"M/n, jangan berlari nanti kau jatuh!"
"Bagaimana apakah aku sudah sangat tampan?"
Suara tawa? M/n...
"Ciel-nii aku takut......."
"Ciel-nii ayo main lari larian siapa yang duluan keluar dari sini, itu yang memang.."
"M/n!" Ciel terbangun dari tidurnya, dengan nafas yang tidak teratur
"Bocchan?"
Ciel menatap pelayannya, sedikit memejamkan matanya dia langsung menggeleng pelan, "dia sudah pergi..." gumam Ciel pelan membuat Sebastian menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan
·
Hari berlanjut, Ciel sering bermimpi tentang adiknya yang sangat dia sayangi, saat dia bangun pun dia akan selalu memanggil nama adiknya, lalu mengatakan 'dia sudah pergi', nama M/n seperti terngiang dikepalanya
"Bocchan? Ada yang kau inginkan lagi?" Sebastian, Ciel memandang secangkir teh didepannya
"M/n...aku menginginkannya..." ujarnya melantur, "tidak, lupakan saj-"
"Bocchan!! Bocchan!! Ada seorang anak yang masuk secara tiba tiba!! Dia terus mencari anda" teriak Finni, diikuti oleh meyrin dan baldroy dan dipaling belakang ada Tanaka
"Saya akan mengurusnya" ujar Sebastian tapi Ciel menahannya, hatinya tiba tiba terasa begitu aneh, ada sesuatu yang menariknya untuk melihat anak yang melakukan itu, sesuatu itu membuatnya tak terkendali
Ciel dengan cepat berlari diikuti oleh Sebastian, dan empat pelayannya
Deg
Rasanya dunia berhenti disana, seseorang yang dia rindukan, seseorang yang dia sayangi
"Ciel-nii!! Ci-" mata mereka bertemu, "...ciel-nii" air mata mulai turun membahasahi pipi anak itu
Ciel langsung berlari dan mendekap tubuh kecil itu, "M/n..." gumam ciel, dia ingin menangis tapi gengsi
Sebastian langsung mengerti dengan situasi, para pelayan langsung mengangguk mengerti, jadi dia yang bernama M/n
Dia...sangat cantik, itulah yang mereka pikirkan, tapi bagaimana dengan Sebastian? I don't know
Setelah keadaan menjadi tenang, sekarang Ciel dan m/n sedang duduk disofa, disana hanya ada mereka, posisi M/n adalah memeluk ciel dari samping
"Aku merindukanmu, apakah kau merindukanku?" tanya m/n
"Ya, aku juga" jawab ciel
Kemudian pintu diketuk, "saya membawakan teh untuk kalian berdua" suara Sebastian terdengar, Ciel langsung menyuruhnya masuk
"Jadi, selama ini kau dimana?" tanya Ciel, Sebastian masih menata beberapa cemilan dimeja
"Sangat aneh, disana gelap, hanya ada kupu kupu yang bersinar, dan...aku terbangun disebuah peti kaca" ujar m/n
Sebastian menghentikan aktifitasnya, "permisi, maaf jika saya mengganggu, apakah disekeliling peti itu terdapat bunga mawar?" tanyanya
Ciel langsung menatap m/n
"Ya disana memiliki banyak bunga mawar, dan anehnya semua ruangan gelap, tapi saat aku memasukinya, ruangan itu akan sedikit memberikan cahaya, disana seperti sebuah castel"
"Lalu bagaimana caranya anda kemari?" tanya Sebastian
"Aku menemukan sebuah kursi raja, dan disana ada sebuah mahkota, aku duduk disana, dan karna iseng aku memakai mahkota itu, dan saat aku berkedip aku sudah berada didepan pintu kediaman ini"
Tbc💚

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Butler x Readers Male
Historia CortaBagaimana menurutmu jika kau menjadi adik dari seorang Ciel Phantomhive •Alur berbeda