya masih selalu ada" cerita Juwi, suaranya terdengar bergetar menahan tangis.
Meggie langsung menarik Juwi kedalam pelukannya, mendekap cewek itu erat seolah memohon maaf atas segala perbuatannya dimasa lalu. Dan Juwi menangis dipelukan Meggie, menumpahkan segala kesedihannya.
"Lupain dia Wi, lo berhak bahagia. Cari laki-laki baik yang pasti bisa mencintai lo lebih dari rasa sakit yang lo dapetin dari mantan lo itu" nasehat Meggie.
Juwi menggeleng dalam pelukan Meggie "Siapa yang mau sama gue, Gie?"
"Maksud lo?"
"Gue udah nggak virgin..."
Meggie terdiam, menunggu kelanjutan cerita Juwi.
"...Sejak 2 tahun lalu, waktu umur gue masih 16. Apa masih ada cowok yang mau nerima gue? Gue udah rusak. Gue emang bego, karena gue kasi segala yang gue punya buat dia, bahkan kehormatan gue. Tapi ujungnya dia tetep ninggalin gue tanpa alasan yang jelas" cerita Juwi, masih sambil menangis hebat. Teramat sakit yang Juwi rasakan.
Juwi segera menarik diri dari pelukam Meggie, mengusap air matanya karena menyadari ia terlalu oversharing pada Meggie yang baru seminggu dikenalnya.
"Lo bisa jaga rahasia kan?" Tanya Juwi dengan mata memicing.
Meggie terkekeh. "Gue mau cerita ke siapa emang?"
"Ya kali aja gitu..."
"Enggak Wi, lo aman sama gue"
Sejenak mereka kembali hening, Juwi sudah berhenti menangis dan Meggie sibuk merenung.
"Salah gak si kalau gue suka sama cewek?" Tanya Juwi tiba-tiba yang berhasil bikin Meggie menoleh cepat kearahnya.
"Maksudnya? Suka dalam hal apa?"
"Gue disakitin sama mantan gue, dan dia bikin gue gak bisa suka sama cowok manapun lagi... tapi akhir-akhir ini gue deg-degan lagi tiap deket sama seseorang, tapi dia bukan cowok"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Boy || Mark X Tzuyu
FanfictionMahendra si biang onar yang gabut masuk kesekolah perempuan, niatnya si mau coba-coba gantiin adiknya yang lagi koma dan menyamar sebagai sosok perempuan. Tapi siapa sangka, moment itu malah mengantarkannya pada masa lalu. Yang belakangan Mahen keta...